KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), resmi menyelesaikan seluruh rangkaian aksi korporasi pada proyek PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT).
Total nilai transaksi aksi korporasi tersebut mencapai Rp 3,28 triliun. Salah satunya terdiri dari divestasi atau pelepasan 35 persen saham CCT milik WTR kepada PT Bakrie Toll Indonesia.
Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan, pihaknya bersyukur karena rangkaian aksi korporasi, termasuk proses pelepasan saham atau divestasi CCT, berjalan lancar dan telah rampung.
“Langkah ini sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kreditur dan memenuhi Master Restructuring Agreement (MRA) yang telah efektif sejak Oktober 2024," ujar pria yang akrab disapa Oho itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/11/2025).
Oho menjelaskan, divestasi jalan tol menjadi bagian penting dari strategi restrukturisasi dan transformasi bisnis Waskita Karya.
Baca juga: Implementasi GCG Baik, Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten di The 16th IICD CG Award 2025
Aksi korporasi itu juga akan mendukung upaya penyehatan keuangan sekaligus memenuhi kebutuhan pendanaan strategis.
"Waskita Karya akan terus menjaga stabilitas keuangan serta melakukan divestasi jalan tol. Perseroan juga fokus mengembalikan core business sebagai perusahaan konstruksi yang membangun gedung, infrastruktur air, jalan, dan jembatan," tutur Oho.
Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman selama 65 tahun, Waskita Karya memegang peranan vital dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui pembangunan infrastruktur.
Ia menegaskan, perseroan akan terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa sekaligus mendukung berbagai program pemerintah.
Lebih lanjut, Oho mengatakan, dana hasil divestasi akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban kepada kreditur, menambah likuiditas, sekaligus arus kas bagi operasional perusahaan.
Baca juga: Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
Dengan begitu, Waskita dapat menata kembali portofolio sehingga nilai aset lebih terjaga.
Sebelumnya, komposisi saham Jalan Tol Cimanggis-Cibitung tersebut sebanyak 55 persen dimiliki oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), 10 persen oleh PT Bakrie Toll Indonesia, dan 35 persen oleh WTR-anak usaha Waskita Karya.
Foto udara Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang dikelola PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT). PT Waskita Karya resmi melepas 35 persen saham CCT kepada PT Bakrie Toll Indonesia dengan total nilai transaksi Rp3,28 triliun."Ke depan, perseroan akan terus melakukan divestasi jalan tol lainnya sebagai salah satu strategi penguatan keuangan perusahaan. Pada 2024, Waskita Karya pun telah melakukan divestasi saham PT Trans Jabar Tol (TJT) sebesar 25 persen kepada PT SMI," kata Oho.
Dalam 10 tahun terakhir, perseroan melalui grup usaha WTR sudah melakukan investasi terhadap 18 ruas jalan tol yang mencakup Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya sudah dilakukan divestasi sejak 2019.
Secara keseluruhan, kontribusi Waskita Karya mencapai lebih dari 1.000 kilometer dari 3.000 kilometer jalan tol yang beroperasi di Indonesia.
Ia menjelaskan, proyek jalan tol sangat penting bagi masyarakat karena memberikan multiplier effect yang luas.
"Tidak hanya memudahkan konektivitas antardaerah, tetapi juga berpotensi membuka bangkitan ekonomi baru dan menciptakan lapangan pekerjaan," kata Oho.