Prabowo Resmikan Proyek Garapan Waskita “Terowongan Silaturahmi”, Simbol Toleransi Beragama 

Kompas.com - 13/12/2024, 19:57 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan proyek garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (12/12/2024).

Bangunan bawah tanah tersebut menjadi simbol penting bagi toleransi dan harmoni antarumat beragama di Indonesia.

“Hari ini, saya merasa sangat gembira dapat hadir di peresmian Terowongan Silaturahmi antara Istiqlal dan Katedral. Ini adalah simbol kerukunan antarumat beragama yang patut kita banggakan. Sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, etnis, ras, bahasa, dan adat istiadat, tapi tetap dapat bersatu dan rukun,” ujar Prabowo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com pada Jumat (13/12/2024).

Ia mengungkapkan bahwa perbedaan tidak boleh dijadikan pemisah, melainkan harus menjadi kekuatan untuk mempererat persatuan bangsa. Dengan demikian, peresmian terowongan ini memiliki makna yang sangat berharga.

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan proyek garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (12/12/2024). DOK. Waskita Karya Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto meresmikan proyek garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (12/12/2024).

Baca juga: Waskita Karya Cetak Pendapatan Rp 6,8 Triliun sampai September 2024

Direktur Utama (Dirut) Waskita Karya Muhammad Hanugroho menjelaskan bahwa secara fungsional, terowongan ini dibangun untuk mempermudah mobilisasi jemaah dari Masjid Istiqlal menuju Gereja Katedral, atau sebaliknya.

"Fungsi terowongan ini sejalan dengan Asta Cita presiden yang ke delapan, yaitu memperkuat harmonisasi kehidupan yang selaras dengan alam, budaya, dan masyarakat. Ini juga mendukung peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur," ucap Oho, sapaan akrabnya, setelah peresmian.

Ia menjelaskan bahwa terowongan yang dibangun dalam waktu sekitar 10 bulan ini memiliki panjang 28,3 meter, lebar 4,1 meter, dan tinggi 3 meter. Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 38 miliar.

Desain terowongan, kata Oho, mengusung gaya modern dengan penggunaan material transparan pada eksteriornya, yang memungkinkan keindahan Masjid Istiqlal tetap terlihat dari Katedral, begitu pula sebaliknya.

Direktur Utama (Dirut) Waskita Karya Muhammad Hanugroho dalam peresmian proyek garapan Waskita Karya, Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (12/12/2024). DOK. Waskita Karya Direktur Utama (Dirut) Waskita Karya Muhammad Hanugroho dalam peresmian proyek garapan Waskita Karya, Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Kamis (12/12/2024).

Selain itu, terowongan tersebut juga dirancang dengan akses ramah lanjut usia (lansia) dan difabel. Pada kedua pintu masuknya terdapat lift, sehingga mereka tidak perlu melewati tangga untuk mengakses terowongan.

"Terowongan Silaturahmi terletak di sisi timur Masjid Istiqlal dan sudah dilengkapi dengan fasilitas lift untuk memudahkan aksesibilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas," tutur Oho.

Baca juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Harusnya Diresmikan Pak Joko Widodo

Sebelumnya, pada September, Paus Fransiskus mengunjungi Terowongan Silaturahmi saat melakukan perjalanan ke Indonesia.

Pemimpin Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan ini menyatakan bahwa terowongan tersebut merupakan simbol persaudaraan yang kuat antarumat beragama.

"Waskita Karya merasa sangat bangga dapat membangun Terowongan Silaturahmi yang bersejarah dan ikonik ini. Dalam pembangunannya, kami berkomitmen tetap menjaga nilai sejarah dan budaya yang telah melekat pada bangunan Masjid Istiqlal secara keseluruhan," ujar Oho.

Pembangunan Terowongan Silaturahmi merupakan bagian dari rangkaian renovasi besar Masjid Istiqlal yang dimulai pada 2021.

Renovasi tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan sejak masjid tersebut diresmikan pada 22 Februari 1978, setelah 42 tahun berlalu.

Baca juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral Diresmikan, Bisa Digunakan Saat Natal 2024

Hanugroho mengungkapkan bahwa renovasi Masjid Istiqlal memakan waktu sekitar dua tahun. Beberapa bagian masjid yang direnovasi termasuk pembaruan sistem pencahayaan dengan teknologi modern yang mendukung konsep green building.

Terkini Lainnya
Implementasi GCG Baik, Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten di The 16th IICD CG Award 2025

Implementasi GCG Baik, Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten di The 16th IICD CG Award 2025

Waskita Karya
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5

Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5

Waskita Karya
Berkomitmen Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Karya Raih Public Relation Popular Companies Award 2025

Berkomitmen Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Karya Raih Public Relation Popular Companies Award 2025

Waskita Karya
Waskita Karya Catat Kenaikan Laba Bruto 14,4 Persen di Kuartal II-2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci

Waskita Karya Catat Kenaikan Laba Bruto 14,4 Persen di Kuartal II-2025, Efisiensi dan Restrukturisasi Jadi Kunci

Waskita Karya
Konsisten Jalankan Program Keberlanjutan, Waskita Karya Raih 2 Penghargaan di TJSL & CSR Award 2025

Konsisten Jalankan Program Keberlanjutan, Waskita Karya Raih 2 Penghargaan di TJSL & CSR Award 2025

Waskita Karya
Perkuat Penanganan Masalah Hukum, Waskita Karya Teken Kerja Sama dengan Kejati DIY

Perkuat Penanganan Masalah Hukum, Waskita Karya Teken Kerja Sama dengan Kejati DIY

Waskita Karya
Waskita Karya Bangun Kolaborasi Global di ICI 2025, Kenalkan Infrastruktur Karya Anak Bangsa

Waskita Karya Bangun Kolaborasi Global di ICI 2025, Kenalkan Infrastruktur Karya Anak Bangsa

Waskita Karya
Libur Panjang Idul Adha, Pengunjung Hotel Milik Waskita Karya Realty Naik Signifikan

Libur Panjang Idul Adha, Pengunjung Hotel Milik Waskita Karya Realty Naik Signifikan

Waskita Karya
Waskita Karya Tata Ulang Benteng Pendem Ambarawa, dari Penjara Kolonial Jadi Destinasi Wisata

Waskita Karya Tata Ulang Benteng Pendem Ambarawa, dari Penjara Kolonial Jadi Destinasi Wisata

Waskita Karya
Wapres Gibran Kunjungi Proyek Kantor Kemenko 3 IKN, Waskita Karya Pastikan Pembangunan Sudah Rampung

Wapres Gibran Kunjungi Proyek Kantor Kemenko 3 IKN, Waskita Karya Pastikan Pembangunan Sudah Rampung

Waskita Karya
Gelar RUPST 2025, Utang Waskita Karya Turun Rp 14,7 Triliun pada 2024

Gelar RUPST 2025, Utang Waskita Karya Turun Rp 14,7 Triliun pada 2024

Waskita Karya
Menkes Budi Gunadi Sadikin Lakukan Groundbreaking, Waskita Karya Mulai Garap RSUD Kubu Raya

Menkes Budi Gunadi Sadikin Lakukan Groundbreaking, Waskita Karya Mulai Garap RSUD Kubu Raya

Waskita Karya
Waskita Karya Cetak Kinerja Positif: Kontribusi ke Negara Naik 116 Persen, Utang Turun 17,5 Persen

Waskita Karya Cetak Kinerja Positif: Kontribusi ke Negara Naik 116 Persen, Utang Turun 17,5 Persen

Waskita Karya
Waskita Karya Kembali Gelar Mudik Bersama BUMN, Ratusan Pemudik Diberangkatkan dari Jakarta

Waskita Karya Kembali Gelar Mudik Bersama BUMN, Ratusan Pemudik Diberangkatkan dari Jakarta

Waskita Karya
Area Masjidil Haram Kini Lebih Luas Berkat Renovasi Waskita Karya, Bisa Tampung Lebih dari 105.000 Jemaah

Area Masjidil Haram Kini Lebih Luas Berkat Renovasi Waskita Karya, Bisa Tampung Lebih dari 105.000 Jemaah

Waskita Karya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com