KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia akan berlangsung hingga 11 Maret mendatang.
Oleh karenanya, PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) (Persero) mengimbau seluruh pelanggan setia agar tetap waspada terhadap potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya yang mungkin melanda.
Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto memaparkan beberapa tips menggunakan listrik agar aman dan nyaman saat cuaca ekstrem.
Pertama, jika banjir melanda dan memasuki area rumah, masyarakat harus mematikan Miniature Circuit Breaker (MCB) pada kWh Meter.
Kedua, matikan aliran listrik yang tidak terpakai dengan mencabut peralatan elektronik dari stop kontak.
Ketiga, pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang aman dan tidak terjangkau air.
Baca juga: Listrik Hijau Kian Diminati, PLN Salurkan 592 Unit REC untuk PT Inecda Plantation
“Selain itu, apabila terlihat potensi gangguan atau ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat dapat melaporkan serta meminta penghentian pasokan tenaga listrik sementara," jelas Adi dalam siaran pers, Kamis (6/3/2025).
Untuk mencegah potensi bahaya atau gangguan kelistrikan yang lebih luas, masyarakat dapat melapor ke PLN melalui berbagai kanal yang disediakan.
Adapun PLN menyediakan layanan aduan di aplikasi PLN Mobile, Contact Center PLN 123, hingga kantor unit PLN terdekat.
"Segera lakukan langkah tersebut agar terhindar dari potensi bahaya listrik. Sudah saatnya kita meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat terjadi hujan lebat yang berpotensi banjir karena air merupakan konduktor yang kuat," terang Adi.
Ia menambahkan, PLN telah menginstruksikan seluruh unit untuk bersiaga penuh guna pemulihan maupun memastikan keamanan jaringan kelistrikan masyarakat.
Baca juga: PLN Bantu Evakuasi Warga Banjir Bekasi, Warga Sampaikan Ucapan Terima Kasih
"Cuaca yang masih terbilang esktrem ini harus kami waspadai. Petugas PLN terus bersiaga untuk memantau kondisi kelistrikan di setiap wilayah untuk keselamatan masyarakat," kata Adi.