JAKARTA, KOMPAS.com - Tim ini bernama Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan ( PDKB). Layaknya prajurit, pasukan kesatuan khusus yang dimiliki PLN ini berada di garis terdepan untuk memastikan listrik di masyarakat tetap menyala.
Pekerjaannya tidaklah mudah. Risiko tinggi mengintai pekerjaan mereka. Bahkan bisa dibilang, mereka mempertaruhkan nyawa.
Karena itu, keamanan menjadi moto wajib tim PDKB. Mereka dituntut tidak melakukan kesalahan dan kelalaian sedikit pun atau zero accident.
"Safety, safety, safety! menjadi moto wajib tim PDKB," ujar Adi Purwono, Manager PLN UP3 Cengkareng, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (18/3/2024).
Demi mengutamakan keselamatan, orang-orang terpilih ini harus menaati seluruh rangkaian aturan. Mulai dari job safety analysis (JSA), standard operating procedure ( SOP), dan instruksi kerja.
Baca juga: Erick Thohir Angkat Nawal Nely Jadi Komisaris PLN
Mereka tidak boleh melakukan manuver sedikit pun di lapangan. Karena itu, kedisiplinan adalah hal yang harus dimiliki setiap anggota pasukan elite PLN tersebut.
“Tim ini dibekali pelatihan dan sertifikasi kompetensi khusus untuk melakukan pekerjaan berisiko tinggi," ungkap Adi.
Secara rutin, mereka terus berlatih untuk selalu siap bekerja dengan disiplin pada SOP pekerjaan berisiko tinggi.
Selain berkomitmen dengan SOP yang sangat ketat dan tanpa kompromi, tim ini harus memiliki jiwa pejuang dengan kondisi prima. Artinya, tidak boleh ada anggota yang menyembunyikan permasalahan.
Mereka wajib berkomunikasi satu sama lain. Fisik yang sehat pun harus selalu dijaga dengan latihan fisik yang rutin.
Baca juga: KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang
Wahyu Prabowo, Assistant Manager Jaringan PLN UP3 Cengkareng, mengatakan, tim ini sangat peting untuk memenuhi kebutuhan listrik di DKI Jakarta always on 24/7.
"Ini menjadi semangat kami dalam bekerja di lapangan," ucap Wahyu.
Dikatakan Wahyu, pekerjaan ini berisiko tinggi, karena langsung bersentuhan dengan listrik tegangan menengah.
Untuk memastikan tim tetap aman, mereka dibekali alat pelindung diri (APD), fasilitas bekerja, dan SOP yang selalu menjadi amunisi dalam bekerja.
Sebenarnya, sambung Wahyu, tantangan bagi Tim PDKB bukan hanya rasa takut akan arus tegangan tinggi.
Berbagai potensi bahaya yang mungkin dihadapi adalah cuaca, kelembapan udara, dan kondisi lalu lintas di sekitar lokasi.
Baca juga: KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam
Karena itu, jika ada tanda-tanda akan turun hujan, tim akan berhenti bekerja. Begitu pun dengan lalu lintas yang terlalu ramai, akan mengganggu gelombang suara dan komunikasi.
Rupanya, di balik listrik yang selalu menyala, ada tim yang bertaruh nyawa. (Indramono Yugo/Reni Susanti)