KOMPAS.com - Data Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan bahwa setiap tahun lebih dari 100.000 lahan pertanian beralih fungsi. Sebagian besar lahan berubah menjadi kawasan perumahan, pertokoan, dan sebagainya.
Kondisi tersebut menjadi salah satu pemicu merosotnya produksi padi, dari 59,7 juta ton pada 2017 menjadi 54,3 juta ton pada 2022.
Tantangan serupa juga dihadapi masyarakat Kampung Adat Malasigi, Distrik Klayili, Kabupaten Sorong.
"Alih fungsi lahan, ditambah keterbatasan infrastruktur dan akses terhadap kebutuhan dasar, mengancam keberlangsungan hidup kami di Kampung Adat Malasigi yang terdiri dari 54 orang masyarakat adat Moi Kelim," ujar warga setempat, Absalom Dominggus Kalami, dalam keterangan resminya, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: Akademisi: 52 Persen Gambut di Sumatera Terdegradasi karena Alih Fungsi Lahan
Untuk menjawab tantangan itu, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina EP Papua Field bermitra dengan warga Malasigi menghadirkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari ( DEB).
Program ini mengenalkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mendorong peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan di pedesaan.
"Melalui bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pelatihan dari Pertamina, kami mengolah air sungai menjadi air bersih," kata Absalom.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa PLTS menggerakkan pompa untuk mengalirkan sumber mata air yang berjarak sekitar 800 meter dari lokasi penyaringan, sehingga masyarakat bisa memperoleh air bersih sekitar 15 liter per dua hari.
Baca juga: Dorong Transisi Energi, PLN IP Pasang PLTS di Keramba Nelayan Danau Ranu
Melalui program DEB Pertamina, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Belempe mengelola aktivitas Kampung Malasigi yang terintegrasi dengan unit usaha lain, seperti bird watching dalam ekowisata minat khusus, perkebunan agroforestry, pengolahan keripik pisang, dan anyaman noken Belempe.
"Penggunaan PLTS berkapasitas 8,7 kilowatt peak (kwp) dengan baterai 10 kilowatt hour (kwh), dapat mengurangi beban biaya kebutuhan air bersih sekitar Rp 36 juta per tahun," ungkap Absalom.
Selain itu, penggunaan pompa air elektrik yang lebih rendah karbon turut membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan aktivitas ekowisata.
Pemanfaatkan PLTS selain menghemat biaya, tetapi juga mampu menurunkan emisi karbon hingga 9,022 ton karbon dioksida ekuivalen (CO2eq).
Baca juga: Wacanakan Bangun PLTS di 80.000 Desa, Pemerintah Butuh Rp 1.630 Triliun
Hasilnya, program DEB mendorong lahirnya usaha baru warga, seperti noken, keripik pisang dan ekowisata. Dampaknya, produktivitas dan pendapatan LPHD Belempe meningkat dari Rp 1 juta menjadi Rp 4 juta per bulan, serta mampu mengurangi angka pengangguran.
Selain itu, program tersebut memberdayakan 58 jiwa dari kelompok rentan serta mendorong kreativitas dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, program DEB memberikan solusi energi terbarukan untuk membangun kemandirian pedesaan.
"Saat ini, terdapat 173 program DEB yang berjalan dan tersebar di seluruh Indonesia dengan 70 persennya berada di luar pulau Jawa sebagai upaya pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri," jelasnya.
Dari 173 program yang sudah berjalan, kata Fadjar, sebanyak 45 DEB telah mencapai tahap mandiri.
Di Kampung Adat Malasigi, salah satu indikator kemandirian diukur dari tingkat kepuasan masyarakat. Kriteria mandiri dicapai apabila tingkat kepuasan warga mencapai 90 persen.
Baca juga: Pertamina Sahabat Nelayan, Ciptakan Kemandirian Ratusan Nelayan
Fadjar menyebutkan, terdapat 40 individu penerima manfaat langsung dan 200 individu penerima manfaat tidak langsung dari program DEB di wilayah tersebut.
DEB Kampung Adat Malasigi juga telah menghasilkan delapan publikasi program dan meraih enam penghargaan.
Program tersebut turut mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Harapannya, program DEB dapat meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, serta membangun desa dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Baca juga: Peringati Hari Susu Nasional 2025, Pertamina Perkuat Program DEB Ketahanan Pangan dari Desa