Percepat Transisi dan Ketahanan Energi Nasional, Pertamina dan PLN Kembangkan 19 Proyek Panas Bumi 

Kompas.com - 06/08/2025, 10:16 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengembangan energi panas bumi.

Kerja sama itu bertujuan mewujudkan swasembada energi dan mempercepat transisi menuju energi bersih. Tujuan ini sejalan dengan visi Asta Cita pemerintah, khususnya dalam mendorong pengembangan 19 proyek energi panas bumi dengan total kapasitas mencapai 530 megawatt (MW).

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan bahwa pengembangan energi panas bumi merupakan bagian dari agenda strategis nasional untuk memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

“Kami berkomitmen memastikan bahwa setiap inisiatif pengelolaan aset strategis dilaksanakan dengan tata kelola yang akuntabel, profesional, dan selaras dengan standar internasional,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (6/8/2025). 

Rosan menegaskan, Danantara Indonesia mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional.

Baca juga: Danantara Fasilitasi Pertamina-PLN Kembangkan Energi Panas Bumi

Ha itu dilakukan melalui kolaborasi lintas badan usaha milik negara (BUMN) yang terintegrasi.

Ruang lingkup kemitraan mencakup perumusan skema kerja sama yang optimal, pemanfaatan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik masing-masing pihak, penyelarasan dan percepatan implementasi proyek, pelaksanaan studi kelayakan teknis dan komersial, serta pembentukan Tim Kerja Bersama dan Joint Committee sebagai forum koordinasi pelaksanaan.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan, Pertamina melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memperluas pemanfaatan sumber daya panas bumi sebagai tulang punggung energi bersih Indonesia. 

Apalagi, Pertamina merupakan entitas yang mendapat mandat untuk mengelola wilayah kerja panas bumi secara nasional.

“Melalui kerja sama ini, kami menjajaki skema kolaboratif yang memungkinkan optimalisasi potensi wilayah kerja panas bumi secara terukur dan progresif,” kata Simon. 

Baca juga: Kiprah Pertamina ke Pelosok Negeri, Dorong Kemandirian Kampung Adat Malasigi lewat Program DEB

Ia menyebutkan, bersama PLN dan Danantara Indonesia, Pertamina siap mempercepat realisasi proyek strategis yang memberikan kontribusi langsung pada target transisi energi nasional dan peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT). 

Kerja sama lainnya

Selain penandatanganan MoU antara Pertamina dan PLN, dua anak usaha masing-masing perusahaan, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan PT PLN Indonesia Power (PLNIP), juga menjalin kerja sama strategis.

Kedua entitas menandatangani Head of Agreements (HoA) tentang kerja sama pengembangan energi panas bumi untuk pembangkit listrik.

Selain itu, turut dilakukan penandatanganan Komitmen Perjanjian Konsorsium (consortium agreement) antara PGE dan PLNIP untuk proyek pengadaan Independent Power Producer (IPP) Project Cogen di dua lokasi: Ulubelu Bottoming Unit (BU) 30 megawatt (MW) dan Lahendong BU 15 MW.

Perjanjian itu merupakan bagian dari strategi quick-win PGE dalam mencapai kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Baca juga: Radius 1 Km dari Titik Ledakan Pipa Gas Pertamina Subang, Warga Kembali Beraktivitas

Simon mengatakan, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia, yakni mencapai 24 GW. Namun, kapasitas terpasang saat ini baru sekitar 2,5 GW.

“Ini merupakan fondasi kuat untuk bertumbuh lebih agresif ke depan. Mari kita gunakan peluang emas ini untuk mempercepat pengembangan panas bumi sebagai energi bersih dan andal,” ajaknya. 

Ia menegaskan, dengan sinergi yang kuat, Indonesia memiliki peluang menjadi pemimpin dalam pemanfaatan energi geothermal dan mendorong terciptanya ekonomi berkelanjutan.

Sinergi antar perusahaan nasional ini merupakan langkah konkret dalam mempercepat pengembangan energi panas bumi di Indonesia.

Kolaborasi strategis tersebut juga akan mengoptimalkan aset, sumber daya, serta pengalaman masing-masing pihak untuk mendorong realisasi proyek-proyek pembangkit listrik panas bumi. Selain itu, hal ini akan memperkuat ekosistem energi terbarukan dari hulu hingga hilir.

Program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, baik di daerah maupun secara nasional.

Baca juga: Pascaledakan Pipa Pertamina EP di Subang, Aliran Gas 4 Desa Dihentikan Sementara

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Kegiatan tersebut disaksikan oleh CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, di Gedung Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) melalui PT Danantara Asset Management (Persero).

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Baca juga: Universitas Pertamina Masih Buka Pendaftaran 2025, Sekian Biaya Kuliahnya

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com