KOMPAS.com - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Proyek tersebut merupakan bagian dari konsorsium strategis antara Aneka Tambang (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Ningbo Contemporary Brunp Legend Co Ltd (CBL).
Pada tahap pertama atau akhir 2026, kapasitas produksi baterai dalam ekosistem industri kendaraan listrik itu akan mencapai 6,9 gigawatt-hour (GWh). Secara total, kapasitasnya ditargetkan mencapai 15 GWh.
Langkah ini menandai komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan industri hijau dan mendukung transisi energi nasional.
Presiden Prabowo mengapresiasi peran seluruh pihak dalam mendorong percepatan transisi energi.
Baca juga: Pertamina NRE Catatkan Laba Bersih Rp 1,39 Triliun di 2024
“Proyek ini punya nilai strategis. Karena kunci dari pembangunan suatu bangsa adalah kemampuan bangsa itu mengolah sumber daya alamnya sehingga bermanfaat dan memiliki nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya dalam siaran pers, Senin (30/6/2025).
Prabowo menyebutkan, industri baterai akan menjadi kunci kedaulatan energi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.
PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya Pertamina New and Renewable Energy (NRE) berperan dalam konsorsium tersebut sebagai salah satu pemegang saham IBC.
Pertamina NRE terus mendorong IBC untuk berinovasi dan menjalin kemitraan strategis dalam industri hijau.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Baca juga: Pertamina NRE dan LONGi Luncurkan Proyek Manufaktur Panel Surya Berkapasitas 1,4 GW
Direktur Utama Pertamina NRE John Anis menegaskan, proyek tersebut menjadi bagian penting dalam roadmap energi bersih nasional.
“Kami percaya, pengembangan baterai ini akan menjadi motor penggerak transformasi energi di Indonesia. Pertamina NRE akan terus mencari potensi pengembangan energi hijau dan akan sangat baik jika bisa diintegrasikan antara satu sama lain,” ujarnya.
John juga menjelaskan, kolaborasi itu menunjukkan sinergi kuat antara badan usaha milik negara (BUMN) dengan mitra global demi masa depan yang berkelanjutan.
Kehadiran Presiden Prabowo pada acara tersebut semakin memperkuat komitmen pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai industri kendaraan listrik global.
Groundbreaking itu juga menjadi langkah nyata dalam mencapai target pengurangan emisi karbon serta penciptaan lapangan kerja hijau.
Baca juga: Perkuat Portofolio EBT, Pertamina NRE dan Perusahaan Filipina Teken Kerja Sama Investasi Saham
Pemerintah akan terus mendukung pembangunan infrastruktur hijau yang inklusif dan kompetitif.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, Pertamina mendukung langkah bisnis Pertamina NRE dalam transisi energi di Karawang.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya Pertamina untuk mendorong tercapainya bauran energi serta target NZE pemerintah, selain mewujudkan swasembada energi nasional.
Ekosistem energi baterai juga diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan energi transisi di Indonesia.
“Pertamina mendukung peran Pertamina NRE untuk mengembangkan ekosistem energi baru terbarukan, termasuk mendorong sinergi dengan berbagai pihak sehingga upaya ini bisa terwujud dengan lebih cepat," jelas Fadjar.
Baca juga: Pertamina NRE Masuk ke Filipina, Borong Saham Perusahaan Energi Terbarukan
Sebagai bagian dari transformasi energi nasional, Pertamina NRE terus menunjukkan keseriusannya melalui investasi berkelanjutan di sektor energi baru dan terbarukan.
Proyek itu merupakan tonggak penting dalam upaya menjawab tantangan perubahan iklim secara konkret.
Dengan sinergi strategis seperti yang ditunjukkan Pertamina NRE, Pertamina percaya cita-cita mencapai kedaulatan energi nasional akan dapat dicapai secara solid dan terarah.