KOMPAS.com - PT Aneka Tambang ( Antam) mencatatkan berbagai kinerja apik, baik dari segi capaian produksi hingga penjualan selama tahun 2023.
Corporate Secretary Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, Antam mencatatkan produksi bijih nikel unaudited sebesar 13,45 juta wet metric ton (wmt) pada 2023.
Dia menyebutkan, produksi bijih nikel tersebut digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik.
Kemudian, penjualan bijih nikel unaudited pada tahun buku 2023 mencapai 11,71 juta wmt.
“Antam mencatatkan volume produksi emas unaudited pada tahun buku 2023 mencapai 1.208 kilogram (kg) atau 38.838 troy ounce (t.oz), dengan tingkat penjualan emas unaudited sebesar 26.129 kg (840.067 t.oz),” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (31/1/2024).
Pertumbuhan produksi bijih nikel tersebut juga ditujukan untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar domestik yang tumbuh positif pada 2023.
Baca juga: Konsisten Terapkan Keberlanjutan, Antam Tetap Jadi Bagian Indeks ESG
“Pertumbuhan Antam fokus dalam memperkuat basis pelanggan di pasar domestik untuk komoditas bijih nikel dan logam mulia,” ungkapnya.
Kemudian, produksi bauksit unaudited pada 2023 tercatat sebesar 2,01 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga.
“Penjualan bauksit unaudited pada 2023 tercatat sebesar 1,50 juta wmt. Pada 2023, perusahaan berfokus pada pengembangan penjualan bauksit di dalam negeri,” jelasnya.
Terkait pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, Antam berfokus pada pengembangan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Capaian Antam lainnya pada 2023 adalah meraih dua Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Emas 2023.
Baca juga: Antam: Waktu yang Tepat untuk Investasi Emas adalah Sekarang
Penghargaan Proper Emas adalah bukti Antam telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan. Antam juga menjalankan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Tak hanya itu, Antam berhasil meraih sembilan penghargaan kinerja keberlanjutan.
Kemudian, Antam bersama HongKong CBL Limited (HKCBL), anak usaha dari Ningbo Conteporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) telah menyelesaikan rangkaian transaksi terkait kerja sama pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) battery di Indonesia.
Syarif mengatakan, penyelesaian transaksi tersebut merupakan wujud pengembangan usaha Antam melalui hilirisasi mineral nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Transaksi tersebut akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV battery di Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Antam Perkuat K3 untuk Capai Target Zero Fatality pada 2024