KOMPAS.com - PT Aneka Tambang ( Antam) terus mengedepankan good mining practices dan operation excellence sesuai dengan regulasi dan kaidah pertambangan yang berlaku. Penerapan ini salah satunya diterapkan di wilayah operasi di Maluku Utara melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara.
Tidak hanya itu, Antam juga menjalankan pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah operasi sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk meminimalkan dampak operasi yang dilakukan.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, Antam memiliki kebijakan lingkungan Antam Green Standard ( AGS). Hal ini diwujudkan melalui perencanaan, identifikasi, pengelolaan risiko, dan pemantauan lingkungan.
AGS disusun secara spesifik sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan yang bertujuan memberikan arahan, meningkatkan kinerja lingkungan yang efektif dan efisien untuk menjaga kelestarian lingkungan, serta menciptakan standardisasi dan konsistensi penerapan pedoman pengelolaan lingkungan di seluruh unit bisnis, unit proyek pengembangan, dan entitas anak perusahaan.
Baca juga: Dorong Target Operasional Tahunan, Antam Optimistis Catat Kinerja Positif pada 2023
“Dalam kaitannya pengelolaan lingkungan di Maluku Utara, Antam melalui UBP Nikel Maluku Utara terus berupaya meningkatkan efisiensi air dan penurunan beban pencemar air dalam proses produksi bijih nikel yang dilakukan,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/11/2023).
Pada 2022, UBP Nikel Maluku Utara menginisiasi program Aplikasi Geotextile dalam Penurunan Beban Pencemaran Air Limpasan Tambang, yakni aplikasi reduksi nilai padatan tersuspensi dengan menggunakan geotekstil.
Geotekstil merupakan material lembaran yang dibuat dari bahan tekstil polymeric dan bersifat lolos air yang dapat berbentuk bahan nir-anyam, rajutan, atau anyaman yang digunakan dalam kontak dengan tanah/batu dan atau material geoteknik.
Selama ini, air limpasan tambang dialirkan langsung menuju kolam sedimentasi untuk dilakukan pemantauan secara berkala terhadap parameter nilai padatan tersuspensi (TSS), pH, dan debit.
Kehadiran geotekstil yang dipasang pada kolam sedimentasi berhasil secara signifikan mereduksi TSS sebesar 98 persen, atau menurunkan kandungan TSS pada air limpasan sebesar 101,6-ton TSS pada 2022.
Baca juga: PT Bukit Asam dan Kimia Farma Jajaki Kerja Sama Bidang Farmasi dan Layanan Kesehatan
Tidak hanya itu, penggunaan geotekstil memiliki berbagai manfaat, di antaranya sebagai penyaring efektif material padat, menstabilkan pH air, membantu mengurangi gangguan kontaminasi pada pengukuran debit air, sebagai pemisah dan perlindungan tanah timbunan serta sebagai pendukung struktur dan pencegah pencemaran air.
Sejak 2022, UBP Nikel Maluku Utara juga melakukan inovasi Perlindungan Keanekaragaman Hayati melalui program Si Cepat: Meningkatkan Kualitas Keberhasilan Reklamasi dengan Efisiensi Penanaman Cover Crop melalui Penggunaan Metode Lajur.
Program tersebut merupakan improvement kegiatan penanaman reklamasi dengan menggunakan skema metode lajur sebagai metode penanaman cover crop.
Metode lajur berhasil meningkatkan efisiensi waktu kerja penanaman hingga mengurangi persentase areal yang belum ditanami cover crop sebesar 80 persen.
Hal itu juga tercermin dari capaian reklamasi UBP Nikel Maluku Utara seluas 12,75 hektar (ha) atau 103 persen dari target capaian periode Oktober 2023 seluas 12,33 ha.
Baca juga: Kementerian BUMN Optimistis Smelter Kedua Freeport Beroperasi Sesuai Rencana
Antam UBP Nikel Maluku Utara juga berfokus pada upaya perlindungan keanekaragaman hayati lain, seperti program konservasi biota laut, konservasi biota terestrial, konservasi burung Gosong Maluku, serta program Suaka Paruh Bengkok.
UBP Nikel Maluku Utara juga melaksanakan program rehabilitasi satwa khusus melalui suaka alam suaka paruh bengkok yang bertujuan mengurangi eksploitasi ilegal dan mendukung pelestarian satwa terancam punah.
Hingga 2022, terdapat 10 jenis burung paruh bengkok endemik yang direhabilitasi dan 36 ekor burung yang dilepasliarkan ke alam.
Program itu diharapkan mampu menjadi media informasi dan edukasi masyarakat untuk terus melestarikan dan mempertahankan suaka paruh bengkok.
Syarif menambahkan, pengelolaan lingkungan yang dilakukan Antam di wilayah operasi UBP Nikel Maluku Utara sesuai dengan standar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Hal tersebut tercermin dari capaian peringkat PROPER Biru pada 2022 atas kinerja selama 2021-2022.
Baca juga: Berstatus COD, PLTU MT Sumsel 8 Resmi Beroperasi secara Komersial
Capaian itu menunjukkan pengelolaan lingkungan yang dilakukan telah beyond compliance, yakni dengan melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
“Antam menyadari pentingnya pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan sehingga secara aktif bersinergi dengan pemangku kepentingan untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Syarif Faisal Alkadrie.