KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membawa sebelas produk mitra usaha mikro dan kecil (UMK) binaannya berpartisipasi dalam kegiatan Pasar Senggol Turkiye 2023 di Gedung Kegiatan Masyarakat, Distrik Eyupsultan, Istanbul pada 9-10 September 2023.
Antam bersama PT Bukit Asam Tbk selaku anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan (HIP) Mining Industry Indonesia (MIND ID) tergabung dalam satu booth untuk memperkenalkan potensi produk-produk UMK Indonesia kepada masyarakat Turkiye.
Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, keikutsertaan pihaknya dalam kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan BUMN terhadap perkembangan UMK, terutama yang ada di sekitar wilayah operasi perusahaan Antam.
“Partisipasi Antam dalam gelaran ini merupakan salah satu bentuk pendampingan perusahaan untuk masyarakat. Kami ingin meningkatkan jangkauan pasar para mitra binaan ini hingga di pasar internasional,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Rp 1.000, Simak Rinciannya
Faisal menjelaskan, partisipasi mitra binaan Antam dalam ajang internasional seperti Pasar Senggol Turkiye 2023 merupakan salah satu pintu pembuka untuk meningkatkan daya saing produk serta menambah relasi dan kesempatan pasar baru.
Adapun produk olahan mitra binaan unggulan Antam yang dipasarkan pada Pasar Senggol Turkiye 2023, di antaranya Kopi Halmahera, kolang-kaling, rendang olahan, abon ikan lele, minuman jahe kemasan, Batik Geulis Handayani, Kerajaan Kujang, dan batu alam Bogor, hingga berbagai produk UMK lainnya.
“Produk Kopi Halmahera, rendang, dan sambal kemasan menjadi primadona yang banyak diminati pengunjung,” jelas Faisal.
Baca juga: 9 Resep Olahan Belut, Bisa Dijadikan Rendang Khas Mandailing
Setelah berpartisipasi pada acara tersebut, Faisal mengungkapkan bahwa pihaknya melihat potensi pasar produk UMK di Turkiye.
Apalagi, kata dia, masyarakat Indonesia yang tinggal di Turkiye cukup banyak. Hal ini menjadi potensi besar untuk mempromosikan berbagai produk UMK Indonesia.
“Sekitar 10.000 orang Indonesia tinggal di Turkiye, jadi saya meyakini mereka pasti membutuhkan produk Indonesia. Selain itu, produk Indonesia juga banyak diminati turis dari negara-negara Eropa yang datang ke Turkiye,” tutur Faisal.