SOROWAKO, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kerja antara PT Vale Indonesia dengan produsen mobil global Ford Motor Company (Ford) dan Zhejiang Huayou Cobalt (Huayou).
Kerja sama itu terjalin setelah ketiga perusahaan itu menandatangani perjanjian kerja sama di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea di Desa Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (30/3/2023).
Jokowi menilai bahwa kerja sama antara perusahaan-perusahaan raksasa dunia itu dapat memberikan dampak besar terhadap perekonomian provinsi dan nasional.
“Cadangan nikel Indonesia terbesar di dunia. Sebanyak 25 persen cadangan nikel global berada di Indonesia,” ujar Jokowi, saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut, Kamis.
Untuk diketahui, PT Vale Indonesia merupakan perusahaan terbuka yang melakukan penambangan bijih nikel dan produksi nikel jenis matte sejak 1968. Nikel matte sendiri memiliki kadar nikel sebanyak 78 persen.
Perusahaan yang mengedepankan prinsip berkelanjutan itu beroperasi pada tiga area operasional, yakni Blok Sorowako, Indonesia Growth Project (IGP) Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dan IGP Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebagai informasi, PT Vale Indonesia, Ford, dan Huayou melakukan penyertaan modal senilai Rp 67,5 triliun pada proyek pembangunan pabrik peleburan nikel berteknologi high-pressure acid leaching (HPAL) di IGP Pomalaa.
Pabrik itu akan memproduksi hingga 120.000 metrik ton mixed hydroxide precipitate (MHP) per tahun. Untuk diketahui, MHP merupakan nikel berbiaya rendah yang menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Pemerintah tengah gencar mendorong ekosistem kendaraan listrik, termasuk dengan memproduksi baterai kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca juga: Vale Indonesia Produksi 60.090 Metrik Ton Nikel Tahun 2022
Kehadiran pabrik tersebut diharapkan mampu mewujudkan target pemerintah untuk dapat memproduksi kendaraan listrik, yakni 400.000 jenis mobil listrik dan 1,75 juta jenis motor pada 2025.
Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan bahwa kerja sama dengan Ford dan Huayou merupakan babak baru bagi PT Vale Indonesia untuk mengolah bijih besi yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.
“Semua investasi tersebut akan dilaksanakan dengan mengedepankan energi rendah karbon tanpa (memanfaatkan bahan bakar jenis) batu bara,” ujar Febriany.
Pada kesempatan itu, Chief Government Affairs Officer Ford Motor Company Christoper Smith menilai bahwa kerja sama dengan PT Vale Indonesia juga sekaligus menekankan pentingnya kontribusi Indonesia terhadap industri mobil listrik dunia.
“Pabrik tersebut diharapkan mampu mendukung target Ford untuk dapat memproduksi 2 juta (unit) mobil listrik pada 2026,” ujar Chris.
Sementara itu, Chairman Zhejiang Huayou Cobalt Company Chen Xue Hua menilai bahwa kerja sama tersebut merupakan kolaborasi yang sempurna.
“Semoga kerja sama tersebut dapat mewujudkan pengembangan sumber daya ramah lingkungan sehingga dapat mendatangkan pertumbuhan bagi banyak pihak, khususnya dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi hijau (di) Indonesia,” ujar Chen.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga meresmikan Taman Kehati Sawerigading Wallacea. Ia pun menyempatkan diri berkeliling taman serta melakukan penanaman pohon dengan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS).
“PT Vale Indonesia memperbaiki lahan-lahan yang telah ditambang dengan sangat baik. Hal ini bisa memitigasi kerusakan lingkungan di Kabupaten Luwu Timur, juga Provinsi Sulsel,” ujar Jokowi.
Perlu diketahui, kehadiran Taman Kehati Sawerigading Wallacea merupakan salah satu bentuk komitmen PT Vale Indonesia dalam pengembangan tambang yang terintegrasi dengan keanekaragaman hayati.
Febriany menjelaskan, penamaan Sawerigading diambil dari nama cucu Dewa Batara Guru dalam mitologi lokal. Sementara Wallacea, merupakan garis yang mengindikasikan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Dia melanjutkan, taman yang berdiri di area seluas 60 hektar (ha) itu terintegrasi dengan pusat persemaian (nursery) berkapasitas 750.000 bibit per tahun. Hasil dari bibit ini nantinya ditanam di area revegetasi guna memulihkan lahan bekas penambangan PT Vale Indonesia.
"Kami mengintegrasikan aktivitas pembukaan lahan tambang dengan pemulihan lahan (reklamasi) dan penanaman kembali (rehabilitasi)," kata Febriyani.
Hingga 2023, PT Vale Indonesia telah menanam 4,47 juta pohon di area seluas 3.527 ha.
Untuk diketahui, Taman Kehati juga memiliki arboretum dengan koleksi 74 jenis pepohonan lokal dan endemik. Bibit dari arboretum ini juga telah didonasikan ke berbagai daerah melalui sejumlah kegiatan penghijauan yang digelar perusahaan.
Kemudian, Taman Kehati juga menyediakan fasilitas Wooden House dan pusat pelatihan untuk kegiatan-kegiatan terkait lingkungan hidup.
Keseriusan PT Vale Indonesia dalam mengedepankan prinsip berkelanjutan juga tecermin dari terjaganya keanekaragaman hayati di Danau Matano yang berlokasi tak jauh dari Blok Sorowako.
Danau terdalam di Asia Tenggara itu merupakan salah satu danau purba di dunia dan termasuk ke dalam 15 danau prioritas nasional.
Febriyani menjelaskan, selama 54 tahun, pabrik pengolahan bijih nikel PT Vale Indonesia berada di dekat Danau Matano.
"Kami bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian dan keindahan area di sekitar tambang, termasuk di Danau Matano," tegas Febriyani.
Adapun air yang berada di area danau merupakan bekas air pertambangan yang dikelola secara ketat oleh PT Vale Indonesia.
Dengan pengelolaan yang baik, Danau Matano menjadi rumah yang nyaman bagi 17 jenis ikan—dengan empat di antaranya merupakan spesies ikan endemik—259 jenis plankton, 10 spesies Mollusca, 3 spesies kepiting, dan 7 spesies tumbuhan air.
Sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 29 persen pada 2030, PT Vale Indonesia pun berupaya menekan emisi karbon dengan berbagai cara.
Salah satunya adalah dengan membatalkan proyek konversi batu bara atau coal conversion project (CCP).
Febriyani mengatakan, pembatalan tersebut membuat perusahaan terhindar dari emisi GRK hingga 200.000 ton karbondioksida (CO2) per tahun.
"Sejak 2015, perusahaan juga menerapkan program penggunaan bahan bakar nabati fatty acid methyl ester (FAME) sebagai biodiesel untuk kendaraan operasional," ujar Febriany.
Baca juga: Mengenal Teknologi HPAL Vale Indonesia untuk Produksi Bahan Baterai Kendaraan Listrik
Kemudian, pada 2019, PT Vale Indonesia mulai memanfaatkan boiler listrik untuk operasional pabrik pengolahan nikel. Adapun energi boiler ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memanfaatkan tenaga air dari Danau Matano.
Dengan inovasi tersebut, PT Vale Indonesia berhasil menurunkan penggunaan bahan bakar high sulfur fuel oil (HSFO) hingga 67.047 barrel per tahun.
Febriyani menjelaskan, sepanjang 2022, pihaknya telah menurunkan emisi GRK sebesar 330.680 ton CO2 ekuivalen menjadi 1.640.387 ton CO2 ekuivalen. Angka ini menurun 17 persen jika dibandingkan 2021 yang mencapai 1.971.075 ton CO2 ekuivalen.
Melihat upaya serius PT Vale Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengedepankan prinsip berkelanjutan pada proses bisnisnya, Jokowi pun meminta seluruh industri tambang dapat mencontoh hal serupa.
“Saya perintahkan seluruh perusahaan tambang di Indonesia meniru upaya keberlanjutan yang dilakukan PT Vale Indonesia,” imbuh Jokowi.