KOMPAS.com – Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Holding Industri Pertambangan atau Mining industry Indonesia ( MIND ID) terus berupaya dalam menjajaki pengembangan microfactory kendaraan listrik komersial di Indonesia dan Asia Tenggara.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, MIND ID terus berkomitmen untuk mewujudkan program hilirisasi produk turunan yang dipercaya mampu memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.
“MIND ID memiliki tiga mandat dari pemerintah, yaitu mengelola cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan dasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis,” ungkap Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/10/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Hendi saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke ARRIVAL Ltd, Inggris, pada Mei 2022.
Baca juga: HUT Ke-77 Pertambangan dan Energi, MIND ID Terapkan Smart Operation
MIND ID melalui PT Industri Battery Corporation ( IBC) menggandeng Arrival Ltd menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan solusi pasokan potensial serta membahas desain dan pengembangan kendaraan listrik.
Hendi mengatakan, kolaborasi itu merupakan penjajakan dalam membangun microfactories untuk elektronvolt (EV) komersial di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Menurutnya, peluang pembangunan tersebut mendukung program pemerintah dalam menarik investor asing melakukan investasi di dalam negeri.
“(Kerja sama MIND ID dan ARRIVAL Ltd) ini dapat berkontribusi pada hilirisasi pengembangan industri aluminium dan nikel di Indonesia. Maka dari itu, perlu dukungan dan sinergi untuk mempercepat realisasi, salah satunya dalam bentuk kebijakan pemerintah dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” jelas Hendi.
Baca juga: Kembangkan Potensi Pariwisata Danau Toba, MIND ID Hadirkan Fasilitas Tenda Payung
Sebagai informasi, dalam rangka pelaksanaan kerja sama strategis, MIND ID menunjuk IBC untuk mengimplementasikan dan melaksanakan studi kelayakan bersama dengan ARRIVAL Ltd, pada Jumat (30/9/2022).
Adapun studi kelayakan tersebut mencakup studi pasar dan kelayakan proyek untuk ekspansi bisnis kendaraan listrik, kelayakan proyek pasok aluminium dan pasok baterai untuk ekspansi bisnis EV di wilayah Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan, komitmen ini secara serentak disepakati menjadi salah satu dari tiga tujuan agenda prioritas Presidensi Group of Twenty (G20) di Indonesia, yaitu sistem kesehatan dunia, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.
Baca juga: MIND ID Dorong Inalum dan Antam Selesaikan Pembangunan Pabrik Smelter di Kalbar
“Mempercepat hadirnya industri kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan Sustainability Pathway MIND ID dan juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( SDGs), khususnya pada pilar penanganan perubahan iklim,” kata Hendi.
Maka dari itu, negara-negara G20 memegang tanggung jawab besar dan peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih.
“Perlu untuk fokus pada keamanan energi, akses dan efisiensi, serta transisi ke sistem energi rendah karbon, termasuk juga investasi dan inovasi dalam teknologi yang lebih bersih dan efisien,” ujar Hendi.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya pertambangan yang berlimpah. Oleh karenanya, industrialisasi industri mineral dan batu bara harus terus dilakukan untuk meningkatkan nilai industri
Baca juga: Genjot Hilirisasi Tambang, Ini Cara MIND ID Tarik Minat Investor Domestik dan Internasional
“Di sisi lain, Indonesia juga sebagai produsen dan pengekspor nikel sebagai bahan baku utama baterai EV. Padahal kita adalah produsen nikel terbesar di dunia yang memasok 27 persen permintaan pasar global,” jelas Erick.
Oleh karena itu, Erick mengatakan, Kementerian BUMN selalu melakukan inovasi model bisnis guna meningkatkan rantai nilai seluruh sumber daya di nusantara.
“Kami telah mendirikan IBC yang terus berfokuas pada pengembangan ekosistem EV secara end-to-end mulai dari eksplorasi dan pengelohan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi EC dan daur ulang baterai,” ujar Erick.
Selain itu, menurut Erick, Kementerian BUMN juga terus menarik mitra strategis untuk berkolaborasi dan menciptakan nilai lebih bagi industri ini.
“Lewat investasi asing di industri ini, saya percaya bahwa kita dapat meningkatkan keberlanjutan industri dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. Kolaborasi antara MIND dan ARRIVAL Ltd ini menjadi salah satu cara kami untuk mencoba berkolaborasi dengan mitra strategis untuk membuat nilai lebih,” katanya.