KOMPAS.com – Dalam upaya sinergitas antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN), Holding Industri Pertambangan (HIP) sepakat jalin kerja sama dengan Bank BUMN.
Sebagai informasi, HIP terdiri dari 4 perusahaan di antaranya PT Inalum (Persero), PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Sementara itu, Bank BUMN beranggotakan Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Menilik fungsinya, sinergitas tersebut menyepakati dua hal, yakni kerja sama transaksi valuta asing (valas) dan dukungan fasilitas ekspor dan impor untuk HIP.
Baca juga: Inalum Gelar Research Award Competition, Berhadiah Dana Penelitian Rp 3 Miliar
Melalui sinergitas tersebut, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi nasional serta meningkatkan daya saing Indonesia secara global.
Penandatanganan kesepakatan digelar di Hotel Rimba Papua, Timika, Papua, bersamaan dengan kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno, Minggu (28/7/2019).
“Ini wujud komitmen dan strategi membangun BUMN yang kuat, efisien, dan kompetitif di pasar global. Sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ekspor," papar Rini sesuai rilis yang Kompas.com terima, Senin (29/7/2019).
Terkait kerja sama valas, nantinya seluruh anggota HIP akan memperoleh kemudahan dalam transaksi jual dan beli valas dengan ketiga bank BUMN tersebut.
Dengan begitu, kerja sama dapat turut serta membantu stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca juga: Tahun Ini, Nilai Aset Inalum Capai Rp 162 Triliun
Rini mengatakan, HIP (tidak termasuk PTFI) adalah BUMN dengan nilai ekspor terbesar tahun lalu, yakni lebih dari 2.5 miliar dollar AS atau setara Rp35 triliun. Adapun komoditas ekspornya meliputi aluminium, bauksit, nikel, ferronikel, emas, batubara dan timah.
Dengan nilai ekspor sebesar itu, ketiga bank BUMN sepakat membantu HIP memberikan dukungan dan fasilitas perbankan berupa trade services atau trade financing memadai dengan tarif kompetitif.
Sementara itu, CEO HIP Budi Gunadi Sadikin mengaku antusias melihat sinergitas tersebut. Ini karena dinilainya memiliki keuntungan antar kedua belah pihak, terutama mendukung program-program hilirisasi Holding Industri Pertambangan.
“Dengan difasilitasi ketiga bank tersebut, penyaluran valas dari anggota HIP memiliki kelebihan likuiditas valas, terutama kepada anggota HIP lainnya yang membutuhkan," papar Budi.
Selain Bank BUMN, sebelumnya HIP juga melakukan sinergi dengan Pertamina untuk pembelian bahan bakar dengan acuan harga yang sama diseluruh wilayah operasional HIP.