KOMPAS.com - Sejak 2017 masyarakat di Halmahera Timur, Maluku Utara, punya kesibukan baru. Lewat Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Aneka Tambang ( Antam), Kabupaten Halmahera, masyarakat sibuk mengembangkan kopi yang menjadi khas daerah mereka sendiri.
Kopi Halmahera atau dikenal dengan kopi buli merupakan pengembangan kopi robusta. Dinisiasi oleh Antam, pengembangan kopi ini sendiri dikelola oleh masyarakat yang tergabung dalam Koperasi Permata Buli.
"Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kopi di Halmahera Timur ini salah satu komponen dari program PPM Antam," ujar Direktur Utama ANTAM, Arie Prabowo Ariotedjo kepada Kompas.com, Jumat (1/3/2019).
Sebagai informasi, program PPM Antam memiliki beragam unsur di antaranya pembangunan infrastuktur pendidikan, kesehatan, penunjang ekonomi, sosial budaya, olahraga, kebencanaan dan fasilitas umum.
"Seluruh program ini dibuat sebagai wujud komitmen Antam pada pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan," tutup Arie.
Pengembangan kopi tersebut memanfaatkan kebun seluas 89 hektar. Di lahan itu ditanam 88.392 pohon dan melibatkan 166 petani.
Ketua Koperasi Permata Buli, Eko Santoso, menjelaskan dengan modal tersebut masyarakat sudah mampu memproduksi sekitar 39 kilogram (kg) bijih kopi. Pada 2018 lalu produksinya tercatat melonjak 517 persen dan mampu memenuhi permintaan di tingkat provinsi.
"Permintaannya cukup tinggi di Ternate, dan kami masih punya banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar," tutur Eko.
Eko mengatakan bahwa program pengembangan kopi ini diharapkan mampu melengkapi usaha masyarakat untuk peningkatan ekonomi, apalagi nantinya pengembangan Kopi Buli akan terus diperluas jangkauannya agar masyarakat luas bisa menikmati cita rasa kopi khas Halmahera Timur tersebut.