JAKARTA, KOMPAS.com - Bank milik negara turut membantu proses divestasi saham PT Freeport Indonesia. Kementerian BUMN mengatakan valuasi harga divestasi 51 persen saham Freeport, atau sekitar 3 miliar dollar AS hingga 5 miliar dollar AS.
Rencana divestasi saham ini akan membutuhkan dukungan dana dari perbankan. Setidaknya, bank-bank yang berada di bawah payung BUMN akan berpartisipasi pada rencana tersebut.
Mengutip Kontan.co.id, Kamis (5/7/2018), Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Alexandra Wibiyoso membenarkan akan ada bank yang mendukung rencana tersebut. Hanya saja, Bank Mandiri tidak dapat merinci siapa saja yang akan ikut mendukung kebutuhan dana divestasi Freeport.
Baca: Valuasi Divestasi 51 Persen Saham Freeport di Atas 3 Miliar Dollar AS
Nantinya, perbankan lokal akan melakukan pembiayaan melalui PT Indonesia Asahan Aluminium ( Inalum). Nah, Inalum sudah ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang emas tersebut.
"Pembiayaannya most likely melalui Inalum. Tetapi, syarat dan ketentuan belum final. Semua masih dalam proses," ujar Alexandra, Rabu (4/7/2018).
Pada rencana pembiayaan ini, bank berkode saham BMRI ini akan bertindak sebagai salah satu partisipan. Saat ini, Bank Mandiri masih melakukan kajian dan pembahasan secara paralel.
Sejauh ini, Bank Mandiri mengisyaratkan bahwa beberapa bank telah diundang oleh Inalum untuk membicarakan rencana pembiayaan akuisisi Freeport. "Sebaiknya ditanyakan ke Inalum yang diundang itu berapa bank," imbuhnya.
Sekretaris Korporasi Bank Central Asia Jan Hendra belum bersedia berkomentar terkait dengan rencana kebutuhan untuk mendanai pembelian saham Freeport. Menurutnya, angka tersebut terbilang cukup besar.
Baca: PTFI Bakal Jadi Perusahaan Patungan Inalum-Freeport McMoran
Jika tidak ada aral melintang, pada pertengahan Juli 2018, Freeport dan Inalum akan menandatangani kontrak kerja sama pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV).
Rini Soemarno, Menteri BUMN mengatakan, saat ini Freeport dan Inalum sedang memasuki tahap finalisasi agreement. Sejauh ini, persetujuan antara keduanya terhambat oleh persoalan lingkungan dan keuangan.
Rini memastikan dua pekan ini akan terjadi kesepakatan antara Inalum dengan Freeport. Ia berharap, perusahaan patungan dikelola secara transparan dan profesional. ( Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Nina Dwiantika)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bank kaji pembiayaan divestasi Freeport Indonesia