Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan

Kompas.com - 11/07/2025, 17:07 WIB
I Jalaludin S,
Dwinh

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Rata-rata sebanyak 1,1 juta orang setiap hari menggunakan Commuter Line Jabodetabek sebagai moda transportasi andalan mereka. Tak hanya menjadi tulang punggung mobilitas perkotaan, Commuter Line juga tercatat sebagai moda transportasi paling ramah lingkungan di Indonesia.

Hal itu didukung oleh riset Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) yang menyebutkan bahwa Commuter Line menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) sekitar 34,03 gram per penumpang-kilometer (km). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi berbahan bakar bensin yang menghasilkan sekitar 42 gram CO2 per penumpang-km, dengan asumsi empat orang per kendaraan.

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, efisiensi penggunaan Commuter Line dapat dilihat dari kapasitas angkut yang lebih besar.

Jumlah rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek per hari mencapai 1,1 juta orang, dengan kapasitas hingga 3.400 orang sekali jalan.

Joni menyebutkan, jika dibandingkan dengan mobil pribadi yang berkapasitas empat orang, sekali perjalanan Commuter Line dapat menggantikan sekitar 850 mobil.

Baca juga: Pria Ditemukan Meninggal Dalam Mobil di Matraman, Diduga Keracunan Gas Karbon Monoksida

“Bisa dibayangkan pengurangan gas karbon yang dihasilkan jika masyarakat beralih ke Commuter Line sebagai moda transportasi,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (11/7/2025).

Sebagaimana diketahui, isu polusi udara di Jakarta menjadi perhatian bersama beberapa waktu lalu. 

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta menyebutkan, sumber polutan terbesar di Jakarta berasal dari sektor industri dan transportasi. 

Baca juga: 39 Perjalanan Commuter Line Kini Gunakan KRL Baru, Ini Jadwal Lengkapnya

Oleh karena itu, emisi karbon dioksida yang dihasilkan kendaraan bermotor menjadi perhatian banyak pihak.

Penggunaan transportasi massal dalam aktivitas sehari-hari menjadi salah satu langkah yang sangat direkomendasikan untuk mengurangi polusi udara.

Mengurangi kemacetan

Lebih lanjut, Joni mengatakan, penggunaan transportasi massal, seperti Commuter Line, juga terbukti dapat mengurangi kemacetan di jalan raya.

Menurut penelitian TomTom International BV, indeks kemacetan di Jakarta pada 2025 berada di peringkat kelima dunia.

Indeks rata-rata kemacetan sebesar 43 persen terjadi pada pukul 07.00–09.00 WIB dan 17.00–19.00 WIB.

Baca juga: Jadwal Commuter Line Bandung Raya: Rute, Waktu Tempuh, dan Perubahan Gapeka 2025

Jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, Commuter Line memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam hal keberlanjutan (sustainability). 

Saat ini, KAI Commuter mengoperasikan 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek setiap hari. 

Selain di wilayah Jabodetabek, KAI Commuter juga mengoperasikan kereta rel listrik lainnya, seperti Commuter Line Basoetta untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta, serta Commuter Line di wilayah Yogyakarta.

Joni berharap, masyarakat dapat memberikan dukungan penuh terhadap isu polusi udara dengan menjadikan Commuter Line sebagai pilihan transportasi yang ramah lingkungan dalam mobilitas sehari-hari. 

"Beralih ke moda berbasis rel tidak hanya mendukung efisiensi transportasi, tetapi juga merupakan bagian dari aksi nyata dalam mengatasi isu lingkungan," katanya.

Baca juga: Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

Di sisi lain, peningkatan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan Commuter Line juga tercermin dari peningkatan volume pengguna. 

Volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada semester I-2025 tercatat sebanyak 166.423.692 orang atau meningkat 6,13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, yaitu  156.816.151 orang.

“KAI Commuter juga akan terus melakukan peningkatan layanan untuk lebih menarik minat masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi Commuter Line, sebagai garda depan moda ramah lingkungan di Indonesia,” tutur Joni.

Terkini Lainnya
KAI Commuter Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Pengadaan KRL Sesuai Prinsip GCG

KAI Commuter Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Pengadaan KRL Sesuai Prinsip GCG

KAI Commuter
KAI Commuter Jadi Penggerak Ekonomi Baru di Kawasan Aglomerasi Jabodetabek

KAI Commuter Jadi Penggerak Ekonomi Baru di Kawasan Aglomerasi Jabodetabek

KAI Commuter
Terapkan ESG, KAI Commuter Daur Ulang Seragam Lama dan KMT Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

Terapkan ESG, KAI Commuter Daur Ulang Seragam Lama dan KMT Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

KAI Commuter
Meriahkan HUT Ke-80 RI, KAI Commuter Hadirkan Livery Baru dan Promo Tarif Spesial

Meriahkan HUT Ke-80 RI, KAI Commuter Hadirkan Livery Baru dan Promo Tarif Spesial

KAI Commuter
Mulai 7 Agustus, KMT Bisa untuk Bayar Tiket Bus Trans Tangerang Ayo

Mulai 7 Agustus, KMT Bisa untuk Bayar Tiket Bus Trans Tangerang Ayo

KAI Commuter
Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan

Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan

KAI Commuter
Rekor, Pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur Tembus 45.000 Orang pada Hari Ketiga Lebaran

Rekor, Pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur Tembus 45.000 Orang pada Hari Ketiga Lebaran

KAI Commuter
Pengguna Commuter Line Jabodetabek Melonjak di Stasiun Integrasi KA Jarak Jauh Selama Angkutan Lebaran 2025

Pengguna Commuter Line Jabodetabek Melonjak di Stasiun Integrasi KA Jarak Jauh Selama Angkutan Lebaran 2025

KAI Commuter
KAI Berikan Customer Loyalty bagi Pengguna KMT, 2 Pemenang Terpilih Bisa Dapat Total Rp 50 Juta

KAI Berikan Customer Loyalty bagi Pengguna KMT, 2 Pemenang Terpilih Bisa Dapat Total Rp 50 Juta

KAI Commuter
4 Tahun Beroperasi, Commuter Line Yogyakarta-Palur Alami Lonjakan Pengguna Signifikan

4 Tahun Beroperasi, Commuter Line Yogyakarta-Palur Alami Lonjakan Pengguna Signifikan

KAI Commuter
Mulai 24 Februari 2025, Pengguna KMT Dapat Diskon 10 Persen di Loko Café

Mulai 24 Februari 2025, Pengguna KMT Dapat Diskon 10 Persen di Loko Café

KAI Commuter
Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang Dioperasikan, KAI Commuter dan DJKA Rubah Flow Pengguna Commuter Line

Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang Dioperasikan, KAI Commuter dan DJKA Rubah Flow Pengguna Commuter Line

KAI Commuter
Kedatangan 12 Unit KRL Baru,  KAI Commuter Optimalkan Layanan Angkutan Commuter Line di Jabodetabek

Kedatangan 12 Unit KRL Baru, KAI Commuter Optimalkan Layanan Angkutan Commuter Line di Jabodetabek

KAI Commuter
KAI Sertifikasi 6.611 Pegawai Sepanjang 2024

KAI Sertifikasi 6.611 Pegawai Sepanjang 2024

KAI Commuter
KAI Commuter Sigap Lakukan Blacklist Pelaku Kejahatan Kriminal dan Tindak Asusila

KAI Commuter Sigap Lakukan Blacklist Pelaku Kejahatan Kriminal dan Tindak Asusila

KAI Commuter
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com