Aset Depo KRL Depok Meningkat, PNBP Naik 3 Kali Lipat

Kompas.com - 13/09/2024, 20:11 WIB
Novyana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Balai Keperawatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian ( DJKA) Prayudi mengatakan, nilai aset Depo Kereta Rel Listrik ( KRL) berhasil meningkatkan nilai Pendapatan Negara Bukan Pajak ( PNBP) hingga tiga kali lipat.

Kenaikan tersebut, kata dia, diketahui setelah ada penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

"Kenaikan PNBP itu merupakan hasil kolaborasi antara Balai Perawatan Perkeretaapian dengan PT Kereta Commuter Indonesia ( KCI). Kolaborasi mencakup pemanfaatan tanah dan bangunan Depo KRL Depok, serta penggunaan peralatan dan mesin yang ada di dalamnya," katanya lewat siaran pers, Jumat (13/9/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya berupaya melakukan pemutakhiran data nilai aset Depo KRL Depok sesuai ketentuan perundangan yang diberlakukan KPKNL, sehingga kenaikan nilai aset bisa terjadi.

Baca juga: Mulai 17 September 2024, Penumpang KRL Stasiun Rangkasbitung Gunakan Jalur 5 dan 7

"Selain itu juga memang adanya tambahan objek yang masuk kerja sama dengan KCI pada 2024," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Prasarana Perkeretaapian Hengki Angkasawan yang mewakili DJKA menyatakan, dana PNBP digunakan untuk mempersiapkan teknologi KRL yang akan datang.

Di samping itu juga sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas stabling unit KRL, termasuk potensi penambahan enam jalur stabling baru dan 12 trainset dengan delapan SF, serta memanfaatkan 400 meter lahan Depo Depok yang masih belum digunakan," tuturnya.

Dia melanjutkan, jalur eksisting yang semula ada 16, ditambah menjadi 20. Kemudian, hasil PNBP digunakan untuk mengembangkan sistem otomatisasi pencucian KRL, sekaligus upgrading fasilitas bangunan.

"Hasil PNBP juga digunakan untuk operasional smart building agar lebih efisien serta perbaikan-perbaikan infrastruktur lainnya," ungkap Hengki.

Baca juga: KCI Evaluasi Prototipe KRL Baru INKA Sebelum Diproduksi, Intip Bocorannya

Ia menuturkan, kerja sama tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan aset negara melalui KCI sebagai operator kereta perkotaan. Fokusnya, meningkatkan pemeliharaan sarana perkeretaapian, agar aman, nyaman, dan tetap layak beroperasi.

"Hal itu bertujuan untuk menciptakan keselamatan penumpang, yang juga menjadi prioritas utama dalam layanan transportasi KRL di kawasan Jabodetabek. Kerja sama menjadi ajang pengembangan berkelanjutan antara operator dan regulator perkeretaapian," tuturnya.

Depo KRL Depok

Depo KRL Depok dilengkapi dengan minimal 14 jalur stabling KRL yang terhubung ke 11 jalur inspeksi di dalam gedung workshop perawatan KRL.

Jalur-jalur ini memiliki panjang mencapai 1,3 km, membentang dari ujung gedung workshop hingga ke jalur penghubung dengan Spoor Raya di Stasiun Depok. Semua jalur tersebut terhubung dengan sistem listrik aliran atas (LAA).

Baca juga: Gratis, Ini Cara Gampang Dapat Pin Ibu Hamil untuk Naik KRL

Di samping itu, Depo Depok juga dilengkapi dengan dua jalur rel yang terhubung ke area pencucian sarana, empat jalur yang terhubung ke gedung perawatan bulanan, dua jalur ke gedung perawatan overhaul, satu jalur ke fasilitas bengkel bubut roda kereta, dan dua jalur tambahan digunakan untuk stabling.

Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, Depo KRL Depok mampu merawat 2 trainset atau 24 unit KRL setiap hari. Dalam sebulan, rata-rata perawatan yang dilakukan mencapai 33 trainset, dengan kapasitas 342 kereta per bulan.

Fasilitas ini dirancang untuk mendukung perawatan sarana KRL guna meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam operasional layanan KRL.

Terkini Lainnya
KAI Commuter Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Pengadaan KRL Sesuai Prinsip GCG

KAI Commuter Gandeng Kejaksaan Agung Kawal Pengadaan KRL Sesuai Prinsip GCG

KAI Commuter
KAI Commuter Jadi Penggerak Ekonomi Baru di Kawasan Aglomerasi Jabodetabek

KAI Commuter Jadi Penggerak Ekonomi Baru di Kawasan Aglomerasi Jabodetabek

KAI Commuter
Terapkan ESG, KAI Commuter Daur Ulang Seragam Lama dan KMT Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

Terapkan ESG, KAI Commuter Daur Ulang Seragam Lama dan KMT Bekas Jadi Barang Bernilai Tinggi

KAI Commuter
Meriahkan HUT Ke-80 RI, KAI Commuter Hadirkan Livery Baru dan Promo Tarif Spesial

Meriahkan HUT Ke-80 RI, KAI Commuter Hadirkan Livery Baru dan Promo Tarif Spesial

KAI Commuter
Mulai 7 Agustus, KMT Bisa untuk Bayar Tiket Bus Trans Tangerang Ayo

Mulai 7 Agustus, KMT Bisa untuk Bayar Tiket Bus Trans Tangerang Ayo

KAI Commuter
Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan

Angkut 1,1 Juta Penumpang per Hari, Commuter Line Jadi Moda Transportasi Paling Ramah Lingkungan

KAI Commuter
Rekor, Pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur Tembus 45.000 Orang pada Hari Ketiga Lebaran

Rekor, Pengguna Commuter Line Yogyakarta-Palur Tembus 45.000 Orang pada Hari Ketiga Lebaran

KAI Commuter
Pengguna Commuter Line Jabodetabek Melonjak di Stasiun Integrasi KA Jarak Jauh Selama Angkutan Lebaran 2025

Pengguna Commuter Line Jabodetabek Melonjak di Stasiun Integrasi KA Jarak Jauh Selama Angkutan Lebaran 2025

KAI Commuter
KAI Berikan Customer Loyalty bagi Pengguna KMT, 2 Pemenang Terpilih Bisa Dapat Total Rp 50 Juta

KAI Berikan Customer Loyalty bagi Pengguna KMT, 2 Pemenang Terpilih Bisa Dapat Total Rp 50 Juta

KAI Commuter
4 Tahun Beroperasi, Commuter Line Yogyakarta-Palur Alami Lonjakan Pengguna Signifikan

4 Tahun Beroperasi, Commuter Line Yogyakarta-Palur Alami Lonjakan Pengguna Signifikan

KAI Commuter
Mulai 24 Februari 2025, Pengguna KMT Dapat Diskon 10 Persen di Loko Café

Mulai 24 Februari 2025, Pengguna KMT Dapat Diskon 10 Persen di Loko Café

KAI Commuter
Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang Dioperasikan, KAI Commuter dan DJKA Rubah Flow Pengguna Commuter Line

Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang Dioperasikan, KAI Commuter dan DJKA Rubah Flow Pengguna Commuter Line

KAI Commuter
Kedatangan 12 Unit KRL Baru,  KAI Commuter Optimalkan Layanan Angkutan Commuter Line di Jabodetabek

Kedatangan 12 Unit KRL Baru, KAI Commuter Optimalkan Layanan Angkutan Commuter Line di Jabodetabek

KAI Commuter
KAI Sertifikasi 6.611 Pegawai Sepanjang 2024

KAI Sertifikasi 6.611 Pegawai Sepanjang 2024

KAI Commuter
KAI Commuter Sigap Lakukan Blacklist Pelaku Kejahatan Kriminal dan Tindak Asusila

KAI Commuter Sigap Lakukan Blacklist Pelaku Kejahatan Kriminal dan Tindak Asusila

KAI Commuter
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com