KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau badan usaha milik negara (BUMN) dengan kode emitmen JSMR ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024, Rabu (7/5/2025).
Dalam rapat tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga menyampaikan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 1,13 triliun atau 25 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Corporate Secretary dan Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo, menyatakan bahwa kinerja solid sepanjang 2024 mendorong perseroan menaikkan rasio pembayaran dividen dibanding tahun sebelumnya.
Langkah tersebut menjadi bentuk komitmen Jasa Marga dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Ke depannya, manajemen berkomitmen menjaga kesinambungan pembayaran dividen melalui kebijakan yang terukur, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan dan ekonomi.
Baca juga: Mengenal Wargalink, Aplikasi untuk Dorong Transformasi Digital dan Ekonomi Warga
"Besaran dividen per lembar (DPS) yang diterima pemegang saham adalah Rp 156,23. Sisa laba bersih pada 2024 dialokasikan sebagai laba ditahan untuk cadangan lainnya,” ujar Ari melalui siaran persnya, Rabu (14/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa DPS 2024 naik 312,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 37,86.
Dividen tersebut, kata Ari, akan dibayarkan secara proporsional kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 21 Mei 2025.
Jasa Marga juga mencatatkan kinerja positif selama 2024. Perusahaan berhasil membukukan core profit sebesar Rp 3,70 triliun atau tumbuh 35,95 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pendapatan usaha juga meningkat menjadi Rp 18,73 triliun atau tumbuh 20,32 persen dari tahun lalu.
Baca juga: Carro Raih Investasi Strategis dari Woori, Catat Pertumbuhan EBITDA 11 Kali Lipat pada 2024
Tak hanya itu, earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) Jasa Marga mencapai Rp12,62 triliun atau naik 27,30 persen dari tahun sebelumnya.
EBITDA margin juga meningkat menjadi 67,38 persen berkat strategi konsolidasi atas tiga ruas jalan tol, yaitu Batang–Semarang, Solo–Ngawi, dan Ngawi–Kertosono.
Peningkatan tersebut didapat melalui pembelian kembali unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) pada 2024.
Dalam rangka optimalisasi portofolio bisnis, Jasa Marga melaksanakan pendanaan berbasis ekuitas (equity financing) pada anak usahanya, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng mitra strategis.
Jasa Marga tetap memegang kendali utama dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen.
Baca juga: Merger dengan Adira, Mandala Multifinance Bakal Delisting Saham
Dana hasil pendanaan digunakan untuk memperbaiki struktur modal dan rasio utang, guna menjaga kapasitas dan kesehatan keuangan jangka panjang, seiring penyelesaian proyek jalan tol baru.
Strategi Jasa Marga dalam memperkuat kapasitas keuangan juga menunjukkan hasil positif.
Pada 2024, tingkat solvabilitas membaik dengan rasio utang berbunga terhadap ekuitas (DER) turun menjadi 1,04 kali lipat (x) dan rasio cakupan bunga (ICR) naik menjadi 3,13x.
Kemampuan Jasa Marga menjaga rasio covenant di tengah ekspansi bisnis, serta dukungan dari pertumbuhan EBITDA yang konsisten, turut menurunkan rasio utang terhadap EBITDA dari 6,9x pada 2023 menjadi 4,7x pada 2024.
Pada RUPST Tahun Buku 2024, Jasa Marga juga melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2024.
Hingga 31 Desember 2024, dana sebesar Rp 926,56 miliar telah terserap sepenuhnya.
Baca juga: Anggaran Renovasi Sekolah Rusak Rp 20 Miliar Turut Dikorupsi Mbak Ita dan Suami
Selain itu, dalam RUPST juga menyetujui perubahan nomenklatur serta menetapkan susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi Jasa Marga.
Berikut adalah susunan terbaru jajaran manajemen Jasa Marga.
Dewan Komisaris:
Direksi:
Untuk mengukur efektivitas penerapan prinsip good corporate governance (GCG), pada 2024 Jasa Marga melakukan penilaian berdasarkan parameter ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
Perusahaan meraih skor total 104,18 dan predikat “Leadership in Corporate Governance”.
Hasil itu mencerminkan keberhasilan Jasa Marga dalam menerapkan prinsip- GCG secara menyeluruh dalam setiap aspek bisnis.
Baca juga: Annual Report Award Digelar Lagi, Sorot Komitmen Keberlanjutan Bisnis
Capaian tersebut menunjukkan bahwa Jasa Marga tidak hanya mampu memenuhi standar yang berlaku, tetapi juga berhasil meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Hal itu menjadi nilai tambah penting bagi kelangsungan operasional dan strategi bisnis Jasa Marga.
Dalam mengelola proyek jalan tol baru, Jasa Marga berkomitmen untuk mencapai target secara optimal melalui pengendalian konstruksi secara bertahap.
Pada 2025, perseroan menargetkan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi segmen Gending–Kraksaan–Paiton, Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo segmen Klaten–Purwomartani, serta pembebasan lahan Jalan Tol Akses Patimban.