KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi menutup operasi Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Operasional Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025.
Satgas tersebut bertujuan memastikan kelancaran arus mudik dan balik serta menghadirkan mudik yang aman, nyaman, tenang, dan menyenangkan bagi masyarakat.
Penutupan kegiatan itu dilakukan pada Jumat (11/4/2025) di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) di Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan itu digelar sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan operasional selama periode libur Lebaran 2025.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, pada periode arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1446 H/2025, Jasa Marga mencatatkan volume lalu lintas (lalin) mengalami peningkatan.
Hal itu diketahui berdasarkan angka kumulatif dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (arah Bandung), GT Cikupa (arah Merak), dan GT Ciawi (arah Puncak).
Baca juga: Jasa Marga Catat Penurunan Kecelakaan 8 Persen Saat Lebaran 2025
“Selama periode arus mudik dari H-10 sampai H2 Lebaran atau pada Jumat-Selasa (21 Maret-1 April 2025) total lalin keluar Jabotabek mencapai 2.168.138 kendaraan,” katanya dalam siaran pers, Jumat.
Jumlah tersebut meningkat 28,1 persen jika dibandingkan dengan lalin normal, yaitu (1.692.140 kendaraan. Jumlah itu naik 0,6 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama, yakni 2.154.173 kendaraan.
Peningkatan juga terjadi pada periode arus balik, tercatat 2.153.547 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada H+1 sampai H+9 libur Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025 yang jatuh pada Senin-Kamis (31 Maret-10 April 2025).
Jumlah itu meningkat 45 persen jika dibandingkan dengan lalin normal, yakni sebanyak 1.485.882 kendaraan. Angka ini juga naik 2 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (2.111.041 kendaraan).
Subakti mengungkapkan, kolaborasi lintas sektoral antara Jasa Marga, pemerintah, kepolisian, dan seluruh stakeholder terkait menjadi kunci utama keberhasilan operasional Lebaran 2025.
Hal itu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kecepatan rata-rata kendaraan di rute Jakarta-Semarang dan sebaliknya.
Rata-rata kecepatan di rute Jakarta-Semarang pada periode arus mudik dari H-10 sampai H+2 (21 Maret-1 April 2025) tercatat mencapai 84 km/jam.
Jumlah itu naik 10 persen dari 76,4 km/jam pada Lebaran 2024. Pada rute balik dari Semarang ke Jakarta untuk periode dari H1 sampai H+9 Lebaran (31 Maret-10 April 2025), kecepatan rata-rata meningkat menjadi 84,6 km/jam atau meningkat 13,8 persen dari Lebaran 2024, yakni 74,2 km/jam.
Dalam upaya meningkatkan keselamatan, Jasa Marga telah mengoptimalkan berbagai inovasi teknologi dan penambahan sarana operasional.
Pengaturan lalu lintas ditingkatkan melalui perbaikan sistem keselamatan pada infrastruktur rekayasa lalu lintas contra flow dengan penempatan rubber cone pada setiap lajur dengan lebih rapat.
Jasa Marga juga memberikan penambahan LED Clip dan water barrier per 200 meter, serta pelaksanaan safety patrol secara berkala setiap 30 menit.
Tidak hanya itu, Jasa Marga menambah sarana pendukung, seperti lane control signal, kendaraan derek per 5 km, motor, dan crane untuk memastikan setiap kendala dapat ditangani dengan cepat.
Baca juga: Minggu Malam, Gibran Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran di Jasa Marga Toll Road Command Center
Pelatihan bersama International Road Rescue Association turut diikuti para petugas untuk meningkatkan kesiapan dalam penanganan kecelakaan.
Koordinasi erat dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kepolisian memastikan bahwa kendaraan laik jalan dan kondisi fisik para pengemudi selalu memenuhi standar keselamatan serta memanfaatkan teknologi pemantauan kecelakaan dengan menggunakan 36 unit CCTV deteksi insiden.
Subakti mengatakan, hasil dari upaya tersebut terlihat pada penurunan jumlah kecelakaan sebesar 8 persen dari 71 kejadian menjadi 65 kejadian yang terjadi selama periode H-10 hingga H+9 Idul Fitri 1446 H/2025.
“Selain itu, penurunan fatalitas terjadi signifikan, yakni 79 persen jika dibandingkan periode Lebaran 2024," ungkapnya.
Pada pelayanan Lebaran 2025, Jasa Marga telah mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) dalam sistem manajemen lalin untuk mewujudkan pelayanan Lebaran 2025 yang optimal dan terintegrasi.
Baca juga: Kunjungi Command Center Jasa Marga, AHY Klaim Arus Mudik di Tol Lancar
Hal tersebut dapat meningkatkan kinerja penentuan waktu dan keputusan penerapan rekayasa lalu lintas melalui aplikasi Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID) dengan memberikan rekomendasi rekayasa lalin kepada stakeholder berdasarkan indikator berbasis data-data secara scientific.
Teknologi itu tidak hanya diterapkan dalam traffic management, tetapi juga mendukung penyampaian informasi rekayasa lalu lintas berbasis keselamatan secara real-time dan akurat.
Teknologi itu menggunakan traveler information system yang terintegrasi dengan dynamic message sign (DMS) dan aplikasi mobile Travoy.
Selain itu, penerapan smart CCTV di 36 titik strategis mengoptimalkan fungsi command center melalui platform JID.
Platform tersebut dapat menganalisis data secara real-time guna memberikan rekomendasi berbasis AI kepada seluruh stakeholder secara otomatis melalui alert serta memperkirakan kondisi lalu lintas yang akan terjadi pada jam-jam ke depannya.
Dalam meningkatkan kenyamanan pengguna jalan, Jasa Marga juga telah mengoptimalkan 61 rest area (59 operasional dan 2 fungsional).
Baca juga: Jasa Marga Siapkan Jalur Fungsional Japek II Selatan buat Arus Balik Lebaran
Rest area itu dilengkapi dengan 761 unit peturasan portable, fasilitas air bersih, ruang laktasi, posko kesehatan di 46 titik, dan sistem manajemen rest area yang menyediakan informasi ketersediaan parkir selama periode Lebaran 2025.
Ke depan, Jasa Marga berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya rekayasa lalin dengan mengedepankan aspek keselamatan.
Strategi yang akan diterapkan mencakup perubahan mekanisme contra flow menjadi penambahan lajur yang dapat dilakukan secara dinamis menggunakan metode road zipper dengan massive barrier.
Melalui metode inovatif itu, kendaraan khusus akan menggeser separator jalan atau barrier dengan cepat seperti resleting yang membuka dan menutup.
Dengan demikian, jalur yang dilalui kendaraan dapat diperlebar secara efisien dan terlindungi oleh massive barrier yang lebih aman.
Selain itu, dalam upaya meningkatkan kapasitas saat periode balik Lebaran, Jasa Marga menggunakan optimalisasi akses masuk dari Cipularang menuju jalur fungsional Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan.
Baca juga: Jasa Marga: 1,96 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga Hari H Lebaran
Optimalisasi itu bertujuan memperbaiki kinerja layanan lalin pada titik akses tersebut, khususnya pada saat dilakukan diskresi kepolisian, yaitu pengalihan kendaraan secara penuh di jalan Tol Cipularang menuju Jakarta melalui akses jalur fungsional Japek II Selatan tersebut.
Subakti turut mengapresiasi Tim Satgas Jasa Marga Siaga Operasional Idul Fitri 1446 H/2025.
Ia berterima kasih atas dedikasi tim yang telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kepada para pemudik yang mudik ke kampung halaman.
“Terima kasih kepada Satgas Jasa Marga Siaga yang telah bekerja dengan sangat baik. Alhamdulillah, kami menerima apresiasi positif atas kelancaran, ketertiban, dan kenyamanan operasional yang diakui presiden, wakil presiden, serta berbagai kementerian dan instansi terkait,” katanya.
Subakti menilai, hal itu membuktikan “Mudik Tenang dan Menyenangkan” telah terwujud dengan baik pada pelayanan Lebaran 2025.
Baca juga: Balik ke Jakarta via Tol Japek II Selatan Lebih Irit, Ini Itungan Jasa Marga
Keberhasilan pengawalan arus mudik dan balik pada Idul Fitri 1446 H tidak terlepas dari kesiapan operasional dan perhatian penuh yang diberikan tim Satgas Jasa Marga Siaga.
Tim memastikan setiap aspek pelayanan, mulai dari kesiapan operasional, keamanan, keselamatan, penanganan situasi darurat seperti cuaca ekstrem, hingga pengelolaan kepadatan di rest area.
Pembatasan kegiatan konstruksi di jalan tol selama masa operasional dan pemanfaatan teknologi digital terkini melalui platform JID dan aplikasi Travoy juga mengoptimalkan pengolahan data kondisi lalu lintas secara real time.
Selain itu, dengan dukungan teknologi machine learning melalui sistem TransiFlow for TrafficPro (TF-TP), JID mampu menggabungkan data historis dan data real-time untuk menghasilkan prediksi volume lalu lintas per jam selama 24 jam ke depan serta mengidentifikasi puncak lalin dalam 30 hari mendatang.
TF-TP menyediakan dasar yang kuat untuk perencanaan dan antisipasi terhadap fluktuasi volume kendaraan, terutama saat arus mudik balik Lebaran 2025.
Baca juga: Jasa Marga dan Hutama Karya Beri Diskon 20 Persen Tarif Tol Trans Sumatera
Dengan demikian, Jasa Marga terus berupaya mempertahankan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang optimal dan memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi seluruh pengguna jalan tol Jasa Marga Group.