KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR menutup 2024 dengan kinerja keuangan yang solid.
Sebagai emiten BUMN infrastruktur, Jasa Marga berhasil mencatat peningkatan pendapatan usaha sebesar 20,32 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 18,73 triliun.
Hal itu didorong oleh kontribusi utama dari pendapatan tol sebesar Rp 17,19 triliun dan pendapatan usaha lain sebesar Rp 1,54 triliun.
Earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization ( EBITDA) Jasa Marga bahkan melonjak 27,3 persen YoY menjadi Rp 12,62 triliun.
Atas seluruh kinerja perseroan yang positif selama 2024, laba inti perseroan atau core profit tumbuh sebesar 36,0 persen YoY atau mencapai Rp 3,7 triliun.
Baca juga: Jasa Marga Gelar Mudik Gratis, Cek Kota Tujuan dan Syarat Pendaftaran
Corporate Secretary and Chief Administration Officer Jasa Marga Ari Wibowo mengungkapkan, EBITDA margin perseroan juga menguat menjadi 67,38 persen.
Penguatan teersebut didukung oleh strategi konsolidasi tiga ruas tol (Semarang-Batang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono) melalui pembelian kembali unit Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
"Pada 2024, Jasa Marga melakukan aksi korporasi melalui equity financing PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan menggandeng mitra strategis. Perseroan tetap menjadi pengendali utama PT JTT dengan kepemilikan saham sebesar 65 persen," jelas Ari melalui siaran persnya, Selasa (4/3/2025).
Ia melanjutkan, dampak positif dari strategi Jasa Marga untuk memperkuat kapasitas keuangan terlihat dari peningkatan solvabilitas yang membaik pada 2024.
Hal tersebut dibuktikan dengan interest bearing debt to total equity (DER) yang naik menjadi 1,04 kali dan interest coverage ratio (ICR) menjadi 3,13 kali.
Baca juga: Jasa Marga Masih Jadi Raja Jalan Tol di Indonesia
"Dengan kemampuan Jasa Marga untuk dapat menjaga rasio covenant di tengah kebutuhan ekspansi bisnis dan ditopang EBITDA perseroan yang selalu bertumbuh dengan baik, kinerja debt to EBITDA menguat dari 6,9 kali pada 2023 menjadi 4,7 kali pada 2024," ujar Ari.
Jasa Marga mencatatkan pertumbuhan total volume transaksi di jalan tol sejumlah 0,8 persen YoY atau sebesar 1,3 miliar kendaraan pada 2024, dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 3,56 juta kendaraan.
Hingga akhir tahun, perusahaan jalan tol pertama di Indonesia ini menguasai 43 persen pasar tol nasional dengan total jalan tol beroperasi 1.286 kilometer (km) dan konsesi 1.736 km.
Sepanjang 2024, Jasa Marga memiliki beberapa proyek dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan, di antaranya Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, dan Jalan Tol Akses Patimban.
Baca juga: Kantongi Rp 3,7 Triliun, Laba Jasa Marga Meningkat 36 Persen
Selain itu, dua ruas tol baru yang diresmikan pada 2024 adalah Jalan Tol Cinere-Serpong Segmen Pamulang-Cinere (3,64 km) dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Segmen Kartasura-Klaten (22,3 km).
Jasa Marga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pendapatan dan EBITDA melalui optimalisasi alokasi anggaran, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta penyesuaian tarif tol sesuai rencana.
Dengan struktur keuangan yang semakin sehat, Jasa Marga optimis dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di industri jalan tol nasional.