KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah menyelesaikan adendum Perjanjian Pemegang Saham atau Shareholders Agreement (SHA) bersama PT Adhi Karya (Persero) Tbk di PT Jasamarga Jogja Solo ( PT JMJ).
Penyelesaian SHA itu dilakukan untuk memperkuat posisi Jasa Marga dalam pengendalian JMJ.
Adapun adendum Perjanjian Pemegang Saham tersebut mengubah pengendalian di JMJ dari yang sebelumnya bersifat joint control, menjadi pengendalian tunggal pada Jasa Marga.
Sebelumnya, Jasa Marga menjadi pemegang saham dengan porsi 52,82 persen dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan porsi saham 47,18 persen.
Dengan demikian, pengendalian urusan operasional dan keuangan JMJ kini berada sepenuhnya di bawah Jasa Marga.
Baca juga: Jasa Marga Beri Diskon 20 Persen di Tol Trans Sumatera
Direktur Utama Jasa Marga Rivan Achmad Purwantono menegaskan, adendum perjanjian itu tidak mengubah komposisi kepemilikan saham para pihak.
Pasalnya, aktivitas yang dilakukan hanya sebatas mengubah ketentuan SHA yang semula bersifat joint control menjadi pengendalian tunggal pada Jasa Marga.
“Dengan demikian, Jasa Marga dapat segera menerapkan kebijakan demi meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi pengguna jalan tol di wilayah Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo serta jaringan tol lain di bawah naungan perusahaan," katanya dalam siaran pers, Kamis (24/7/2025).
Rivan menyebutkan, langkah itu memperkuat posisi Jasa Marga dalam mewujudkan jaringan jalan tol yang terintegrasi dan andal.
“Pengendalian penuh atas JMJ memungkinkan kami mempercepat implementasi standar keselamatan, layanan, dan pemeliharaan yang konsisten di seluruh jaringan Trans Jawa,” jelasnya.
Baca juga: Dirut Jasa Marga Bahas Pembiayaan Kreatif Infrastruktur Jalan Tol Berkelanjutan di CreatIFF 2025
Dengan perubahan pengendalian itu, Jasa Marga kini memiliki hak penuh dalam menetapkan kebijakan operasional, investasi, dan arah bisnis JMJ.
Jasa Marga juga berhak memastikan keselarasan standar mutu dan efisiensi dengan ruas tol lain di bawah manajemen Jasa Marga.
Di sisi lain, JMJ akan menjadi bagian integral dalam laporan keuangan Jasa Marga, sejalan dengan praktik konsolidasi akuntansi perusahaan, tanpa menimbulkan transaksi nilai pembelian saham karena perubahan diatur melalui adendum perjanjian.
Adapun Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, yang dikelola oleh PT JMJ, terhubung langsung dengan jaringan tol Trans Jawa milik Jasa Marga Group.
Jasa Marga memandang perlu untuk mengambil kendali penuh atas PT JMJ dengan berbagai alasan.
Baca juga: Di ICI 2025, Dirut Jasa Marga Paparkan Keunggulan Produk Preservasi Jalan Rusak
Alasan itu, yakni bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat portofolio aset utama, menyatukan pengelolaan ruas tol, serta menstandarkan kualitas layanan mulai dari operasi dan pemeliharaan hingga fasilitas rest area.