KOMPAS.com – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus berkomitmen dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dan pemberdayaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Inisiatif ini diwujudkan melalui pengolahan kertas bekas menjadi kalender perusahaan dan cinderamata pada akhir 2024 hingga awal 2025.
Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti menjelaskan, inisiatif tersebut merupakan bentuk nyata
penerapan prinsip berkelanjutan di perusahaan.
“Program TJSL ini adalah creating shared value (CSV). Kami memberdayakan masyarakat sekaligus mengurangi sampah kertas. Hasilnya berupacinderamata dari olahan kertas bekas untuk branding perusahaan,” jelas Aji dalam siaran persnya, Jumat (14/3/2025).
HKI mengolah limbah kertas sebanyak 1,9 ton menjadi kalender meja dan cinderamata
perusahaan. Dalam proses produksi kalender meja recycle, HKI berkolaborasi dengan usaha mikro dan kecil (UMK) kertas kertasan.
Baca juga: Foopak Dorong Upaya UMKM Kuliner Mandiri dan Ramah Lingkungan
Proses pengolahan terdiri atas penggilingan, pencetakan, dan pengeringan
kertas bekas yang kemudian disusun menjadi kalender.
Terdapat juga greetings card dalam paket kalender meja HKI yang mengandung biji bayam hingga dapat ditanam.
Tidak hanya kalender, HKI juga mengolah kertas bekas menjadi berbagai jenis cinderamata
perusahaan, seperti sampul buku agenda, tempat tisu, kotak penyimpanan serbaguna, dan tempat pensil.
Proses produksi cinderamata itu dilakukan dengan menganyam kertas bekas yang dirangkai sehingga hasilnya menyerupai produk dari rotan.
Pembuatan cinderamata perusahaan tersebut berkolaborasi bersama komunitas Salam Rancage dengan memberdayakan kelompok ibu rumah tangga dari Gang Kodir, Bogor Utara.
Baca juga: HKI Berdayakan Masyarakat Lewat Dua Program TJSL di Empat Provinsi
Kedua inisiatif tersebut selaras dengan prinsip environmental, social, dan governance (ESG) yang diterapkan perusahaan secara konsisten.
“Kami percaya ESG dan keberlanjutan bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah kewajiban perusahaan dalam menjalankan bisnis secara bertanggung jawab. Melalui inisiatif ini, kami mengurangi sampah sekaligus membantu perekonomian masyarakat,” tutup Aji.
HKI akan terus mengembangkan program-program TJSL berkelanjutan untuk menghadirkan
nilai tambah bagi ekosistem dan komunitas di sekitar wilayah operasionalnya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024 HKI telah melaksanakan puluhan program TJSL pada
pilar lingkungan, sosial, dan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Adaoun hingga akhir tahun 2024, HKI telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang kurang lebih 435,92 kilometer (Km).
Baca juga: Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Selesai Dibangun, HKI Dukung Fungsional Selama Nataru
Sementara itu, ruas tol lainnya yang masih dalam proses konstruksi, yaitu Tol Lingkar Pekanbaru (30,57 Km), Betung-Jambi Seksi IA, (30,8 Km) Betung-Jambi Seksi 1B (31,6 Km), Betung-Jambi Seksi 2A (35,92 Km), Betung-Jambi Seksi 2B (18,40 Km), Betung-Jambi Seksi IV (18,5 Km), Palembang-Betung Seksi III (14,6 Km), dan Palembang-Betung Struktur (10,12 Km).
Untuk proyek non-JTTS, HKI juga tengah mengerjakan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi
Paket II (11,2 km) dan Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan II Paket IIA (11,3 Km).