KOMPAS.com - Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang komprehensif menjadi prioritas manajemen dalam menghadapi tantangan industri konstruksi yang semakin kompleks dan kompetitif.
Hal tersebut sesuai dengan inisiatif Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam mendorong peningkatan SDM yang kompeten dalam mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.
Dalam hal ini, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berfokus pada pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM, talenta perempuan, talenta millennial, keberagaman (diversity), serta lingkungan kerja yang menghormati (respectful workplace).
Adjib mengatakan, perusahaan fokus pada beberapa aspek pengembangan talenta, seperti pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan.
“Kami memiliki program beasiswa karyawan, pemberdayaan talenta perempuan dan talenta milenial, penerapan prinsip keberagaman, serta menciptakan lingkungan kerja yang saling menghormati dengan core value AKHLAK,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Jokowi Resmikan Proyek Garapan Hutama Karya Senilai Rp 233 Miliar
Adapun core values AKHLAK adalah nilai-nilai yang harus dianut pegawai instansi, meliputi amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (AKHLAK).
Hutama Karya berkomitmen menjunjung tinggi core value tersebut dengan menjadikannya pedoman dalam setiap aktivitas perusahaan, termasuk dalam menjaga integritas dan kehormatan di lingkungan kerja.
Dengan menerapkan nilai-nilai itu , Hutama Karya memastikan setiap karyawan berperilaku secara profesional dan bertanggung jawab serta mendukung terciptanya budaya kerja yang beretika.
Selain itu, Hutama Karya berkomitmen memastikan inklusivitas yang lebih luas di tempat kerja, termasuk memperhatikan dan menghormati kebutuhan karyawan dengan disabilitas.
Perusahaan terus berupaya untuk menyediakan fasilitas dan lingkungan kerja yang ramah bagi penyandang disabilitas serta membuka peluang karier yang setara untuk semua individu tanpa memandang keterbatasan fisik.
Baca juga: Paruh Pertama 2024, Hutama Karya Kucurkan Rp 5,42 Miliar untuk TJSL
Hutama Karya juga berkomitmen mengembangkan strategi SDM yang inovatif di masa depan dengan menetapkan sejumlah tujuan jangka pendek dan panjang.
Tujuan tersebut meliputi peningkatan representasi perempuan dalam posisi manajerial hingga mencapai persentase tertentu serta peningkatan jumlah jam pelatihan.
Selain itu, Hutama Karya berkomitmen untuk menyelaraskan inisiatif itu dengan tujuan bisnis jangka panjang serta memastikan semua program mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan.
“Transformasi SDM yang kami lakukan adalah investasi jangka panjang untuk memastikan bahwa Hutama Karya tetap menjadi pemimpin di industri konstruksi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adjib menyampaikan, setelah proses pengembangan dan pemberdayaan tersebut, transformasi mulai terlihat di lingkungan kerja Hutama Karya.
Baca juga: Hutama Karya Garap Proyek Rehabilitasi Jalan di Timor Leste
Contohnya adalah peningkatan komposisi talenta pascasarjana Hutama Karya menjadi hingga lebih dari dua kali lipat pada 2023 jika dibandingkan pada 2019 yang merupakan hasil kontribusi dari beasiswa yang diberikan perusahaan.
Pada periode yang sama, peningkatan karyawan perempuan juga meningkat cukup signifikan sebesar lebih dari 50 persen jika dibandingkan pada 2019.
Peningkatan data tersebut merupakan akumulasi dari karyawan tetap dan kontrak Hutama Karya.
Selanjutnya, salah satu upaya konkret yang dilakukan Hutama Karya adalah melalui program Srikandi Hutama Karya, sebuah inisiatif yang bertujuan mendorong lebih banyak perempuan berpartisipasi dalam posisi strategis di perusahaan.
Adjib mengatakan, saat ini, talenta perempuan telah mengisi beberapa jabatan strategis mulai dari level Board of Directors (BOD)-2 sebanyak 20 persen.
“Di level BOD-1 di holding perusahaan dan direksi anak perusahaan sebanyak 7,5 persen, sedangkan Direktur Manajemen Risiko Hutama Karya diisi perempuan,” ungkapnya.
Baca juga: Hutama Karya Kantongi Kontrak Baru dari BI Senilai Rp 166 Miliar
Dalam hal keberagaman, Hutama Karya mengimplementasikan kebijakan Diversity, Equity, and Inclusion (DEI).
Kebijakan itu memastikan setiap karyawan tanpa memandang gender, latar belakang budaya, atau identitas lainnya, serta memiliki akses yang sama terhadap peluang pengembangan karier.
Selain itu, Hutama Karya juga berfokus pada pengembangan kompetensi dan kapabilitas karyawan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
Setiap tahun, Hutama Karya menyelenggarakan pelatihan internal dan eksternal yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft skills karyawan.
“Investasi dalam pelatihan dan pengembangan merupakan bagian dari strategi kami untuk memastikan bahwa karyawan kami memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di industri yang terus berkembang,” jelasnya.
Hutama Karya juga berpartisipasi dalam program sertifikasi profesional dan kemitraan dengan institusi pendidikan terkemuka untuk memberikan karyawan kesempatan belajar yang lebih luas.
Baca juga: Hutama Karya Terapkan Konsep Infrastruktur Berkelanjutan untuk Jalan Tol Trans Sumatera
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya meningkatkan kemampuan individu tetapi juga membangun kekuatan kolektif organisasi untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dalam hal kebijakan respectful workplace, Hutama Karya telah menerapkan kebijakan Berperilaku Menghargai di Tempat Kerja yang melindungi hak-hak karyawan dan mempromosikan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi dan pelecehan.
Sebagai upaya preventif dalam menangani insiden atau laporan ketidakpatutan di tempat kerja, perusahaan menyediakan kanal-kanal pelaporan.
Adjib menekankan, budaya kerja yang saling menghormati tidak hanya menciptakan lingkungan yang harmonis, tetapi juga mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan karyawan.
“Mekanisme ini memastikan bahwa setiap laporan ditindaklanjuti tim khusus yang bertugas melakukan mediasi dan memberikan sanksi yang adil sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui komite sanksi,” jelasnya.
Baca juga: Komitmen Terapkan ESG dan TJSL, Hutama Karya Raih 2 Penghargaan dari 2 Ajang
Dia menegaskan, langkah-langkah itu mencerminkan dedikasi Hutama Karya dalam menciptakan dan mempertahankan lingkungan kerja yang adil dan terbuka. Dalam hal ini, setiap karyawan merasa dihargai dan diperlakukan sama.n