KOMPAS.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menyelesaikan proses konstruksi blending silo pertama pada Proyek Engineering, Procurement, Construction (EPC) Tuban Jetty Upgrade and Its Ancillary Production and Transportation Facilities Project.
Proyek yang dikenal dengan EPC Talavera Project itu merupakan milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), unit usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
Hutama Karya menandai penyelesaian silo pertama dengan seremonial blending silo topping off completion di Tuban, Jawa Timur pada akhir Januari (24/1/2023).
Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi mengatakan, penyelesaian blending silo tersebut sesuai dengan target pengerjaan.
Pada pengerjaan blending silo tersebut, Hutama Karya melibatkan sebanyak 130 sumber daya manusia (SDM) dengan komposisi pekerja lokal sebanyak 75 persen atau setara 97 orang.
Hal tersebut merupakan pencapaian Hutama Karya terhadap penyelesaian satu dari empat silo yang dikerjakan.
Baca juga: Hutama Karya Bidik Kontrak Baru Rp 3,62 Triliun, Termasuk 2 Proyek IKN
“Blending silo pertama ini memiliki kapasitas sebesar 8.000 ton dengan tinggi dinding silo 65,9 meter dengan top EL.+95.900 m. Silo ini nantinya berfungsi untuk tempat penyimpanan dan homogenisasi raw material,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (13/2/2023).
Gunadi menjelaskan, proses homogenesisasi material dilakukan dengan bantuan enam spreader pada inlet blending silo dan proses aerasi pada bottom silo.
Selain pengerjaan empat silo, Hutama Karya juga tengah menggarap satu jalur conveyor dan satu jetty dengan target penyelesaian seluruh paket proyek pada akhir 2023.
Adapun tantangan yang dihadapi Hutama Karya dalam pembangunan paket proyek EPC Talavera kali ini adalah pada pekerjaan jetty dan trestle.
Tantangan yang terjadi adalah kondisi ombak yang ekstrim sehingga diperlukan penyesuaian jam kerja.
Baca juga: Hutama Karya Targetkan 5 Ruas Tol Trans Sumatera Rampung 2023
Dalam hal ini, pengerjaan dilakukan pada waktu dini hari ketika kondisi ombak normal sehingga pengerjaan proyek dapat selesai sesuai target.
Selain pengerjaan proyek, terdapat dua kegiatan sosial yang telah dilakukan Hutama Karya atas pelaksanaan pekerjaan tersebut, yakni program Pelatihan Tenaga Kerja Bangunan Tinggi, Pelatihan Bekerja di Air, dan Revitalisasi Makam Desa.
Kegiatan-kegiatan sosial tersebut merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Hutama Karya terhadap prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).