KOMPAS.com - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah atau Askrindo Syariah menjalin kerja sama penjaminan pembiayaan dengan PT Bank Aceh Syariah (BAS).
Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama (Dirut) Askrindo Syariah, Kokok Alun Akbar dan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Bank Aceh Syariah Fadhil Ilyas di Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Alun menjelaskan bahwa kerja sama antara Askrindo Syariah dengan Bank Aceh Syariah merupakan pembaharuan atas Perjanjian Kerja Sama (PKS) Induk yang sebelumnya pernah juga dilakukan.
PKS yang ditandatangani kali ini, tambah dia, mencakup penjaminan Kontra Bank Garansi (KBG) dan Produk Pembiayaan Ritel (Komersial).
Baca juga: Budi Arie Sebut Jokowi Pulang ke Solo Naik Pesawat Komersial pada 20 Oktober
“Kami melihat potensi besar dari Bank Aceh Syariah setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menerbitkan Qanun Aceh, sehingga menjadikan Bank Aceh Syariah dengan captive market di daerahnya,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2024).
Melihat portofolio yang cukup besar dari Bank Aceh Syariah, lanjut Alun, Askrindo Syariah berencana mengembangkan kerja sama ke depan untuk beberapa produk, seperti resi gudang dan pembiayaan berbasis invoice.
Ia juga mengatakan bahwa Askrindo Syariah terus aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra bisnis strategis guna meningkatkan angka penjaminan pembiayaan dan Imbal Jasa Kafalah (IJK) pada akhir 2024 dan tahun-tahun mendatang.
“Kami terus meningkatkan perolehan Nilai Kafalah dan IJK untuk mencapai target di akhir tahun ini dan tahun-tahun mendatang,” jelas Alun.
Baca juga: Kini Nasabah Bank Mandiri Bisa Jual-Beli Saham di Aplikasi Livin
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hingga September 2024, nilai kafalah yang telah dijamin oleh Askrindo Syariah dari Bank Aceh Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 9,26 persen dibandingkan pada 2023, dengan total 2.044 nasabah. Jumlah tersebut, menurut Alun, telah menunjukkan peningkatan signifikan dari 2023 yang hanya mencakup 798 nasabah.
“Pertumbuhan ini sebagian besar berasal dari penjaminan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah serta penjaminan Project Financing. Ini menunjukkan dukungan dan peran perusahaan dalam mendorong perekonomian nasional," ucapnya.
Sementara itu, Plt Dirut Bank Aceh Syariah, Fadhil Ilyas, menjelaskan bahwa kerja sama antara Bank Aceh Syariah dengan Askrindo Syariah merupakan perluasan dan penyesuaian penjaminan pembiayaan untuk produk Kontra Bank Garansi (KBG) dan Ritel (Komersial).
Sebelumnya, kedua pihak telah menjalin kerja sama untuk penjaminan produk KUR Syariah dan Project Financing.
Baca juga: BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan
"Kami berharap kerja sama tersebut dapat berlangsung secara berkelanjutan agar terus mendukung perekonomian syariah di Indonesia," ujar Fadhil.
Ia menekankan komitmen Bank Aceh Syariah dan Askrindo Syariah untuk memberikan kontribusi positif dalam mendukung pembangunan perekonomian nasional serta mendukung program pemerintah dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM) melalui KUR Syariah yang saat ini sudah berjalan.
Sebagai informasi, Askrindo Syariah adalah perusahaan penjaminan syariah pertama di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2012.
Sebagai bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), perusahaan tersebut terus mengembangkan diri untuk mendukung pengembangan ekonomi nasional dan berperan di pasar global.
Baca juga: Bahas Honda CUV e:, Motor Listrik buat Pasar Global
Saat ini, Askrindo Syariah memiliki 39 jaringan kantor di seluruh Indonesia, yang terus diperkuat untuk meningkatkan layanan kepada mitra bisnis.
Selain itu, perusahaan ini juga fokus pada digitalisasi sistem, termasuk implementasi host to host, online system application (OSA), dan mobile application (MAASYA), untuk mendekatkan Perusahaan dengan mitra bisnis.