KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon nasional melalui berbagai inisiatif dekarbonisasi yang terukur serta berkelanjutan di seluruh lini bisnis.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, hingga Semester 1-2025, realisasi penurunan emisi karbon Pertamina telah mencapai sekitar 68 persen dari target tahunannya, dengan total penurunan emisi lebih dari satu juta ton carbon dioxide equivalent (CO2e).
“Capaian ini merupakan hasil dari langkah-langkah dekarbonisasi yang dijalankan secara konsisten, mulai dari efisiensi energi di fasilitas operasi, pemanfaatan pembangkit energi rendah karbon, hingga perbaikan sistem distribusi dan transportasi energi,” ujar Fadjar dalam siaran persnya, Senin (4/8/2025).
Beberapa program yang berkontribusi signifikan antara lain adalah perluasan instalasi solar Photovoltaic (PV) di lokasi operasi strategis dan optimalisasi penggunaan gas alam sebagai energi transisi di sektor hulu dan kilang. Program-program ini tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Pertamina Optimalkan EBT dan Bioenergi
Fadjar menambahkan, pencapaian ini menunjukkan bahwa inisiatif keberlanjutan Pertamina bukan hanya strategi operasional, tetapi juga bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060.
“Pertamina akan terus memperkuat implementasi inisiatif rendah karbon di seluruh subholding dan afiliasi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, sekaligus menjaga ketahanan energi nasional,” lanjutnya.
Sebagai bagian dari strategi ke depan, Pertamina juga tengah memutakhirkan peta jalan NZE sebagai bentuk penyesuaian terhadap arah kebijakan nasional dalam Asta Cita Pemerintahan Prabowo, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, serta komitmen Indonesia dalam agenda dekarbonisasi global.