KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendorong peran perempuan untuk berkarya dan menyalurkan energinya menjadi penggerak pembangunan bangsa.
Berbagai program pemberdayaan dilakukan, di antaranya melalui pembinaan kepada lebih dari 12.000 pengusaha perempuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), 1.000 anggota Kelompok Wanita Tani, serta 35.000 penerima manfaat edukasi kesehatan ibu dan anak melalui program Sehati (Sehat Anak Tercinta dan Ibu).
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, program pemberdayaan perempuan dijalankan Pertamina di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Pertamina mendorong perempuan menjadi kartini penggerak desa, terutama untuk mencapai kemandirian energi, pangan, dan peningkatan ekonomi.
Baca juga: [HOAKS] Tautan untuk Dapat Kompensasi Pertamax Oplosan Rp 1,5 Juta dari Pertamina
"Melalui perempuan yang mampu berdaya dan berkarya, kami meyakini perempuan dapat menjadi sumber energi penggerak pembangunan bangsa," ujarnya lewat siaran pers, Senin (21/4/2025).
Selain itu dari sisi pengembangan wirausaha wanita, Pertamina membina 12.677 pengusaha UMKM Perempuan melalui Rumah BUMN Pertamina, UMK Academy, serta pendanaan PUMK sepanjang 2024. Sebagian UMKM binaan ini juga telah memasarkan produknya ke mancanegara.
Kiprah Pertamina dalam mengembangkan UMKM perempuan ini sejalan dengan target Asta Cita, terutama untuk visi “membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan”.
Fadjar mengungkapkan, perhatian Pertamina juga tercermin pada pengembangan pekerja perempuan. Hal ini terlihat pada representasi perempuan pada posisi pimpinan perempuan, baik di holding, subholding, maupun anak perusahaan Pertamina relatif tinggi.
Baca juga: Pertamina Dorong Energi Bersih dan Ketahanan Pangan Lewat Hidroponik Bertenaga Surya di Dumai
"Hal ini menunjukan keseriusan Pertamina dalam memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkarya dan menjadi pemimpin di bidangnya.
Hingga akhir 2024, keberadaan pimpinan perempuan di Pertamina Group mencapai 18,40 persen dari total pemimpin di Pertamina.
Total presentase pekerja perempuan per 31 Desember 2024 mencapai 20,3 persen atau 8.952 orang dari total pekerja Pertamina Group. Presentase ini naik dari 2023 yang mencapai 19,4 persen pekerja perempuan.
"Spirit Kartini menginspirasi leader perempuan di Pertamina Group untuk memberikan kinerja terbaik dalam memperkuat operasional perusahaan," ujar Fadjar.
Salah satu leader perempuan Pertamina yang berkiprah di industri hulu migas adalah Eva Fadlila. Sebagai Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production, ia mengakui besarnya komitmen Pertamina dalam mengedepankan kesetaraan gender.
Hal tersebut terlihat maraknya kiprah perempuan yang menempati posisi strategis di bisnis hulu migas, industri yang umumnya didominasi laki-laki.
“Saat ini banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di industri hulu migas. Saya yakin semakin banyak perempuan yang akan turut andil membentuk masa depan energi Indonesia dan dunia,” kata Eva.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: ESDM Bengkulu: Pelabuhan Alami Pendangkalan, Pertamina Rugi Rp 500 Juta Per Hari
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.