KOMPAS.com - PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) mencatatkan kinerja keuangan terbaik pada tahun buku 2024. Hal ini sekaligus menjadi catatan kinerja terbaik sepanjang sejarahnya.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (16/4/2025), manajemen PertaLife Insurance memaparkan berbagai capaian strategis yang memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Premi bruto pada 2024 tercatat sebesar Rp 1,252 triliun, melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp 1,087 triliun atau tumbuh 15,16 persen secara tahunan.
Kinerja ini juga mencerminkan kenaikan premi sebesar 38,73 persen dibandingkan pada 2023, didorong oleh strategi ekspansi produk dan penetrasi pasar yang efektif optimal, khususnya melalui produk anuitas, endowment combined, dan whole life.
Baca juga: Dukung Pertamina Eco RunFest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi Asuransi untuk Pelari
Tak hanya mencetak rekor pendapatan premi, PertaLife juga membukukan laba bersih sebesar Rp 97,18 miliar atau naik 1,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio Risk-Based Capital (RBC) meningkat signifikan menjadi 359,66 persen, jauh di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120 persen. Ini menandakan bahwa kekuatan solvabilitas perusahaan dalam jangka panjang.
Efisiensi operasional pun menjadi sorotan, dengan rasio biaya operasional terhadap pendapatan premi (BOPO) mencapai titik terendah sepanjang sejarah perusahaan, yaitu 12,19 persen.
Ini merupakan penurunan signifikan dari rata-rata historis sebelum transformasi yang berada di atas 22 persen.
Direktur Utama PertaLife Insurance Hanindio W Hadi mengatakan, transformasi PertaLife bukan sekadar perubahan struktural, tetapi lompatan kinerja yang nyata.
"Capaian di 2024 adalah buah dari sinergi internal PertaLife dan ekosistem Pertamina Group, penajaman strategi bisnis, dan komitmen pada efisiensi,” ujar Hadi melalui siaran persnya, Kamis (17/4/2025).
Dari sisi distribusi, kontribusi kanal non-captive meningkat signifikan sebesar 223,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi itu, sebut Hadi, menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan produk yang relevan di luar captive melalui kolaborasi dengan institusi strategis di luar Pertamina Group.
"Meskipun, mayoritas portfolio bisnis perseroan berada di captive market Pertamina Grup," lanjutnya.
Direktur Keuangan dan Investasi Sigit Panilih mengatakan, PertaLife Insurance tidak hanya fokus pada pencapaian jangka pendek, tetapi bisnis yang berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan.
Baca juga: Sesuaikan Model Pemasaran, Pertalife Masih Tahan Penjualan Produk Unit Link
"Hal itu ditunjang dengan penerapan manajemen risiko, tata kelola, dan peningkatan kapabilitas SDM yang kompeten,” ucapnya.
Direktur Pemasaran PertaLife Insurance Martino Faishal Saudi mengatakan, dari sisi pengembangan bisnis, perusahaan akan terus meluncurkan produk-produk yang customer centric sesuai kebutuhan pasar melalui digital platform sebagai bagian dari roadmap strategi PertaLife.
"Dengan pencapaian ini, PertaLife Insurance berhasil mencetak profil keuangannya dari perusahaan yang pernah mencatat defisit saldo laba selama 24 tahun, menjadi perusahaan dengan kinerja keuangan yang positif," ungkapnya.
PertaLife Insurance optimistis memasuki 2025 yang semakin menantang lewat aspek permodalan yang kuat, struktur keuangan yang sehat, profesionalisme, integritas, serta komitmen kuat.
Baca juga: Pertalife Insurance Cetak Laba Bersih Rp 72,49 Miliar di 2022
Salah satu tujuan utama PertaLife Insurance adalah menjadi mitra perlindungan jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun yang terpercaya bagi masyarakat Indonesia.