KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperkuat pengembangan program Hutan Lestari Pertamina sebagai dukungan terhadap Hari Hutan Sedunia sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.
Untuk diketahui, Pertamina telah menanam sekitar 9 juta pohon di Hutan Lestari Pertamina pada periode 2018–2024. Penanaman ini berkontribusi mengurangi emisi karbon sebesar 222.000 ton karbondioksida ekuivalen (C02eq) per tahun.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Hutan Lestari Pertamina berperan penting dalam menjaga hutan tetap lestari sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut sejalan dengan tema Hari Hutan Sedunia, yakni "Forests and Food", yang menyoroti peran hutan dalam memastikan ketahanan pangan global, mempertahankan mata pencaharian, dan mempromosikan keanekaragaman hayati.
“Hutan Lestari Pertamina merupakan program konservasi dan reforestasi hutan yang diwujudkan dengan penanaman pohon mangrove dan daratan, pemberian bantuan bibit pohon serta sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (15/4/2025).
Baca juga: Pertamina Berikan Beasiswa untuk Dorong Akses Pendidikan Local Hero
Fadjar menyebutkan, Hutan Lestari Pertamina sejalan dengan komitmen Pertamina pada implementasi environment, social, and governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13, 14, dan 15.
“Penanaman pohon di Hutan Lestari Pertamina melibatkan masyarakat agar bisa berkelanjutan dan dampaknya secara ekonomi juga dirasakan masyarakat,” terangnya.
Fadjar mengatakan, mangrove berperan besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon serta memiliki fungsi untuk mencegah abrasi laut dan mengurangi dampak bencana gelombang tsunami.
Adapun penanaman pohon yang dilaksanakan Pertamina memberikan manfaat kepada 4.783 orang dengan pendapatan Rp 3 miliar per kelompok per tahun.
Pertamina juga menjalankan 337 program penanaman pohon dengan luas penanaman mencapai 891 hektar (ha).
Program lain yang dijalankan Pertamina adalah Perhutanan Sosial di 13 lokasi yang tersebar mulai dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Bali dan Nusa Tenggara, serta Pulau Jawa.
Baca juga: Lewat Program Sahabat Istimewa Pertamina, PHE Wujudkan Asa dan Mimpi Anak-anak Disabilitas
Tak hanya itu, Pertamina turut memberikan bantuan bibit, pengelolaan pupuk organik, serta edukasi pelestarian hutan kepada 3.795 petani sekitar hutan.
Kolaborasi Pertamina dengan petani telah melakukan penanaman hutan seluas 68 ha yang sudah ditanami pohon produktif.
Edukasi yang dijalankan Pertamina kepada petani sekitar hutan juga telah menghasilkan produksi pupuk organik.
Bahkan, para petani juga telah berhasil melakukan pembibitan sebanyak 338.000 pohon produktif.
Wastoyo, local hero Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Lampung, Sumatera, mengatakan, kelompoknya telah melakukan pembibitan sebanyak 190.000 pohon serta telah mandiri dalam pengelolaan pupuk organik.
Dia mengatakan, KUPS Margo Rukun Bestari saat ini sudah bisa melakukan pembibitan pohon produktif sebanyak 190.000 pohon serta pengolahan pupuk organik dari bahan baku kulit kopi 70 ton per tahun dengan omset penghasilan sebesar Rp 1,5 miliar per tahun.
Baca juga: Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Disabilitas Lewat Pelatihan Life Skill
“Kami sangat bersyukur dengan mengelola usaha pelestarian lingkungan ini kami semua mendapatkan berkah," ujarnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan ESG di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.