Penuhi Ketersediaan Energi hingga Pelosok Negeri, Pertamina Tambah 40 Titik BBM Satu Harga

Kompas.com - 30/10/2024, 12:03 WIB
DWN,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) terus melayani ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri melalui pembangunan Lembaga Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga.

Pertamina secara resmi menambah operasional BBM Satu Harga sebanyak 40 titik, terbagi dalam klaster Maluku-Papua sebanyak 14 titik, Sulawesi-Nusa Tenggara sebanyak 12 titik, Kalimantan sebanyak tujuh titik, dan Sumatera sebanyak tujuh titik.

Peresmian BBM Satu Harga klaster Maluku-Papua dilakukan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Yuliot, bersama Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan, dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati di Fuel Terminal Ternate, Provinsi Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).

Wamen ESDM Yuliot menyatakan bahwa Program BBM Satu Harga merupakan bentuk dukungan terhadap 17 program prioritas pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI) dan Wakil Presiden (Wapres) RI Prabowo-Gibran di bawah visi Asta Cita, salah satunya adalah mewujudkan swasembada energi.

Baca juga: Untuk Mencapai Target Swasembada Energi, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintahan Prabowo

"BBM Satu Harga akan memberikan banyak dampak baik bagi masyarakat," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/10/2024).

Yuliot menegaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk memberikan kesejahteraan merata dan meminimalkan ketimpangan sosial di berbagai daerah.

Kementerian ESDM, kata dia, berkomitmen untuk mengawal keberlangsungan program BBM Satu Harga demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

Baca juga: 10 Tahun Jokowi, Bangun Fondasi Menuju Indonesia Emas 2045

Terus kawal program BBM Satu Harga

Wakil Menteri ESDM Yuliot bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati, melakukan pemotongan pita sebagai tanda Peresmian 14 Penyalur BBM Satu Harga Klaster Maluku dan Papua diselenggarakan di Halaman Kantor Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).DOK. Humas Pertamina Wakil Menteri ESDM Yuliot bersama Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati, melakukan pemotongan pita sebagai tanda Peresmian 14 Penyalur BBM Satu Harga Klaster Maluku dan Papua diselenggarakan di Halaman Kantor Fuel Terminal Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal program BBM Satu Harga karena dampaknya yang signifikan bagi masyarakat di pelosok negeri.

"Sesuai Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016, kami diamanatkan untuk mengawal pelaksanaan program ini melalui penugasan terhadap Badan Usaha Penerima," ujarnya.

Erika menambahkan bahwa penugasan tersebut bertujuan untuk pembangunan penyalur BBM Satu Harga di lokasi tertentu yang telah ditetapkan.

Baca juga: Berkat Program BBM Satu Harga Wilayah 3T, Pertamina Diapresiasi Lembaga Bergengsi AS

Ia mengungkapkan bahwa sejak 2017, BPH Migas konsisten mengawal pelaksanaan pembangunan penyalur BBM Satu Harga agar target tersebut dapat tercapai.

Sementara itu, Dirut PPN Riva Siahaan mengatakan bahwa program BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"Peresmian 40 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga ini adalah bukti komitmen berkelanjutan Pertamina dalam memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan penerimaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Jokowi dan Kampanye Pilkada 2024, Etis atau Tidak Jadi Hak Masyarakat

Wujudkan pemerataan energi di wilayah 3T

Senada dengan Riva Siahaan, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menekankan bahwa pembangunan BBM Satu Harga merupakan komitmen Pertamina untuk mewujudkan pemerataan energi di wilayah 3T.

"Sejak 2017, kami telah membangun lebih dari 500 titik BBM Satu Harga, memperkuat ketahanan energi nasional yang merata," ujarnya.

Fadjar juga menjelaskan bahwa Pertamina terus mengoptimalkan seluruh infrastruktur distribusi energi dan memastikan ketersediaan energi sesuai dengan prinsip availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability.

Baca juga: Membaca Arah Kebijakan Swasembada Pangan dan Energi

Proses distribusi BBM Satu Harga, kata dia, dilakukan dengan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, termasuk menggunakan pesawat khusus untuk pengangkutan BBM.

“Pertamina ingin menjamin ketersediaan energi secara berkelanjutan,” imbuh Fadjar.

Selain menjamin ketersediaan energi, lanjut dia, Pertamina berkomitmen untuk memastikan harga BBM yang terjangkau oleh masyarakat.

Pertamina telah mengalokasikan anggaran untuk distribusi BBM Satu Harga, memastikan harga di semua lokasi sama dengan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Ada Kasasi Setelah Dinyatakan Pailit, Pemerintah Minta PT Sritex Tetap Berproduksi

Sebelumnya, harga BBM berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 100.000 per liter, namun kini harga tersebut disamakan dengan wilayah lain, yaitu Solar Rp 6.800 dan Pertalite Rp 10.000 per liter.

Ketersediaan BBM Satu Harga telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dan terus mendorong program-program yang berdampak pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga: Tekan Pengangguran lewat Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa Raih SDGs Action Award

Semua upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com