KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) ( PLN) sukses menggelar acara PLN Electric Run 2024 di Scientia Square Park, Gading Serpong, Tangerang, Minggu (6/10/2024).
Dengan misi mengharmoniskan prestasi olahraga dan kepedulian lingkungan, acara tersebut diikuti oleh lebih dari 6.000 pelari atau meningkat lebih dari 1.000 peserta dibandingkan edisi sebelumnya. Peningkatan peserta ini menandakan antusiasme yang terus tumbuh dalam kesadaran lingkungan.
Peserta yang berpartisipasi dalam kategori 5 kilometer (km), 10 km, dan setengah maraton (21,097 km) secara kolektif berhasil mengurangi emisi karbon hingga 14.363 kilogram (kg), setara dengan 6.233 liter bahan bakar fosil.
Upaya tersebut sejalan dengan tujuan PLN untuk mendorong transisi energi dan mempercepat pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.
Baca juga: Bahan Bakar Fosil dan Pertanian Kuras Dana Publik Negara Terdampak Perubahan Iklim
Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen PLN untuk menyediakan energi yang terjangkau dan ramah lingkungan.
"Salah satu langkah penting yang kami ambil adalah mengurangi penggunaan batubara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan menggantinya dengan energi baru terbarukan (EBT), yang diharapkan mencapai 75 persen dari kapasitas pembangkit," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/10/2024).
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), PLN juga memberikan lima kendaraan listrik kepada pengojek daring dan mengajak para pelari untuk mengurangi limbah dengan menyerahkan sampah elektronik dan botol plastik setelah lomba.
Darmawan menjelaskan bahwa PLN menggunakan generator hidrogen hijau sebagai sumber energi, yang hanya menghasilkan uap air tanpa emisi karbon.
Baca juga: Mengapa Es Bisa Membuat Uap Air Berubah Wujud Menjadi Cair? Ini Penjelasannya ....
Hidrogen tersebut diproduksi dari green hydrogen plant (GHP) pertama di Indonesia, yang terletak di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta.
PLN Electric Run 2024 tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebagai ajang untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen Kompas dan pemerintah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan bahwa misi PLN Electric Run 2024 sejalan dengan semangat Kompas yang memberdayakan masyarakat untuk bertransformasi menuju masa depan yang berkelanjutan.
Baca juga: Tiga Karya Jokowi di IKN, Dukung Pembangunan Berkelanjutan
"Kami percaya, kolaborasi Kompas dan PLN dalam menyelenggarakan PLN Electric Run ini dapat membangkitkan semangat komunitas dan menginspirasi banyak orang untuk mengambil bagian dalam transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujarnya.
Dalam kategori setengah maraton, pelari jarak jauh asal Bangka Belitung, Robi Syianturi, berhasil mengalahkan pelari asal Jawa Barat (Jabar), Rikki Marthin Simbolon dengan waktu 1 jam 8 menit 46 detik.
Meskipun tidak memecahkan rekor nasionalnya, Robi mengaku senang dengan pengalaman barunya di PLN Electric Run 2024.
Baca juga: Daniel Mananta Beberkan 3 Tips Lari Maraton untuk Pemula, Jangan FOMO
Di kategori putri setengah maraton, Odekta Elvina Naibaho mencatat waktu 1 jam 17 menit 39 detik, lebih cepat dari edisi sebelumnya.
Odekta optimis bahwa dengan rute yang lebih ideal, para pelari bisa mencatat waktu yang lebih baik meskipun lintasan memiliki tantangan berupa banyak belokan dan permukaan yang tidak seragam.