KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dan Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy ( JCCP) melakukan memorandum of understanding (MoU) exchange terkait “Collaboration in The Field of Capability Development & Technical Cooperation in The Energy Sector" di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (13/5/2024).
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menyampaikan, kolaborasi antara Pertamina dan JCCP merupakan bagian dari upaya Pertamina dalam menghadapi tantangan transisi energi, khususnya trilema energi melalui langkah inisiatif dan kerjasama dengan berbagai pihak.
“Kerja sama dengan JCCP melalui tiga aspek potensial yang dikolaborasikan. Pertama, aspek capacity development meliputi konservasi energi dan digitalisasi berkelanjutan. Kedua, women empowerment yang berfokus pada pengembangan karier dan pemberdayaan perempuan,” ujar Emma melalui siaran persnya, Selasa (14/5/2024).
Ketiga, lanjut dia, aspek technical assistance, meliputi inisiatif penelitian yang didukung oleh JCCP, termasuk studi mengenai penerapan teknologi reformasi karbon dioksida (CO2) di Indonesia, pengembangan agro forestation of rubber tree untuk memproduksi carbon neutral oil, dan pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Baca juga: PT Pertamina Patra Niaga JBT Siagakan Pasokan Avtur untuk Penerbangan Haji di Bandara Adi Soemarmo
Chief Executive Officer (CEO) JCCP Tsuyoshi Nakai mengapresiasi kolaborasi dengan Pertamina. Ia mengatakan, Pertamina dan JCPP telah menjalin hubungan bisnis sejak lama.
“MoU ini merupakan langkah inisiatif untuk meningkatkan hubungan kerja sama. Untuk memperkuat hubungan, dibentuklah forum dialog kerja sama sebagai sarana berdiskusi pencapaian kolaborasi dan rencana ke depannya,” ucapnya.
Tsuyoshi Nakai menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian tersebut merupakan bagian dalam acara Asia Zero Emission Community (AZEC) yang turut mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan Jepang pada bulan Desember 2023.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Agus Cahyono Adi mengatakan, Kementerian ESDM akan mendukung upaya kolaborasi yang dilakukan.
Baca juga: Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat
Agus menyebut, Pertamina adalah harapan besar bagi pemerintah yang bisa dijadikan sebagai leader dan pionir menuju target Net Zero Emission (NZE) di masa yang akan datang.
Sementara itu, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, MoU ini menjadi milestone penting dalam proses kolaborasi yang telah dijalankan sebelumnya.
"Ditandatanganinya MoU ini, menandakan kami telah menuju ke level kolaborasi yang lebih solid sekaligus bukti komitmen kedua belah pihak untuk menciptakan inovasi, melakukan upaya nyata, menciptakan kerja sama saling menguntungkan baik bagi dari Pertamina maupun JCCP untuk mengakselerasi transisi energi dalam hal penyiapan SDM dan proyek-proyek energi,” jelas Fadjar.
Sebagai informasi, MoU Exchange dilakukan oleh Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini bersama dengan CEO JCCP Tsuyoshi Nakai.
Baca juga: Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri
Penandatangan ini disaksikan langsung oleh Economic Minister Embassy of Japan in Indonesia Ueda Hajime, Special Counselor Haruhiko Ando, dan Kepala Biro Komunikasi, KLIK Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi. Selain itu, hadir pula para senior leaders dan executive board dari kedua belah pihak.
Seperti diketahui, Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi terus berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060.
Hal ini dilakukan Pertamina dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian sustainable development goals (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.