KOMPAS.com - Pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) presiden dan wakil presiden (wapres) akan diselenggarakan di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 14 Februari mendatang. Momentum lima tahunan ini merupakan salah satu acara paling penting bagi bangsa Indonesia pada 2024.
Bagi PT Pertamina Patra Niaga (PPN), momen tersebut juga menjadi fokus utama untuk memastikan ketersediaan dan distribusi energi yang andal bagi masyarakat.
Direktur Utama (Dirut) PPN Riva Siahaan menyatakan bahwa berbagai langkah antisipasi telah disiapkan, termasuk salah satunya kembali mengaktifkan tim satuan tugas (satgas) menjelang pemilu.
Baca juga: Suasana Kampanye Makin Panas, Fahira Idris: Pemilu Hanya Alat, Bukan Tujuan Akhir Indonesia
"Tim satgas telah kami aktifkan sejak 5 Februari lalu hingga 18 Februari, kami memulai lebih awal mengingat adanya libur panjang Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek pada awal Februari. Tugas utama Tim Satgas Pemilu adalah memastikan dan memantau seluruh aktivitas distribusi energi, baik bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), ataupun avtur, agar berjalan dengan lancar,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (9/2/2024).
Dalam mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat, Riva menjelaskan bahwa standar utama PPN adalah memastikan keandalan stok.
Stok harus mencapai tingkat ketahanan yang aman, dengan rentang waktu 17 hingga 62 hari untuk semua produk BBM, lebih dari 19 hari untuk LPG, dan 30 hari untuk avtur.
Keandalan stok di lembaga penyalur seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), agen dan pangkalan LPG, serta Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) juga terus dipantau secara real-time.
Langkah antisipasi selanjutnya adalah memastikan pola distribusi berjalan dengan baik.
Baca juga: Meski Libur, Kepala OPD dan Camat di Semarang Tetap Kawal Distribusi Logistik Pemilu
Pertamina Patra Niaga telah merancang pola suplai reguler, alternatif, dan darurat (RAE), sehingga dalam kondisi apapun, telah tersedia skema suplai untuk memastikan produk tersedia bagi masyarakat.
"Menjaga stok dan memantau distribusi adalah langkah konkret Pertamina Patra Niaga dalam memastikan ketersediaan energi hingga ke lembaga penyalur. Dalam kondisi tertentu, kami juga telah membuat opsi solusi yang paling efektif, sehingga layanan kepada masyarakat dapat tetap dijaga pada level maksimal," imbuh Riva.
Dalam menjaga kelancaran distribusi energi selama periode pemilu, PPN tidak beroperasi sendiri, melainkan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Dinas Perhubungan (Dishub), PT Jasa Marga, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), media, dan instansi terkait lainnya.
Baca juga: Satgas Cartenz Ungkap 2 Sosok yang Bersama Pilot Susi Air dalam Foto, Ada Adik Egianus Kogoya
“Koordinasi menjadi kunci (dalam) setiap (langkah) kami melaksanakan satgas. Kelancaran distribusi dan layanan kami kepada masyarakat tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh instansi dan mitra strategis yang telah mendukung tugas PPN (dalam) menjaga suplai energi di seluruh Indonesia,” tutur Riva.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengunjungi akun media sosial (medsos) resmi perusahaan di Instagram @ptpertaminapatraniaga, @mypertamina, atau menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.