KOMPAS.com - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II resmi beroperasi melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat.
Pelayanan tersebut merupakan hasil kolaborasi PT Pertamina International Shipping ( PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE).
RSA Nusa Waluya II akan beroperasi setiap hari selama 45 mendatang, mulai dari Kamis (7/12/2023) hingga Minggu (1/1/2024).
Pelayanan kesehatan dilakukan tanpa pungutan biaya dan ditargetkan bisa melayani hingga 7.000 pasien.
Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus mengatakan, kolaborasi itu merupakan wujud komitmen PIS dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir dan kepulauan.
Baca juga: Gandeng doctorSHARE, PIS Hadirkan Layanan RS Apung di Papua Barat
“Sinergi yang baik antara PIS dan doctorSHARE kami harap ke depannya akan terus berlanjut untuk memberikan akses kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat di berbagai kepulauan Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers.
Aryomekka juga mengapresiasi para relawan medis yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, apoteker, perawat, dan tenaga administrasi yang bersedia mendedikasikan waktu dan ilmunya untuk memberikan akses kesehatan merata bagi warga Papua.
“Terima kasih untuk 32 relawan medis yang turut bergabung dalam kolaborasi ini. Semoga segala kebaikan yang kita sinergikan dalam kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di Distrik Seget dan sekitarnya,” katanya.
Sementara itu, Managing Director doctorSHARE Tutuk Utomo Nuradhy mengatakan, pihaknya memilih Distrik Seget sebagai tempat bersandar karena wilayah itu cukup terisolasi secara geografis, sedangkan kebutuhan perawatan medis cukup tinggi.
Layanan kesehatan mumpuni paling dekat hanya ada di Sorong yang membutuhkan waktu tempuh selama tiga jam dengan biaya transportasi yang cukup mahal.
Baca juga: PIS Gelontorkan Rp 2,7 Miliar untuk Bantuan Rumah Sakit Apung
Dia menyebutkan, layanan rumah sakit apung doctorSHARE diberikan hanya kepada suatu komunitas atau wilayah yang sangat membutuhkan.
Maka dari itu, Tutuk menjamin semua biaya perawatan gratis sehingga masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun.
"Layanan kami sama sekali tak dipungut biaya. Sejak berdiri sampai saat ini, kami komitmen dan selalu berusaha memastikan masyarakat di tempat kami melayani adalah masyarakat yang paling membutuhkan,” ujarnya.
Tutuk mengatakan, masyarakat telah memiliki tantangan secara ekonomi dan geografis. Untuk itu, pihaknya hadir memberikan solusi kesehatan tanpa dipungut biaya.
Adapun layanan medis yang diberikan di RSA Nusa Waluya II terdiri dari dokter umum, dokter anak, dokter spesialis jantung, dokter penyakit dalam, dokter kandungan, dan dokter gigi.
Baca juga: Lewat BerSEAnergi untuk Laut, PIS Ajak Siswa Sekolah di Bali Belajar soal Kelautan
Terdapat pula pemeriksaan dan ultrasonografi (USG) ibu hamil, persalinan selama 24 jam, unit gawat darurat 24 jam, rawat inap, hingga tindakan bedah.
Hani Siwana (25), salah satu warga Seget yang dijumpai di RSA, mengaku sangat tertolong dengan kehadiran RSA di tempatnya.
“Kalau dari sini ke rumah sakit harus ke Sorong itu jauh dan berat di biaya. Kebetulan anak saya usia 1,5 tahun sedang sakit batuk sudah lama tidak sembuh. Jadi, kalau bawa anak ke Sorong juga sulit,” ungkapnya.
Untuk itu, Hani berterima kasih dengan hadirnya RSA Nusa Waluya II karena bisa langsung membawa anaknya berobat ke dokter.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sorong Kepas Kaluat dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Ronney Kalesaran juga mengapresiasi kehadiran RSA Nusa Waluya II.
Baca juga: Ajak Masyarakat Cintai Laut, PIS Luncurkan Program BerSEAnergi untuk Laut”
“Kami harap kehadiran RSA bisa membantu para warga, tidak hanya di Seget, tetapi juga tempat lainnya,” ujarnya yang hadir dalam acara pembukaan.
Ronney juga berterima kasih karena di rumah sakit itu memiliki bantuan untuk ibu bersalin.
“Harapannya nanti ini bisa membantu mengurangi tingkat kematian ibu dalam persalinan di Papua,” harpanya.
Seperti diketahui, program kolaborasi PIS dan doctorSHARE merupakan rangkaian kegiatan program “BerSEAnergi untuk Laut” PIS.
Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSL) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan mendukung kelestarian laut.
Penyelenggaraan program itu juga sejalan dengan komitmen PIS dalam pencapaian environmental, social, and governance (ESG), khususnya pada aspek sosial.
Baca juga: Harumkan Indonesia, Tanker-tanker PIS Tembus 50 Rute Pelayaran Global
Program itu juga digelar untuk berkontribusi dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya poin 3 terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan dan poin 10 tentang mengurangi kesenjangan.