Beroperasi 45 Hari, Rumah Sakit Apung PIS dan doctorSHARE Tangani Warga Seget yang Kurang Mampu

Kompas.com - 08/12/2023, 14:54 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II resmi beroperasi melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat. 

Pelayanan tersebut merupakan hasil kolaborasi PT Pertamina International Shipping ( PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE).

RSA Nusa Waluya II akan beroperasi setiap hari selama 45 mendatang, mulai dari Kamis (7/12/2023) hingga Minggu (1/1/2024).

Pelayanan kesehatan dilakukan tanpa pungutan biaya dan ditargetkan bisa melayani hingga 7.000 pasien.

Corporate Secretary PIS Muhammad Aryomekka Firdaus mengatakan, kolaborasi itu merupakan wujud komitmen PIS dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir dan kepulauan. 

Baca juga: Gandeng doctorSHARE, PIS Hadirkan Layanan RS Apung di Papua Barat

“Sinergi yang baik antara PIS dan doctorSHARE kami harap ke depannya akan terus berlanjut untuk memberikan akses kesehatan yang lebih luas kepada masyarakat di berbagai kepulauan Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers. 

Aryomekka juga mengapresiasi para relawan medis yang terdiri dari dokter, dokter spesialis, apoteker, perawat, dan tenaga administrasi yang bersedia mendedikasikan waktu dan ilmunya untuk memberikan akses kesehatan merata bagi warga Papua.

“Terima kasih untuk 32 relawan medis yang turut bergabung dalam kolaborasi ini. Semoga segala kebaikan yang kita sinergikan dalam kolaborasi ini bisa bermanfaat untuk masyarakat di Distrik Seget dan sekitarnya,” katanya.

Sementara itu, Managing Director doctorSHARE Tutuk Utomo Nuradhy mengatakan, pihaknya memilih Distrik Seget sebagai tempat bersandar karena wilayah itu cukup terisolasi secara geografis, sedangkan kebutuhan perawatan medis cukup tinggi. 

Layanan kesehatan mumpuni paling dekat hanya ada di Sorong yang membutuhkan waktu tempuh selama tiga jam dengan biaya transportasi yang cukup mahal.

Baca juga: PIS Gelontorkan Rp 2,7 Miliar untuk Bantuan Rumah Sakit Apung

Dia menyebutkan, layanan rumah sakit apung doctorSHARE diberikan hanya kepada suatu komunitas atau wilayah yang sangat membutuhkan. 

Maka dari itu, Tutuk menjamin semua biaya perawatan gratis sehingga masyarakat tak perlu mengeluarkan uang sepeser pun.

"Layanan kami sama sekali tak dipungut biaya. Sejak berdiri sampai saat ini, kami komitmen dan selalu berusaha memastikan masyarakat di tempat kami melayani adalah masyarakat yang paling membutuhkan,” ujarnya. 

Tutuk mengatakan, masyarakat telah memiliki tantangan secara ekonomi dan geografis. Untuk itu, pihaknya hadir memberikan solusi kesehatan tanpa dipungut biaya.

Diapresiasi masyarakat

PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II untuk melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat. 
DOK. Humas Pertamina PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II untuk melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat.

Adapun layanan medis yang diberikan di RSA Nusa Waluya II terdiri dari dokter umum, dokter anak, dokter spesialis jantung, dokter penyakit dalam, dokter kandungan, dan dokter gigi. 

Baca juga: Lewat BerSEAnergi untuk Laut, PIS Ajak Siswa Sekolah di Bali Belajar soal Kelautan

Terdapat pula pemeriksaan dan ultrasonografi (USG) ibu hamil, persalinan selama 24 jam, unit gawat darurat 24 jam, rawat inap, hingga tindakan bedah.

Hani Siwana (25), salah satu warga Seget yang dijumpai di RSA, mengaku sangat tertolong dengan kehadiran RSA di tempatnya. 

“Kalau dari sini ke rumah sakit harus ke Sorong itu jauh dan berat di biaya. Kebetulan anak saya usia 1,5 tahun sedang sakit batuk sudah lama tidak sembuh. Jadi, kalau bawa anak ke Sorong juga sulit,” ungkapnya. 

Untuk itu, Hani berterima kasih dengan hadirnya RSA Nusa Waluya II karena bisa langsung membawa anaknya berobat ke dokter. 

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sorong Kepas Kaluat dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Ronney Kalesaran juga mengapresiasi kehadiran RSA Nusa Waluya II.

Baca juga: Ajak Masyarakat Cintai Laut, PIS Luncurkan Program BerSEAnergi untuk Laut”

“Kami harap kehadiran RSA bisa membantu para warga, tidak hanya di Seget, tetapi juga tempat lainnya,” ujarnya yang hadir dalam acara pembukaan. 

PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II untuk melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat. 
DOK. Humas Pertamina PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) menghadirkan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II untuk melayani masyarakat di area Distrik Seget, Sorong, Papua Barat.

Ronney juga berterima kasih karena di rumah sakit itu memiliki bantuan untuk ibu bersalin.

“Harapannya nanti ini bisa membantu mengurangi tingkat kematian ibu dalam persalinan di Papua,” harpanya.

Seperti diketahui, program kolaborasi PIS dan doctorSHARE merupakan rangkaian kegiatan program “BerSEAnergi untuk Laut” PIS.

Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSL) dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan mendukung kelestarian laut. 

Penyelenggaraan program itu juga sejalan dengan komitmen PIS dalam pencapaian environmental, social, and governance (ESG), khususnya pada aspek sosial.

Baca juga: Harumkan Indonesia, Tanker-tanker PIS Tembus 50 Rute Pelayaran Global

Program itu juga digelar untuk berkontribusi dalam tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya poin 3 terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan dan poin 10 tentang mengurangi kesenjangan.

Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor

Pertamina
Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pimpin Upacara Sumpah Pemuda 2025, Dirut Pertamina: Generasi Muda Penentu Sejarah Energi Masa Depan

Pertamina
Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina Umumkan 105 Peserta Energy Debate Championship PGTC 2025

Pertamina
Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Tembus Pasar Global, Pertamina Bawa UMKM Binaan ke Pesta Rakyat Brisbane 2025

Pertamina
Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Jadi Maskapai dengan Ketepatan Waktu Terbaik di 2024, Pelita Air Raih Penghargaan dari Pemerintah

Pertamina
Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertama di Asia Tenggara, Pertamina Sukses Terbangkan Pesawat Berbahan Bakar Minyak Jelantah

Pertamina
Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pelita Air Terbang Gunakan Pertamina SAF Berbahan Baku Minyak Jelantah, Begini Respons Penumpang

Pertamina
Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Tingkatkan Literasi Energi, Pertamina Sosialisasikan AJP 2025 di Wilayah Sumbagut

Pertamina
Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina SAF Dorong Ekonomi Sirkular Masyarakat dan Kurangi Emisi Lingkungan

Pertamina
Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Dukungan Pemerintah untuk Pertamina Kembangkan SAF dari Minyak Jelantah

Pertamina
Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Perdana! Pelita Air Terbang Gunakan Minyak Jelantah Pertamina

Pertamina
Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Catat! Ini Tips Menang AJP 2025 dari Pertamina, Mulai dari Penulisan hingga Pilihan Narasumber

Pertamina
Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Kapasitas Pembangkit Tumbuh 14 Persen, Buah Manis Investasi Pertamina NRE di CREC

Pertamina
Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Sinergi Pertamina-Pindad Luncurkan Teknologi Inspeksi Pipa Migas Ultrasonik Pertama di Indonesia

Pertamina
Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target

Pertamina
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com