KOMPAS.com - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatatkan kenaikan signifikan pada arus peti kemas di Terminal Petikemas (TPK) Kendari pada 2024.
Hingga Oktober 2024, jumlah peti kemas yang melalui terminal ini mencapai 112.077 twenty-foot equivalent unit (TEUs) atau tumbuh 7 persen dibandingkan dengan periode Oktober 2023, yang tercatat sebesar 104.423 TEUs.
Pencapaian tersebut mencerminkan semakin solidnya peran TPK Kendari dalam mendukung perekonomian Sulawesi Tenggara (Sultra), yang tercatat tumbuh 5,24 persen pada triwulan III-2024.
Corporate Secretary SPTP Widyaswendra mengatakan bahwa ada beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini, di antaranya adalah berkembangnya industri nikel di Sultra dan peningkatan hasil sektor perikanan serta pertanian.
Baca juga: Kementerian Kelautan dan Perikanan Tebar Benih Nila Salin Siklus Kedua di BINS Karawang
Sektor-sektor tersebut, kata dia, berkontribusi pada meningkatnya arus barang yang masuk dan keluar dari wilayah tersebut, yang tercermin dalam kenaikan angkutan balik (backhaul) peti kemas yang kini mencapai 30 persen.
Persentase tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional wilayah Indonesia Timur yang hanya sekitar 10 persen.
“Peningkatan arus peti kemas di TPK Kendari juga sejalan dengan peningkatan jumlah kunjungan kapal dari perusahaan pelayaran nasional, seperti Pelayaran Meratus dan Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), ucap Widyaswendra dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (4/12/2024).
Pelayaran Meratus, yang sebelumnya hanya melakukan empat kunjungan kapal per bulan, kini menambah jumlah kunjungan menjadi tujuh kapal per bulan.
Sementara SPIL juga menambah dua kunjungan kapal per bulan, dari empat menjadi enam kunjungan.
Sementara itu, Kepala Pelayaran Meratus Cabang Kendari, Klemens Kenny mengatakan bahwa arus peti kemas di Sulawesi Tenggara menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup positif, dengan angka rata-rata 8 sampai 10 persen per tahun.
Kapal-kapal Pelayaran Meratus yang berlabuh di TPK Kendari memiliki kapasitas antara 400 hingga 800 TEUs.
Baca juga: 2 Pemilih Tambahan Coblos 2 Surat Suara, 1 TPS di Kota Kendari Gelar PSU Pilkada
Menurutnya, penambahan kunjungan kapal tidak hanya dipengaruhi oleh meningkatnya volume muatan, tetapi juga oleh perbaikan kinerja operasional TPK Kendari setelah transformasi yang dilakukan oleh SPTP.
Waktu singgah kapal (port stay) kini jauh lebih cepat, berkat peningkatan kecepatan bongkar muat yang mencapai 40 boks per jam (B/S/H) ketika dua unit quay container crane (QCC) beroperasi secara bersamaan.
“Kecepatan bongkar muat dan waktu singgah kapal telah meningkat signifikan. Saat ini, port stay rata-rata hanya 17 jam, dibandingkan dengan sebelumnya yang bisa mencapai dua hari, bahkan lebih dari tiga hari beberapa tahun lalu,” imbuh Klemens.
Baca juga: Kapal Kayu Terbalik Dihantam Ombak di Lampung, Penumpang Sempat 2 Jam Terapung
Selain Meratus, SPIL juga menambah dua kunjungan kapal setiap bulan, dari empat menjadi enam kunjungan.
Branch Manager SPIL Cabang Kendari Usman Bada menyebutkan bahwa muatan yang ditangani pihaknya meningkat sekitar 10 persen setiap tahun.
Ia juga merasakan dampak positif dari transformasi TPK Kendari pasca penggabungan Pelindo.
“Perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh SPTP mulai membuahkan hasil, dengan operasional yang lebih terencana dan efektif, meningkatkan kecepatan bongkar muat dan mempercepat waktu singgah kapal,” ujar Usman.