KOMPAS.com - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) mencatatkan hasil positif dalam kinerja operasional perusahaan pada triwulan pertama 2023.
SPMT merupakan subholding Pelindo yang mengelola segmen terminal nonpetikemas di Indonesia.
Hingga Maret 2023, SPMT mencatat arus bongkar muat komoditas curah cair mencapai 7,1 juta ton dan bongkar muat curah kering sebanyak 12,7 juta ton.
Sementara itu, arus bongkar muat general dan bag cargo tercatat mencapai 5.8 juta ton per meter kubik (m3). Begitu juga melalui komoditas gas yang terealisasi sebesar 3 juta metric million british thermal unit (MMBTU).
Tak hanya itu, arus bongkar muat peti kemas yang dilayani SPMT sepanjang triwulan pertama 2023 tercatat mencapai 118,263 twenty foot equivalent units (TEUs).
Baca juga: Akan Terima Serah Operasi 5 Terminal Peti Kemas, Pelindo Peti Kemas Perluas Wilayah Operasional
Di sisi lain, arus kendaraan yang dilayani oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. (IPCC) mencapai 371,963 unit.
Corporate Secretary SPMT, Fiona Sari Utami optimistis kinerja pihaknya akan terus meningkat pada 2023, sehingga dapat memenuhi harapan para pemegang saham.
“(Hal ini didasari) seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik di tahun 2023, serta didukung dengan proses transformasi yang terus berjalan di internal perusahaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Setahun pasca-integrasi Pelabuhan Indonesia, Fiona mengungkapkan, SPMT telah mengambil sejumlah langkah aksi korporasi sepanjang 2022 dan 2023.
Baca juga: Great Resignation dan Kegagalan Employer Branding Korporasi
Langkah aksi korporasi tersebut dilakukan melalui beberapa hal. Pertama, pengoperasian 10 Branch Pelabuhan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi,
“Kedua, inbreng saham anak perusahaan, IPCC, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), dan PT Terminal Curah Utama (TCU),” imbuh Fiona.
Ketiga, lanjut dia, menjalankan tahapan proses transformasi dan digitalisasi layanan operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola SPMT.
Fiona berharap, beberapa langkah tersebut dapat bermuara pada peningkatan layanan dan konektivitas kepelabuhanan.
Baca juga: Penguatan Konektivitas Pembayaran Regional di ASEAN
“SPMT berkomitmen untuk mengawal konektivitas logistik Indonesia, menjaga kelancaran arus barang di pelabuhan melalui kesiapan operasional yang tersedia 24 jam setiap hari dalam seminggu atau sepanjang waktu,” imbuhnya.
Kesiapan tersebut, lanjut Fiona, didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal, teknologi, serta sistem digitalisasi untuk menjangkau seluruh aktivitas layanan kepelabuhanan.
Untuk rencana ke depannya, ia menjelaskan, SPMT akan melakukan Serah Terima Operasi (STO) beberapa terminal dalam rangka melaksanakan inisiatif strategis dan juga aksi strategis korporasi.
Baca juga: Memaknai Nilai Korporasi
Sebagai informasi, SPMT merupakan subholding Pelindo yang fokus pada pengelolaan operasional terminal non-petikemas atau multipurpose.
Dalam kegiatan operasionalnya, SPMT mengelola 10 Branch yang tersebar di wilayah Sumatera, yaitu di Belawan dan Dumai.
Kemudian Pulau Jawa, seperti Jamrud Nilam Mirah, Tanjung Intan, Tanjung Wangi. Kalimantan, yaitu di Bagendang, Bumiharjo, Trisakti dan Balikpapan, serta di Pulau Sulawesi berada di Makassar.
Saat ini, SPMT juga mengelola anak perusahaan, yaitu PTP, IPCC dan TCU. Adapun IPCC merupakan terminal kendaraan terbesar di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN),