KAI Resmikan Lokomotif Baru di Tanjungkarang, Siap Angkut 3.050 Ton Sekali Jalan

Kompas.com - 20/08/2025, 17:05 WIB
Dwinh

Penulis

KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meresmikan pengoperasian lokomotif baru tipe CC 205 di Stasiun Tanjungkarang, Lampung, Rabu (20/8/2025).

Lokomotif buatan Progress Rail, Amerika Serikat (AS), ini menjadi bagian dari pengadaan 54 unit sarana angkutan barang yang diperuntukkan memperkuat sistem logistik nasional, khususnya sektor energi.

Lokomotif CC 205 tersebut sebelumnya tiba di Pelabuhan Panjang, Lampung, pada 17 Juli 2025.

Setelah menjalani serangkaian pengecekan dan commissioning di Dipo Lokomotif Tanjungkarang, lokomotif kini siap dioperasikan untuk mengangkut batu bara, komoditas vital bagi pasokan energi nasional.

Direktur Pengelola Sarana Prasarana KAI Heru Kuswanto mengatakan, pengoperasian perdana lokomotif baru ini menjadi langkah penting dalam mendukung ketahanan energi.

Ia mengungkapkan, lokomotif CC 205 mampu menarik hingga 61 gerbong atau setara 3.050 ton barang.

Baca juga: Lokomotif KAI Dihias Merah Putih, Merayakan HUT RI dengan Semangat Nasionalisme

“Dengan kapasitas tersebut, satu rangkaian lokomotif dapat menggantikan sekitar 120 truk kontainer berukuran 40 kaki. Hal ini memberikan efisiensi waktu, sekaligus mengurangi kemacetan jalan raya dan polusi udara,” kata Heru melalui siaran persnya.

Investasi triliunan untuk perkuat logistik

Pengadaan lokomotif CC 205 merupakan bagian dari investasi KAI senilai 222,5 juta dollar AS atau sekitar Rp3,56 triliun. Proyek ini mendukung proyeksi angkutan batu bara sebesar 111,2 juta ton serta 10,9 juta ton angkutan non-batu bara pada 2029.

President & Chief Executive Officer Progress Rail John Newman mengapresiasi kerja sama dengan KAI.

“Kami sangat menghargai kepercayaan yang telah diberikan KAI kepada Progress Rail untuk mendukung bisnisnya. Kami berkomitmen penuh untuk mendukung KAI dalam mengembangkan usahanya secara efisien, aman, menguntungkan, dan berkelanjutan di tahun-tahun yang akan datang,” ujar John.

Lokomotif CC 205 juga dirancang untuk mengurangi emisi karbon hingga 84 persen, sejalan dengan visi KAI membangun sistem logistik berbasis rel yang lebih ramah lingkungan.

Selain lokomotif, KAI juga menambah armada 1.125 unit gerbong datar BM 54 ton yang diproduksi PT INKA dengan pemanfaatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Tahap awal sebanyak 60 unit telah tiba di Divre III Palembang pada 6 Juli 2025 dan siap digunakan.

Baca juga: SPKLU Astra Otopower Hadir di Palembang, Masih Beroperasi Gratis

Setiap gerbong memiliki kapasitas muat hingga 15 ton, dengan total daya angkut mencapai 4.050 ton. Gerbong ini dirancang khusus untuk komoditas berat, seperti batu bara dan material konstruksi, sehingga mampu mendukung distribusi energi nasional yang efisien dan berkelanjutan.

Upaya mempercepat pergeseran logistik 

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menegaskan bahwa pengadaan lokomotif CC 205 dan gerbong datar BM 54 ton adalah upaya strategis mempercepat pergeseran logistik dari moda darat ke moda rel.

“Dengan tambahan sarana ini, sistem logistik nasional akan semakin terintegrasi dan efisien. Kami berharap langkah ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Anne.

Anne juga menyebut, tambahan sarana tersebut disiapkan untuk mendukung proyeksi angkutan batu bara dan non-batu bara pada 2029, termasuk dari proyek Sumbagsel, Tarahan II, dan Kertapati yang akan menambah total volume angkutan.

Terkini Lainnya
Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Komitmen Lawan Korupsi di Hakordia 2025, KAI: Tanggung Jawab Moral dari Kepercayaan Jutaan Pelanggan

Kereta Api Indonesia
Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Berkat Transformasi Digital, KAI Raih Penghargaan Penyedia Transportasi Nasional Luar Biasa

Kereta Api Indonesia
Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Peduli Pelanggan, Dirut KAI Kunjungi Penumpang KA Purwojaya yang Anjlok Sabtu Lalu

Kereta Api Indonesia
Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua

Kereta Api Indonesia
Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Operasional Kembali Normal, KAI Pastikan Perjalanan dari Jakarta Aman dan Tepat Waktu

Kereta Api Indonesia
Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Terima Kunjungan Dubes Inggris, KAI Dorong Pengembangan Berkelanjutan di Kawasan Stasiun Tawang

Kereta Api Indonesia
513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

513 SDM KAI Siap Ambil Alih Operasional Whoosh, Wujud Kedaulatan Teknologi Indonesia

Kereta Api Indonesia
Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Dukung Target NZE 2060, KAI dan PLN Sepakat Elektrifikasi Jalur Kereta Nasional

Kereta Api Indonesia
Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Cegah Pencucian Uang, KAI dan PPATK Teken MoU Pengawasan Keuangan

Kereta Api Indonesia
Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Malam Puncak HUT Ke-80 KAI, 8 Dekade Jadi Simbol Kematangan, Ketahanan dan Komitmen

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Rayakan HUT Ke-80, KAI Luncurkan E-Sport Center Pertama di Stasiun Gambir

Kereta Api Indonesia
Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Rayakan HUT ke-80, KAI Tegaskan Modernisasi dan Catat Rekor MURI

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

HUT Ke-80 KAI, Dirut Bobby Rasyidin: Semakin Melayani untuk Bangsa

Kereta Api Indonesia
HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

HUT Ke-80 KAI: Jejak Transformasi dari Masa Sulit hingga Jadi Moda Transportasi Andalan

Kereta Api Indonesia
Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Gelar Malam Jejak Abadi, KAI Beri Penghormatan dan Apresiasi 422 Karyawan Purna Tugas

Kereta Api Indonesia
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com