KOMPAS.com – Jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ( Nataru), KAI menerapkan pengamanan ketat di berbagai stasiun keberangkatan dan kedatangan penumpang Daop dan Divre. Adapun proses pengamanan melibatkan TNI–Polri hingga pengerahan anjing K9.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, pengamanan dilakukan sejak calon penumpang datang ke stasiun keberangkatan hingga stasiun tujuan akhir.
“Dalam upaya menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman, KAI berkolaborasi dengan aparat keamanan, termasuk Polsuska, keamanan, serta melibatkan TNI–Polri. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketertiban selama periode Nataru berjalan kondusif,” kata Anne dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (25/12/2024).
Selama masa Nataru, KAI mengerahkan total 9.768 personel pengamanan yang terdiri dari 8.866 personel pengamanan internal dan 902 personel pengamanan eksternal. Personel tersebut meliputi Polsuska, petugas keamanan, Perwira Pembina (Pabin), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babin), Pam Swakarsa, serta petugas pengamanan tambahan lainnya.
“KAI juga menyiapkan sarana penunjang pengamanan, seperti detektor metal, CCTV, mobil rescue dengan peralatan evakuasi keselamatan,” tutur Anne.
Ia menambahkan, keselamatan adalah prinsip yang tidak bisa ditawar. KAI telah mencapai level proaktif dalam menjamin keselamatan perjalanan dan komitmen untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Melalui tanggung jawab, disiplin, komunikasi keselamatan, dan budaya keselamatan yang kuat, KAI akan menghadirkan perjalanan yang aman bagi seluruh pelanggan selama Nataru.
“Di depan stasiun KAI, kami menyediakan pos pelayanan keamanan untuk membantu masyarakat. Jika ada gangguan, kendala, atau situasi lainnya yang memerlukan bantuan, masyarakat dapat langsung menghubungi petugas kami di pos tersebut. Selain itu, kami juga menerjunkan tim K9 untuk meningkatkan keamanan di stasiun, memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama," jelas Anne.
Anne menyampaikan bahwa anjing pelacak K9 dikerahkan di beberapa stasiun kereta api untuk mendukung keamanan, khususnya dalam mengantisipasi potensi adanya barang terlarang yang dibawa oleh penumpang.
Langkah tersebut diambil untuk memastikan keamanan bersama, sekaligus mencegah adanya pihak yang memanfaatkan situasi padatnya penumpang untuk melakukan tindakan melanggar hukum, seperti penyelundupan narkoba.
Selain itu, Anne menjelaskan bahwa penggunaan anjing pelacak K9 di stasiun bersifat mobile. Dengan begitu, pengawasan tidak hanya terfokus pada satu titik, tetapi juga mencakup berbagai area di sekitar stasiun.
"Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik di area stasiun maupun sepanjang jalur kereta. di musim hujan dan masa Nataru ini, pengawasan dan pemantauan dilakukan lebih intensif di titik-titik yang rawan untuk memastikan perjalanan kereta tetap aman, nyaman, dan lancar," tukas Anne.
Ia juga mengimbau para calon penumpang kereta api untuk datang lebih awal, minimal satu jam sebelum jadwal keberangkatan, terutama selama musim liburan Nataru yang biasanya disertai dengan kondisi jalan raya yang padat.
"Di musim liburan seperti ini, kemacetan di sekitar stasiun sering terjadi, terutama di area pintu masuk yang ramai oleh kendaraan pribadi. Kami mengimbau para pelanggan mempersiapkan perjalanan dari rumah menuju stasiun dengan baik, termasuk memperhitungkan waktu tempuh, agar tidak terlambat dan ketinggalan kereta api," tutup Anne.