KOMPAS.com - Gedung Pelayanan Kecantikan atau Ngoerah Sun Wellness dan Aesthetic Center, salah satu proyek garapan PT Hutama Karya (Persero), telah diresmikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar, Bali, Kamis (3/10/2024).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa fasilitas tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan perawatan kecantikan dan kesehatan bagi masyarakat lokal maupun internasional, dengan layanan lengkap yang didukung oleh teknologi bertaraf internasional.
“Fasilitas ini merupakan bagian dari dukungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjadikan Bali sebagai destinasi utama medical tourism yang mampu bersaing di tingkat internasional, serta menarik wisatawan untuk merawat kecantikan sambil berlibur,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (3/10/2024).
Baca juga: Investor Masih Menahan Diri Jual Gedung Perkantoran
Gedung Pelayanan Kecantikan berdiri di lahan seluas 5.000 meter persegi (m²) dengan luas bangunan total 12.637 m². Tempat ini menawarkan beragam perawatan kesehatan dan kecantikan terpadu, seperti pelayanan anti-aging, aesthetic medicine and treatment, dan wellness management.
Adjib menyampaikan bahwa proyek dengan nilai total Rp 190 miliar ini melibatkan konstruksi fisik yang selesai pada Maret 2023 dan penyesuaian layout yang dilakukan pada September 2024.
Adapun proyek tersebut, meliputi pekerjaan pendahuluan, struktur bangunan, arsitektur, serta mechanical, electrical and plumbing (MEP).
Baca juga: Basilika Santo Petrus di Vatikan, Simbol Arsitektur Era Renaisans
“Seluruh pekerjaan telah rampung 100 persen dan berhasil diselesaikan tepat waktu dengan zero fatal, serta menjaga kualitas pekerjaan, maupun perencanaan dan monev pekerjaan secara berkala,” imbuh Adjib.
Setelah diresmikan, lanjut dia, Hutama Karya akan melanjutkan masa pemeliharaan selama 365 hari untuk memastikan infrastruktur berfungsi optimal.
Dalam proses pembangunannya, Hutama Karya menerapkan teknologi Building Information Modeling (BIM) dalam bentuk 3D untuk pemodelan fisik dan penghitungan material, serta untuk mempercepat penyusunan jadwal pekerjaan.
Baca juga: 9 Cara agar Liburan Jadi Lebih Tenang Tanpa Gangguan Pekerjaan
Pengendalian keselamatan konstruksi dilakukan sesuai dengan rencana quality, health, safety, security, and environment (QHSSE) plan dan undang-undang (UU) yang berlaku.
Sementara itu, berbagai pengujian dilakukan baik pada material maupun di lokasi proyek untuk memastikan kualitas pekerjaan.
Desain Gedung Ngoerah Sun Wellness dan Aesthetic Center memiliki keunikan tersendiri, dengan dominasi penggunaan 70 persen material marmer pada lantai dan dinding. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan keindahan dan estetika yang sejalan dengan nama serta tema gedung.
“Hadirnya Gedung Ngoerah Sun Wellness dan Aesthetic Center diharapkan dapat mendorong transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Bali, menuju pelayanan yang lebih maju dan modern. Ini juga mendukung pengembangan pariwisata medis yang sangat potensial,” tutur Adjib.
Baca juga: Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Angkat Pariwisata Daerah ke Internasional
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa kehadiran rumah sakit beauty and wellness merupakan arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
Langkah tersebut bertujuan untuk menciptakan diversifikasi ekonomi baru bagi Bali, terutama mengingat dampak parah yang dialami sektor pariwisata selama pandemi Covid-19.
Industri kesehatan dengan fokus pada beauty and wellness, yang sejalan dengan karakteristik khas Bali, diharapkan dapat menjadi transformasi industri baru yang membuat ekonomi Bali lebih tangguh.
Baca juga: Menilik Upaya Industri Batu Bara Beradaptasi di Tengah Tantangan Transisi Energi
“Dengan diversifikasi ini, Bali tidak hanya bergantung pada satu sektor industri. Dengan demikian, ketika terjadi volatilitas pasar, ekonomi tetap stabil,” ucap Budi.
Kehadiran gedung tersebut, lanjut dia, juga menjadi proyek percontohan yang melibatkan kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara seperti Korea Selatan (Korsel), yang memiliki keahlian di bidang wellness dan estetika.
Sebagai informasi, dalam peresmian tersebut, juga hadir Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) Kemenkes Azhar Jaya, dan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bali Dewa Made Indra.
Baca juga: Sekdaprov Riau SF Hariyanto Resmikan Jembatan Limau Manis
Selain itu, turut hadir Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Ngoerah I Wayan Sudana, Chief Executive Officer (CEO) Sun Medical Center Sun Seung-Hoon, serta Wakil Komisaris Utama Hutama Karya Lukman Edy, dan Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi.