KOMPAS.com - Jalan Tol Serang–Panimbang, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Banten, dipastikan dapat berjalan lancar dengan dukungan penuh pemerintah.
Proyek tersebut resmi tercantum dalam Buku II Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dengan pagu anggaran disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Komisi V DPR RI.
Tol sepanjang 83,67 kilometer (km) itu terdiri dari tiga seksi, yaitu Serang–Rangkasbitung sepanjang 26,5 km, Rangkasbitung–Cileles sepanjang 24,41 km, dan Cileles–Panimbang sepanjang 33 km.
Adapun Seksi 1 dan 2 Jalan Tol Serang–Panimbang dibangun PT Wijaya Karya Serang Panimbang melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sementara itu, Seksi 3 dibangun pemerintah melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten, yang terbagi menjadi paket 3A dan 3B.
Kebutuhan pendanaan konstruksi di Seksi 3B mencapai Rp 5,116 triliun. Rinciannya, Rp 804,19 miliar pada 2024 yang sudah terealisasi.
Baca juga: WIKA Bakal Jual 5 Ruas Jalan Tol, Ini Daftarnya
Pada 2025, kebutuhan pendanaan mencapai Rp 1,416 triliun dan kini dalam proses loan agreement serta revisi percepatan anggaran.
Pada 2026, kebutuhan pendanaan mencapai Rp 2,896 triliun. Anggaran tersebut sudah masuk dalam pagu RAPBN dan disetujui DPR RI.
Dengan dukungan finansial yang kuat dan terencana, proyek tersebut diharapkan dapat segera rampung.
Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan dapat beroperasi penuh pada 2027 mendatang.
Penyelesaian jalan tol itu diharapkan dapat memberikan dampak signifikan, tidak hanya akan mempersingkat waktu tempuh dan mempermudah mobilitas masyarakat, tetapi juga akan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Selain itu, Jalan Tol Serang-Panimbang diharapkan dapat mendorong investasi, memajukan sektor pariwisata, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten, khususnya kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Baca juga: Setelah Whoosh, WIKA Beton Terlibat Aktif dalam Proyek Subway Manila
Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan bagian dari jaringan jalan tol yang terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa, yang menghubungkan Jakarta, Serang, hingga Pandeglang.
Kehadiran jalan tol itu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah Banten, khususnya di Banten Tengah dan Selatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.