KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp 3,48 triliun.
Di antara deretan proyek tersebut, WIKA dipercaya sebagai kontraktor pelaksana pada dua pembangunan Jalan Tol IKN segmen Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Kariangau-Simpang (Sp) Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan sisi timur.
Kedua proyek tersebut dibangun dalam rangka mendukung konektivitas di IKN.
Pembangunan Jalan Tol segmen 3B KKT Kariangau–Sp Tempadung ini membentang sepanjang 7,3 kilometer (km) menghubungkan antara wilayah Kota Balikpapan-Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca juga: Super Air Jet Buka Rute Makassar Tujuan Kendari dan Balikpapan Per 23 Juni 2023
Jalan tol tersebut merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Menunjang IKN di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dari Balikpapan menuju kawasan inti IKN yang sebelumnya sekitar 2 jam menjadi 30 menit.
Dalam pembangunannya, WIKA yang tergabung dalam Kerja Sama Operasi (KSO) bersama Peraturan Pemerintah (PP)-Jasa Konstruksi (JAKON) dengan total pekerja lebih dari 400 pekerja, telah mengerjakan proyek tersebut hingga mencapai progres 24 persen.
Tidak hanya itu, WIKA juga menargetkan fase pengaspalan dapat dilakukan pada kuartal IV-2023.
Sementara itu, progres signifikan juga tercermin pada proyek Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur yang telah mencapai 31 persen. Proyek ini membentang sepanjang 3,27 km di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.
Proyek yang dikerjakan oleh WIKA-BBP-SPT dalam KSO ini memiliki total pekerja lebih dari 500 pekerja.
Tak hanya itu, proyek jalan Sumbu Timur juga akan disertai dengan Multi-Utility Tunnel (MUT) untuk menampung semua jaringan pipa air hingga fiber optik dan kabel listrik di IKN.
Kehadiran MUT bertujuan agar pemasangan jaringan kabel tidak lagi dilakukan di atas permukaan tanah sekaligus memudahkan dari sisi perawatan terhadap jaringan-jaringan yang terpasang.
Direktur Utama (Dirut) WIKA Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan, sejalan dengan konsep pembangunan IKN, yaitu kota hutan dan kota pintar, WIKA akan tetap mengedepankan aspek lingkungan dalam pembangunan proyek di IKN.
Baca juga: Pengawas Asing Bekerja untuk IKN, Jokowi: Supaya Hasil Lebih Baik
"WIKA berupaya untuk meminimalisir dampak lingkungan yang berpotensi muncul dari adanya pembangunan proyek dan siap untuk mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam program penghijauan di sepanjang lokasi proyek," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/6/2023).
Salah satu upaya WIKA terhadap pelestarian lingkungan, lanjut Agung, diwujudkan dengan melaksanakan reboisasi serta penyediaan area persemaian di proyek Jalan Tol KKT Kariangau-Sp Tempadung untuk pohon-pohon yang akan ditanam di IKN.
Lanjut ia mengungkapkan, WIKA juga bekerja sama dengan bank sampah lokal untuk mengelola sampah-sampah yang dihasilkan di proyek Jalan Sumbu Kebangsaan sisi Timur.
Baca juga: Cara Mengolah Sampah Organik dengan Biopori, Lubang Penangkal Banjir, Panen Kompos Tanpa Ribet
"Dengan kerja sama tersebut, limbah semen cucian mixer akan disalurkan ke biopori residu untuk digunakan kembali untuk perkerasan jalan akses ke proyek," imbuh Agung.
Selain itu, ia mengatakan, limbah juga dipisahkan berdasarkan kategorinya untuk dapat diolah.
Setelah delapan minggu, kata Agung, kompos terbentuk dari lubang biopori dipanen dan diaplikasikan pada vegetasi sekitar lokasi proyek.
"Kami tentu berharap pembangunan akan berlangsung dengan baik sehingga bisa segera rampung dan dapat mendukung keberlanjutan pembangunan IKN," ujarnya.