KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dan PT Pindad (Persero) berkolaborasi dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga pikohidro dan mikrohidro untuk wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Inisiatif tersebut bertujuan mendukung elektrifikasi serta percepatan transisi energi di Indonesia.
Kerja sama kedua pihak ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo dan Dirut Pindad Sigit P Santosa, di Graha Pindad, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Senin (10/3/2025).
Darmawan menjelaskan, PLN dan Pindad akan menjalankan joint development study agreement untuk memproduksi generator pikohidro dan mikrohidro serta mengelola operasional dan pemeliharaannya.
Menurutnya, langkah tersebut menjadi strategi pemanfaatan sumber daya alam (SDA) demi kesejahteraan masyarakat dan percepatan transisi energi nasional.
Baca juga: Kementerian ESDM Susun Direktorat Baru untuk Percepat Transisi Energi
“Kolaborasi antara PLN dan Pindad menjadi solusi ketahanan energi yang akan menyediakan energi bersih, murah, dan sangat aksesibel dan untuk mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (5/3/2025).
Dengan kerja sama tersebut, lanjut dia, PLN berupaya mengoptimalkan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan memastikan pemerataan akses listrik hingga ke pelosok negeri.
PLN dan Pindad menjalin kerja sama sejak 1988, terutama dalam proyek ketenagalistrikan, pemeliharaan generator, dan rehabilitasi peralatan listrik.
MoU kedua pihak menjadi kelanjutan dari sinergi strategis kedua badan usaha milik negara (BUMN) dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
Baca juga: Mudik Gratis BUMN 2025, Ini Kota Tujuan dan Asal dari Mitra Darat
Pada kesempatan yang sama, Dirut Pindad Sigit P Santosa menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah dan BUMN untuk mendorong inovasi serta meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
"Kami berharap kerja sama ini dapat menggerakkan economic impact multiplier effect yang cukup tinggi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang telah dicanangkan pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” jelasnya.
Sigit juga berharap, kolaborasi PLN dan Pindad tidak hanya akan memperkuat industri pertahanan dan keamanan, tetapi juga berkontribusi pada sektor energi, infrastruktur, dan material maju.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyampaikan, Prabowo menargetkan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju melalui pengembangan industri berbasis teknologi dan inovasi.
Baca juga: PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Mudik Trans Jawa-Sumatra
“Salah satu program utama kami adalah melibatkan industri dalam riset dan inovasi karena keduanya menjadi fondasi bagi pertumbuhan industri yang lebih maju,” jelasnya.