KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) selaku subholding gas Pertamina berkomitmen melaksanakan penugasan pemerintah dan terus berupaya segera merealisasikan proyek gasifikasi pembangkit listrik.
Komitmen tersebut dilakukan PGN sebagaimana Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2022.
Sebagai upaya lebih lanjut, PGN mengungkapkan tengah berfokus menargetkan sepuluh titik di klaster Nusa Tenggara (Nusra) dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Kejar Target Karbon Netral, PGN Bakal Regasifikasi Pembangkit Listrik di 33 Lokasi
Saat ini, target tersebut diketahui telah memasuki tahap perizinan Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut (KKPRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjalani seluruh proses proyek regasifikasi pembangkit listrik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Persetujuan KKPRL terkait fasilitas jetty atau pelabuhan khusus minyak bumi merupakan salah satu tahapan penting,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/6/2022).
Nantinya, lanjut Achmad, fasilitas jetty akan dimanfaatkan dalam proses transfer gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) sebagai moda transportasi gas antar pulau.
Baca juga: Gandeng Prism Energy, PGN Subholding Gas Pertamina Masuki Pasar LNG Internasional
Pada kesempatan tersebut, Achmad menjelaskan bahwa sepuluh titik klaster yang ditargetkan PGN tersebar di beberapa wilayah.
Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) ada tiga titik, Nusa Tenggara Timur (NTB) ada lima, sedangkan dua titik adalah klaster Sultra.
Wilayah NTB terdiri dari Jeranjang-Lombok di Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) atau Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Lombok Peaker.
Kedua, Sumbawa di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa dan ketiga adalah Bima di PLTMG Bima.
Baca juga: PGN Pasok Gas untuk PLTMG Baloi Batam
Kemudian, wilayah NTT terdiri dari Rangko-Flores di PLTMG Rangko (Flores), Maumere di PLTMG Maumere, Alor di PLTMG Alor, Waingapu di PLTMG Waingapu, dan Kupang di PLTMG Kupang.
Sementara itu, Sultra terdiri dari dua klaster, yaitu Konawe-Kendari di PLTMG Kendari dan Bau-Bau di PLTMG Bau-Bau.
PGN mengungkapkan telah berencana memasok kebutuhan gas bumi untuk klaster Nusra dan Sultra lewat LNG dari Bontang.
Total LNG yang dipasok demand klaster Nusra sekitar 28 billion british thermal unit per day (BBTUD) dan sekitar 4 BBTUD untuk Sultra.
Baca juga: Subholding Gas Pertamina Pasok LNG ke Industri Bontang
Achmad melanjutkan, ada beberapa lokasi regasifikasi PLTMG yang masuk ke dalam zona konservasi laut, yaitu PLTMG Alor, PLTMG Waingapu, dan PLTMG Kupang.
“Untuk itu perencanaan infrastruktur harus matang, sehingga sesuai dengan komitmen PGN terhadap pelaksanaan operasi gas bumi yang aman dan berkelanjutan. Setiap aspek dalam pelaksanaan proyek ini harus diperhatikan,” jelasnya.
PGN, lanjut Achmad, sangat concern terhadap aspek lingkungan dan keselamatan ekosistem sekitar proyek. Terutama ekosistem yang menjaga kelangsungan kehidupan dan habitat laut sekitar.
Baca juga: RI Ratifikasi Aturan Air Balas Kapal untuk Cegah Kerusakan Habitat Laut
Ia pun mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan regasifikasi juga sangat menantang.
Pasalnya, pembangkit listrik secara umum terletak di pinggir pantai dengan kondisi gelombang yang cukup tinggi dan tanah berbatu.
Lebih lanjut, Achmad mengatakan bahwa proyek regasifikasi pada pembangkit listrik menjadi semacam bridging atau pintu masuk PGN untuk hadir ke seluruh segmen pengguna gas bumi.
“Segmen pengguna gas bumi itu berasal dari industri, komersial, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), rumah tangga, dan transportasi,” ujarnya.
Baca juga: Bagaimana Cara Jualan Laris Manis di Marketplace? Cek Bronis UMKM...
Ia meyakini, perluasan pemanfaatan gas bumi bagi seluruh wilayah di Tanah Air dapat segera terwujud dengan masuknya PGN di pasar Indonesia bagian timur.
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memenuhi kebutuhan anchor gas bumi dari beberapa lokasi pembangkit listrik milik PLN yang telah ditetapkan.
“Apabila gas tersebut sudah berada di beberapa lokasi Nusra maupun Sultra, maka akan mudah bagi PGN untuk masuk ke sektor-sektor ritel yang ada di sekitar wilayah tersebut,” ujar Achmad.
Baca juga: Komitmen PGN Dukung Transisi Energi dan Penurunan CO2 pada 2060
Untuk diketahui, PGN juga berkomitmen memperluas dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional dan melayani secara terintegrasi kebutuhan gas bumi dari hulu sampai hilir.
Selain itu, PGN juga bertekad memanfaatkan gas bumi sebagai energi transisi yang ramah lingkungan menuju nol emisi karbon atau net zero emission .