KOMPAS.com - Selaku Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST) di Auditorium Graha PGAS, Jakarta, Jumat (27/05/2022).
Kegiatan tersebut dilakukan sebagai komitmen dalam melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
Adapun agenda pada RUPST tersebut adalah mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2021 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2021.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan bahwa pada RUPST tersebut, PT PGN Tbk memutuskan untuk membagikan deviden tahun buku 2021 sebesar 205.955.966 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 3,016 triliun kepada pemerintah dan pemegang saham.
Baca juga: Siap-siap, PGN Bakal Tebar Dividen Rp 3,01 Triliun
Jumlah tersebut setara dengan 67,8 persen dari laba bersih PT PGN Tbk pada 2021. Adapun pembagian dividennya adalah Rp 124,42 per lembar saham.
Selain itu, RUPST juga menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (Member Firm of Ernst & Young Global Limited) untuk pelaksaan audit pada 2022.
RUPST tersebut juga menyepakati besaran tantiem untuk tahun buku 2021 dan gaji atau honorarium, tunjangan, fasilitas, dan insentif lain untuk tahun buku 2022 bagi anggota direksi dan dewan komisaris.
Baca juga: Gandeng Prism Energy, PGN Subholding Gas Pertamina Masuki Pasar LNG Internasional
Untuk perubahan pengurus perseroan, Pertamina selaku penerima kuasa dari Seri A Dwiwarna tidak mengusulkan perubahan pengurus. Dengan demikian, RUPST membatalkan agenda perubahan pengurus.
“Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk mengoptimalkan setiap peluang gas bumi secara berkelanjutan melalui program gasifikasi,liquefied natural gas (LNG) trading, dan retail yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan,” ujar Rachmat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/5/2022).
Dengan portofolio bisnis mencakup upstream, midstream, hingga downstream, lanjut Rachmat, PGN berkomitmen mengelola rantai bisnis gas bumi, compressed natural gas (CNG), dan LNG yang terintegrasi dengan jaringan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah Indonesia.
Saat ini, perseroan fokus dalam finalisasi penyelesaian pipa transportasi minyak Rokan untuk menyalurkan minyak mentah dari Blok Rokan sebesar 265.000 barrel per hari. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi minyak bumi Indonesia.
Selain itu, perseroan pun sedang menjalankan pembangunan jaringan gas (jargas). Tak hanya melayani rumah tangga sekaligus sebagai pintu masuk ekspansi jaringan distribusi gas ke segmen bisnis lain, jargas juga dapat memberikan peningkatan nilai tambah layanan digitalisasi data dan smart meter.
Adapun proyek strategis selanjutnya adalah gasifikasi pembangkit listrik melalui pembangunan infrastruktur gas bumi untuk pembangkit listrik yang berlokasi di wilayah Indonesia tengah dan timur.
Terdapat pula proyek gasifikasi kilang minyak untuk mendukung efisiensi kilang minyak pertamina di Refinery Unit (RU) IV Cilacap, RU VI Balongan, dan RU V Balikpapan sebagai wujud sinergi Pertamina Group.
"PGN selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen mengoptimalkan secara berkelanjutan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi di seluruh sektor. Hal ini merupakan solusi energi transisi yang menjadi fokus perusahaan dalam jangka panjang,” tutur Rachmat.