KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) selaku subholding gas Pertamina berupaya menargetkan pembangunan 154.000 jaringan gas (jargas) rumah tangga di wilayah Daerah Khusus Ibu Kota ( DKI) Jakarta pada 2022.
Upaya tersebut diwujudkan PGN melalui produk Gaskita Pintar dengan harga Rp 10.000 per meter kubik (m3).
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, pembangunan jargas rumah tangga telah teregulasi secara lengkap dan didukung penuh oleh pemerintah.
“Infrastrukturnya merupakan objek vital, sehingga semua pihak perlu mendukung terselenggaranya jargas,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (8/4/2022).
Baca juga: Percepat Pembangunan Jargas di Selatan Jawa, Subholding Gas Pertamina Rangkul Pemda
Oleh karenanya, lanjut Achmad, dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dibutuhkan, khususnya dalam kemudahan hal perizinan terhadap pembangunan jargas rumah tangga di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam workshop “Percepatan Target Pelaksanaan Pembangunan Jargas di Wilayah DKI Jakarta” dengan Pemprov DKI Jakarta, Kamis (07/04/2022).
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Achmad menjelaskan bahwa dalam pekerjaan pembangunan jargas, rumah tangga di wilayah DKI Jakarta memerlukan izin penempatan jaringan utilitas.
“Sebab, jargas rumah tangga masuk ke dalam kategori jaringan utilitas, yaitu sistem jaringan instalasi dalam bentuk kabel atau pipa,” jelas dia.
Baca juga: Hingga 31 Maret, Pasang Jargas PGN Dibebaskan Biaya Instalasi
Oleh karena itu, Achmad menyatakan, dukungan berupa kemudahan perizinan Pemprov DKI Jakarta sangat penting dalam pembangunan jargas rumah tangga.
Selain rumah tangga, sebut dia, PGN juga diberikan penugasan untuk mengembangkan jargas ke rusun-rusun di wilayah DKI Jakarta.
Dalam hal itu, PGN telah bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengembangkan jargas kepada 17 rusun yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta dengan total potensi sebanyak 11.442 unit.
“PGN mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta atas dukungan dalam memastikan program pembangunan jargas PGN dan memberikan manfaat kepada warganya sehingga dapat berjalan tanpa kendala,” ujar Achmad.
Baca juga: Catatkan Kinerja Positif, PGN Raih Laba Bersih 303,8 Juta Dollar AS Pada 2021
Pada kesempatan tersebut, Achmad mengatakan, pemanfaatan jargas bagi masyarakat DKI Jakarta akan memberikan nilai tambah berupa penghematan biaya energi, produk yang lebih praktis, nyaman, dan aman.
“Sedangkan bagi perkembangan DKI Jakarta, jargas PGN membawa banyak manfaat. Khususnya dalam mewujudkan smart city, program Langit Bersih, dan mengurangi kepadatan lalu lintas. Ini karena untuk menyalurkan gas bumi ke pelanggan tidak memerlukan kendaraan operasional,” jelasnya.
Untuk pelanggan sendiri, PGN akan memastikan mereka mendapatkan kelebihan dari Gaskita Pintar.
Adapun kelebihan tersebut, di antaranya berupa gratis biaya instalasi pipa gas menuju peralatan gas (kompor) sampai dengan 15 meter (m).
Baca juga: Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang Akan Didanai APBN
Kemudian, gratis konversi kompor sampai dengan dua tungku, dan gratis satu kali pemeriksaan keamanan pipa.
Tak hanya itu, pelanggan akan mendapatkan gratis asuransi kebakaran sampai dengan 30 juta.
Dengan penggunaan jargas Gaskita Pintar seharga Rp 10.000, pelanggan dapat menghemat biaya sekitar 47 persen, jika dibandingkan dengan liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi.
Penghematan biaya itu dibuktikan berdasarkan pengujian untuk memasak air 10 liter (l), pengeluaran biaya menggunakan gas sebesar Rp 1.688. Sementara jika menggunakan LPG, diperlukan biaya Rp 2.095.