KOMPAS.com – Direktur Utama Perusahaan Gas Negara ( PGN), Suko Hartono menyatakan, Pipa Minyak Rokan merupakan salah satu proyek energi terbesar tahun ini yang berhasil mencetak efisiensi anggaran sebesar Rp 2,1 triliun.
Menurutnya, hal ini selaras dengan kondisi pandemi yang menuntut tingkat efisiensi tinggi dalam pelaksanaan kegiatan investasi dan operasi.
Selain itu, proyek Pipa Minyak Rokan juga melibatkan 60 persen tenaga lokal, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi.
“Muara pelaksanaan operasi investasi ini pun ditujukan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah maupun nasional,” ujarnya seperti keterangna tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/10/2020).
Suko menjelaskan, pada prinsipnya, proyek Pipanisasi Minyak Rokan menjadi upaya untuk mendorong efisiensi anggaran energi di Indonesia seiring dengan langkah pemerintah mengurangi impor minyak.
Selain itu, proyek Pipa Rokan juga menjadi upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan lifting dan efektivitas penyaluran minyak dari Blok Rokan.
Pasalnya, proyek ini merupakan back-bone produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia.
Dengan kompetensi dalam pengembangan infrastruktur minyak dan gas (migas) dan penyaluran energi baik gas bumi ke seluruh sektor, maka PGN berupaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyaluran energi tersebut.
Baca juga: Sudah Sampai Mana Proses Alih Kelola Blok Rokan oleh Anak Usaha Pertamina?
Adapun, langkah PGN Grup ini merupakan komitmen untuk mendukung Holding Migas PT Pertamina agar proses transisi pengelolaan Blok Rokan berjalan lancar dan dapat meningkatkan pencapaian efisiensi pembiayaan dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.