KOMPAS.com – Anak Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) di bidang hulu minyak dan gas bumi PT Saka Energi Indonesia (PGN SAKA) mengembangkan proyek Lapangan Sidayu yang berlokasi sekitar 7 kilometer dari lapangan utama Pangkah PSC di Ujung Pangkah, Jawa Timur.
Penjabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PGN SAKA Susmono Soetrisno mengungkapkan, pengembangan proyek ini menjadi bentuk kontribusi dalam memenuhi pasokan energi Indonesia di tengah pandemi Covid-19 dan tantangan harga minyak dunia.
Bahkan, semangat untuk berkontribusi ini melecut PGN SAKA untuk melakukan percepatan pelaksanaan pekerjaan proyek dari 17 bulan menjadi 12 bulan, dengan target first oil Lapangan Sidayu adalah di pertengahan tahun 2021.
Susmono mengungkapkan, percepatan rencana penyelesaian proyek dilakukan dengan penyederhanaan terhadap desain kedua platform tanpa mengurangi standar fungsional dan kualitas.
Baca juga: PGN SAKA Percayakan Pengembangkan Lapangan Sedayu kepada SDM Lokal
“Dua platform ini juga cukup identik, sehingga dapat mempercepat dalam proses order material, equipment, fabrikasi dan sebagainya,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Tak hanya itu, proses review dan pekerjaan di lapangan juga dioptimalisasi agar bisa lebih cepat. PGN SAKA telah berkoordinasi dengan kontraktor dan EPC Contractor di lapangan.
Dalam pengerjaannya, sumber daya manusia (SDM) internal PGN SAKA berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mempercepat proses konstruksi secara intensif.
Ini dilakukan agar proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan komitmen dan target waktu yang telah ditetapkan PGN SAKA.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, PGN SAKA Tetap Jalankan Proyek Sidayu dan West Pangkah
Hingga saat ini, perkembangan pekerjaan fabrikasi pembangunan dua platform sudah mencapai progres 78 persen.
Rencananya, sail away kedua platform akan dilakukan pada November 2020, kemudian diikuti dengan instalasi platform yang ditargetkan selesai pada Desember 2020.
Selanjutnya, akan dilakukan pengeboran tiga sumur, yaitu dua sumur re-entry dan satu sumur pengembangan baru.
Adapun, proses percepatan di lapangan dilakukan mulai dari review teknis, detail engineering, hingga proses fabrikasi.
Fabrikasi pembangunan platform atau anjungan lepas pantai ini dilaksanakan di Cilegon.
Baca juga: PGN Lampaui Target, Progres Proyek Jargas Rp 1,3 Triliun Sudah 73,8 Persen
Setelah fabrikasi platform selesai, proses selanjutnya adalah memindahkannya ke kapal tongkang (load out) dan diangkut menuju lokasi, Lapangan Sidayu.
Pengangkutan platform dengan kapal tongkang inilah yang disebut dengan sail away. Setelah sampai di lapangan, akan dilakukan instalasi.
Susmono menjelaskan, salah satu hal paling kritikal dalam proses instalasi adalah heavy lift saat pemasangan jacket platform.
Sebab, alat ini memiliki berat lebih dari 200 ton dan pemasangan topside platform dengan berat lebih dari 500 ton. Pemasan ini memerlukan kapal pengangkat atau crane ship.
Dengan segala tantangannya, PGN SAKA berkomitmen proses heavy lift ini akan selesai tepat waktu yakni Desember 2020.
Baca juga: Efisiensi, PGN Bangun Pipa Minyak Rokan dengan Gandeng BUMN dan SDM Lokal
Adapun, Lapangan Sidayu diharapkan mampu menyumbang tambahan produksi minyak sekitar 7.000 barrel of oil per day (BOPD) dan 3,9 million standard cubic feet per day (MMSCFD) gas di Pangkah Production Sharing Contract (PSC).
Rencananya, produksi dari Lapangan Sidayu tersebut akan terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, PGN Berkomitmen Terapkan Harga Gas 6 Dollar AS Per MMBTU
Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, proyek Lapangan Sidayu ditujukan untuk menunjang ketahanan energi domestik, khususnya di area Jawa Timur.
“Seperti yang diketahui, PGN SAKA memiliki kewajiban untuk menyuplai gas ke Pembangkit Jawa Bali (PJB) Jawa Timur dalam volume optimum yang dihasilkan oleh Lapangan-Lapangan di Blok Pangkah,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, PGN sebagai Sub Holding Gas dari PT Pertamina (Persero) akan terus menjadi bagian dari solusi nyata bagi bangsa untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah melalui eksplorasi migas dan pemanfaatan produk migas bagi kebutuhan daerah setempat akan bermuara pada peningkatan perekonomian nasional sebagai tujuan akhir dari pengembangan kekayaan alam Indonesia," tegas Suko.
Perlu diketahui, saat ini PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan satu blok Shale Gas di Amerika Serikat.
Baca juga: PGN Komitmen Selesaikan Pembangunan Pipa Minyak Rokan Tepat Waktu dan Efisien
Di Indonesia, PGN SAKA juga telah mengelola 6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi, seperti di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena dan Muriah.