KOMPAS.com – Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) Redy Ferryanto mengatakan, pihaknya tetap meneruskan pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan prosedur yang ketat selama pandemi Covid-19.
Dengan begitu, upaya akselerasi pelaksanaan program dan penugasan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini pun telah melampaui target.
Hingga September 2020, realisasi aktual pembangunan jargas dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 di 23 kabupaten dan kota telah mencapai 73,8 persen dibanding rencana progres awal sebesar 67,4 persen.
“Progres realisasinya saat ini telah mencapai sekitar 94.400 sambungan rumah ( SR). Kami bersyukur realisasi ini melebihi target aktual penyelesaian yang ditentukan,” ungkapnya, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Efisiensi, PGN Bangun Pipa Minyak Rokan dengan Gandeng BUMN dan SDM Lokal
Bahkan, beberapa titik pembangunan jargas menunjukkan perkembangan yang cukup positif dengan pencapaian target lebih dari 80 persen.
Beberapa titik tersebut, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kota Semarang, dan Kota Blora.
"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh stakeholder khususnya Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas (Migas) dan pemerintah daerah setempat,” ujarnya.
Dengan begitu, lanjutnya, proses konstruksi di masa yang sangat menantang ini tetap dapat berjalan dengan kondusif.
“Ini juga sebagai bukti nyata bahwa komitmen layanan masyarakat dan kepedulian pemerintah dalam pembangunan infrastruktur energi tidaklah kendor," ungkap Redy.
Baca juga: PGN Komitmen Selesaikan Pembangunan Pipa Minyak Rokan Tepat Waktu dan Efisien
Redy juga menjelaskan, pembangunan jargas pemerintah dengan dana sekitar Rp 1,3 triliun telah dilaksanakan di 24 kabupaten dan kota yang dibagi dalam 10 paket.
Rinciannya, yaitu jargas Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 16.709 SR.
Lalu, Jargas Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR, jargas Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Muara Enim sebanyak 13.044 SR.
Sambungan jargas lainnya di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin dengan sambungan sebanyak 12.189 SR, jargas Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR.
Kemudian, jargas Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Sarolangun sebanyak 12.932 SR.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi, PGN Berkomitmen Terapkan Harga Gas 6 Dollar AS Per MMBTU
Ada pula jargas Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Serang sebanyak 13.114 SR. Di Jawa Tengah, dibangun pula jargas Kota Semarang dan Kabupaten Blora sebanyak 10.725 SR.
Tak hanya itu, pembangunan juga dialokasikan di wilayah-wilayah baru di Kalimantan Timur, yakni Jargas Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR.
Kemudian, jargas Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Tarakan sebanyak 16.809 SR.
Pencapaian target tersebut juga merupakan bagian komitmen PGN yang menjadi Subholding Gas PT Pertamina (Persero).
Melalui Kementerian ESDM, PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SR.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tak Hentikan PGN Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur
Namun, jumlah ini dilakukan penyesuaian karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah. Dari semula 266.070 SR, kini terbagi menjadi 127.864 SRT pada 2020, dan 138.206 SR dibangun pada 2021.
Adapun, program jargas rumah tangga merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) ditujukan untuk mewujudkan pemerataan manfaat gas bumi sebagai bahan bakar yang aman, ramah lingkungan dan efisien yang dapat dirasakan masyarakat langsung.
Kini, PGN telah melayani sekitar lebih dari 400.000 pelanggan rumah tangga aktif di 17 provinsi di Indonesia, dengan alokasi gas sekitar 6,7 miliar british thermal unit (MBTU).
Baca juga: PGN Bukukan Pendapatan Rp 21,49 Triliun di Semester I 2020
Redy menambahkan, PGN terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan jargas dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Adapun terkait kendala dari dampak Covid-19, PGN terus berkoordinasi dengan Pertamina Group, Ditjen Migas, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mendapatkan rekomendasi dan dukungan dalam hal distribusi material dan pelaksanaan proyek.
Koordinasi internal PGN dan Pertamina Grup juga dilakukan, terkait dengan penggunaan material stok pada proyek APBN.
“Kami berharap, pembangunan jargas pemerintah tahun ini dapat terealisasikan sesuai dengan target,” harapnya.
Baca juga: Salurkan Gas Bumi ke 400.000 Lebih Pelanggan, PGN Ucapkan Terima Kasih
Mengingat, lanjutnya, program jargas pemerintah penting untuk mengurangi tingginya proporsi energi impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sektor masyarakat dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).