KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGN) melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) dan Holding Migas Grup, berkomitmen mengawal dan menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah bersinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Lebih lanjut, sinergi tersebut dilakukan dengan menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam pengadaan material Pipa Minyak Blok Rokan.
Kerja sama tersebut pun menjadi bentuk nyata simbiosis mutualisme. Pasalnya, selama ini PT Krakatau Steel menggunakan gas bumi PGN untuk menyediakan kebutuhan pipa baja yang bermutu dan berdaya saing, sehingga dapat menghemat biaya pengadaan material sebesar 16 persen.
Baca juga: Bersiap Ambil Alih Blok Rokan, Pertamina Maksimalkan Proses Transisi Dokumen Kontrak Mitra
Tak hanya itu, Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, untuk menciptakan upaya yang efisien dan kolaboratif, menggerakkan potensi daerah, serta membentuk multiplier effect pada sektor ekonomi, pihaknya juga menggandeng sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pembangunan proyek Rokan.
“Transfer knowledge merupakan bagian penting dalam pengelolaan SDM serta penguasaan aspek pemahaman teknologi dan komersial dalam pembangunan proyek bagi anak bangsa. Hal tersebut membuat pelaksanaan proyek bisa berjalan intensif namun tetap efektif,” kata Suko, Senin (14/9/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai informasi, Pipa Minyak Rokan yang berukuran 4-24 inch dengan panjang kurang lebih 367 kilometer (Km), akan melintas di lima kabupaten dan kota antara lain Provinsi Riau, Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir.
Pipa tersebut berpotensi mengangkut minyak sekitar 200.000 - 265.000 barrel oil per day (BOPD).