KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara ( PGN) Tbk memutuskan pembagian deviden tahun 2019 sebesar Rp 1.007.477.080.625,76 atau Rp 41,56 per lembar saham kepada pemerintah dan pemegang saham.
Besaran pembagian deviden itu disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PGN, Jumat (15/5/2020).
Selain pembagian deviden dalam RUPST tersebut juga mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2019,
Terkait penghasilan, pada 2019 PGN memiliki pendapatan hingga 3,849 miliar dollar AS, dengan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar 1,040 miliar dollar AS. Sedangkan aset yang dikelola mencapai 7,374 miliar dollar AS.
Sementara itu, dari kinerja konsolidasi secara operasional, sisi hulu PGN menorehkan catatan lifting minyak dan gas bumi sebesar 28.293 Barrel Oil Equivalent Per Day (BOEPD).
Baca juga: Harga Gas Diturunkan, PGN Minta Insentif
Pengelolaan bisnis hilir sendiri menorehkan niaga gas sebesar 990 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD), transmisi gas sebanyak 2.046 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), dan bisnis hilir lainnya sebesar 228 BBTUD.
Kemudian secara konsolidasian, PGN menghasilkan laba operasi sebesar 546 juta dollar AS dengan laba bersih sebesar 68 juta dollar AS.
Secara lebih detail, kinerja keuangan PGN ditopang geliat operasional. Sepanjang 2019, PGN berhasil meningkatkan 3 persen volume distribusi gas dari posisi 960 BBTUD menjadi 990 BBTUD. Sedangkan untuk transmisi gas, PGN menyalurkan sebesar 2.046 MMSCFD.
Capaian lain yang diraih PGN adalah penambahan panjang infrastruktur pipa sepanjang 253 kilometer (km) yang mencakup 75 km pipa distribusi, dan 177 km pipa transmisi.
Berdasarkan capaian-capaian tersebut, PGN terbukti berhasil mempertahankan kinerja positif.
Dalam keterangan tertulisnya yang Kompas.com terima Jumat (15/5/2020), PGN menjelaskan bahwa RUPST juga mempaparkan distribusi gas PGN naik, dari 325.917 pelanggan pada 2018 menjadi 397.474 pelanggan pada 2019
Sebelumnya, terjadi juga lompatan kenaikan jumlah pelanggan sebesar 96.049 pada 2014. Dengan begitu, PGN berhasil mengelola market share niaga gas bumi di Indonesia sebesar 92 persen.
Terkait ekspansi layanan konsumen ke depannya, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama yakin, PGN mampu menjangkau target yang telah ditetapkan.
Baca juga: Potensi Industri Tinggi, PGN Alirkan Gas ke Pelanggan Baru di Dumai
Terlebih, sejauh ini PGN mempunyai portofolio sumber daya manusia (SDM) mumpuni di bidang bisnis gas yang kebanyakan merupakan generasi milenial.
“Dengan begitu, PGN dapat mengatasi inovasi layanan, pengembangan produk, serta invensi sesuai tantangan zaman,” kata Rachmat.
Melalui produknya, PGN menyasar berbagai segmen pelanggan seperti sinergi dengan industri dan komersial, Gas Kita atau Jargas untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, Gas Link untuk pengguna CNG atau LNG, serta GasKu yang melayani sektor transportasi.
Adapun untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), PGN telah menyalurkan dana senilai Rp 89,44 miliar dalam program bina lingkungan.
Baca juga: PGN Anggarkan Bantuan Rp 1,3 Miliar untuk Penanganan Pandemi Covid-19
“Melalui program sosial, segala keberhasilan PGN bisa memberi efek positif bagi masyarakat luas,” kata Rachmat.
Sebagai informasi, saat ini, PGN memiliki lini bisnis pipanisasi gas, Compressed Natural Gas (CNG), dan Liquified Natural Gas (LNG).
Ke depannya, PGN sebagai subholding gas berkomitmen memperluas utilisasi gas bumi domestik melalui pembangunan infrastruktur pemanfaatan gas bumi seperti proyek LNG Teluk Lamong Jawa Timur, dan Jargas Rumah Tangga.
“Terminal LNG Teluk Lamong ditargetkan dapat mengatasi defisit supply gas di Jawa Timur sebesar 30 BBTUD, membuka peluang penyaluran LNG Retail sebesar 10 BBTUD, serta mendorong pengembangan bisnis LNG trading di pasar internasional,” kata Rachmat.
Baca juga: Dukung Industri Nasional, PGN akan Perluas Jaringan Infrastruktur Gas ke Daerah
Ada pula penyediaan infrastruktur minyak bumi dan pipa transmisi rokan, gasifikasi kilang minyak Pertamina, serta gasifikasi PLTD di 52 lokasi pembangkit listrik PLN.
Hal tersebut dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pengembangan gas bumi di wilayah baru.
Lebih lanjut Rachmat mengatakan, pada 2020 PGN berencana mengembangkan infrastruktur gas hingga 186 kilometer, dengan rincian 63 km di Pulau Jawa dan 123 km di Sumatera.
“Lebih dari 90 persen jaringan pipa gas PGN dijamin mempunyai kualitas baik hingga masa 30 tahun,” kata Rachmat.
Baca juga: Upayakan Efisiensi Energi, PGN Jalin Kerja Sama Perluasan Pemanfaatan LNG
Namun, kinerja operasional dan keuangan menemui kendala seperti pengadaan material dan ruang gerak akibat dampak Covid-19.
Meski begitu Rachmat menegaskan, pembangunan proyek-proyek strategis tetap berjalan optimal.
“Dalam lima tahun ke depan kami menargetkan pemenuhan energi bagi 4 juta jargas rumah tangga, serta meningkatkan pengelolaan niaga gas bumi mencapai 1.800 BBTUD di domestik dan 600 BBTUD dari global LNG trading,” kata Rachmat.
Dalam RUPST, Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PT PGN Tbk, mengusulkan pemberhentian dengan hormat beberapa nama pengurus perseroan.
Baca juga: PGN Rombak Direksi, Suko Hartono Jadi Dirut
Dengan begitu, susunan keanggotaan Direksi PT PGN Tbk menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama : Suko Hartono
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Syahrial Mukhtar
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Redy Ferryanto
Direktur Komersial : Fariz Azis
Direktur Keuangan : Arie Nobielta Kaban
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Beni Syarif Hidayat
Sementara itu, susunan Komisaris PT PGN Tbk menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama : Arcandra Tahar
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris Independen : Paiman Rahardjo
Komisaris Independen : Christian H. Siboro
Komisaris Independen : Kiswodarmawan